PEMBERDAYAAN PERAJIN BATIK MELALUI PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN OLEH DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KOTA JAYAPURA PROVINSI PAPUA

Leko, Anggi Alfahdi (2023) PEMBERDAYAAN PERAJIN BATIK MELALUI PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN OLEH DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KOTA JAYAPURA PROVINSI PAPUA. Other thesis, IPDN.

[img]
Preview
Text
DEPOSITREPOSITORY_ANGGI ALFAHDI LEKO_30.1451_PEMBERDAYAAN PERAJIN BATIK MELALUI PEMBINAAN DAN PENDAMPINGAN OLEH DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UKM KOTA JAYAPURA PROVINSI PAPUA.pdf

Download (466kB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Problems/Background (GAP): The author focuses on the problems that occur with Batik artisans in the city of Jayapura where batik artisans in Jayapura City have not been maximally empowered which is marked by batik artisans who still have difficulty obtaining raw materials for batik, capital that is felt to be inadequate. insufficient in conducting batik craft business, especially in providing funds to meet various needs in producing Batik and limited human resources make the development of Papuan Batik craft business hampered. Purpose: This study aims to determine the empowerment of batik artisans through coaching and mentoring by the Jayapura City Office of Trade, Cooperatives and SMEs as well as to determine the inhibiting factors and efforts made in the empowerment process. Methods: This study uses a descriptive qualitative method with an inductive approach and uses the theory of community empowerment from Mardikanto and Soebiato. Data collection techniques use the method of observation, interviews and documentation. Results/Findings: The findings obtained by researchers in this study are that the empowerment of batik artisans has been carried out well. However, in practice there are still obstacles that occur, namely raw materials that are difficult to obtain, insufficient capital and limited human resource capabilities. Therefore, the efforts made by the government in overcoming these obstacles are by conducting regular and intense coaching and mentoring, optimizing the procurement of facilities and infrastructure and forming facilitators in the field. Conclusion: The implementation of Empowerment of Batik Craftsmen Through Guidance and Assistance has so far been going well marked by the existence of activities from the Office of Industry, Trade, Cooperatives and SMEs that provide Education, Coaching, Assistance and Training for groups of batik artisans so that they can have knowledge and good skills in making a quality batik craft so as to improve the community's economy. Even though the empowerment of batik artisans in the city of Jayapura has been going well, there are still several inhibiting factors that must be considered and immediately addressed so that the empowerment process can continue and have a positive impact on the community and the government. Keywords: Empowerment, Batik artisans, Coaching and Assistance ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP) : Penulis berfokus pada permasalahan yang terjadi pada perajin Batik di kota Jayapura dimana perajin batik di Kota Jayapura belum diberdayakan secara maksimal yang ditandai dengan para perajin batik yang masih kesulitan dalam mendapatkan bahan baku untuk membatik, Permodalan yang dirasa belum mencukupi dalam melakukan usaha kerajinan batik terutama pada pemberian dana untuk melengkapi berbagai kebutuhan dalam memproduksi Batik serta Sumber Daya Manusia yang terbatas menjadikan pengembangan Usaha kerajinan Batik Papua menjadi terhambat. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemberdayaan perajin batik melalui pembinaan dan pendampingan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM kota Jayapura serta untuk mengetahui faktor penghambat dan upaya yang dilakukan dalam proses pemberdayaan. Metode : Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan induktif serta menggunakan teori Pemberdayaan masyarakat dari Mardikanto dan Soebiato. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, Wawancara serta Dokumentasi. Hasil/Temuan : Temuan yang diperoleh peneliti dalam Penelitian ini yaitu Pemberdayaan terhadap Perajin batik sudah terlaksana dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya masih ada hambatan-hambatan yang terjadi yaitu Bahan baku yang sulit didapatkan, Permodalan yang belum cukup serta kemampuan SDM yang terbatas. Oleh karena itu, Upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi hambatan-hambatan tersebut yaitu dengan melakukan pembinaan dan pendampingan secara rutin dan intens, Optimalisasi pengadaan sarana dan Prasarana serta pembentukan fasilitator di lapangan.Kesimpulan: Pelaksanaan Pemberdayaan Perajin Batik Melalui Pembinaan dan Pendampingan sejauh ini sudah berjalan dengan baik ditandai dengan adanya kegiatan-kegiatan dari Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM yang memberikan Edukasi, Pembinaan, Pendampingan serta Pelatihan-pelatihan terhadap Kelompok perajin batik agar mereka dapat memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik dalam membuat suatu kerajinan batik yang berkualitas sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Walaupun pemberdayaan perajin batik di kota Jayapura sudah berjalan dengan baik, namun masih ada beberapa faktor penghambat yang harus diperhatikan dan segera diatasi agar proses pemberdayaan dapat terus terlaksana dan memberikan dampak positif bagi masyarakat maupun pemerintah. Kata Kunci: Pemberdayaan, Perajin batik, Pembinaan dan Pendampingan

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TT Handicrafts Arts and crafts
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP
Date Deposited: 31 May 2023 07:17
Last Modified: 31 May 2023 07:17
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/13319

Actions (login required)

View Item View Item