PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KAMPUNG TEMATIK BATIK DI KELURAHAN REJOMULYO KECAMATAN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH

Munandar, Muhammad Raihan Ramadhan and Baso, Nashar Andi (2025) PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KAMPUNG TEMATIK BATIK DI KELURAHAN REJOMULYO KECAMATAN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH. Diploma thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

[img] Text
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN KAMPUNG TEMATIK BATIK.pdf

Download (427kB)

Abstract

Problem Statement/Background (GAP): The development of the Thematic Batik Village in Rejomulyo, East Semarang District, has shown a significant increase in the number of batik artisans. However, this growth has not been accompanied by comprehensive community participation across all stages of village management. Most involvement remains concentrated in the implementation phase, with limited participation in planning, evaluation, and the utilization of outcomes. Given that inclusive community engagement is critical for sustainable development, it is essential to examine the breadth and depth of community involvement in this initiative. Purpose: This study aims to explore the forms of community participation in managing the Thematic Batik Village of Rejomulyo and to identify key barriers to broader involvement. It also seeks to analyze the efforts made to address these challenges and enhance community engagement across different dimensions. Method: A descriptive qualitative method was employed, utilizing data collection techniques such as interviews, observations, and document analysis. The study used the community participation framework by Uphoff et al. (1979), which categorizes participation into four dimensions: planning, implementation, evaluation, and utilization of results. Informants included local government officials, program managers, and community members actively involved in batik production. Data were analyzed using the Miles and Huberman model, involving data reduction, data display, and conclusion drawing. Result: The findings indicate that community participation remains predominantly in the implementation phase, particularly in the production of batik. Participation in planning and evaluation is still limited. Key obstacles include low public awareness, lack of advanced training, and restricted access to promotional channels. Conclusion: While the Thematic Batik Village initiative in Rejomulyo demonstrates potential for community empowerment, participation across all dimensions remains uneven. Efforts to overcome these issues—such as targeted training, institutional collaboration, and empowerment programs—are crucial for fostering more inclusive and sustainable community involvement. Keywords: Batik; Community Participation; Empowerment; Thematic Village. ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Kampung Tematik Batik di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang menunjukkan perkembangan signifikan dalam jumlah pembatik. Namun, peningkatan tersebut belum diiringi dengan partisipasi masyarakat yang merata di seluruh tahap pengelolaan kampung, khususnya dalam perencanaan, evaluasi, dan pemanfaatan hasil. Padahal, partisipasi menyeluruh masyarakat penting untuk menciptakan pengelolaan yang berkelanjutan dan berbasis pemberdayaan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Kampung Tematik Batik Rejomulyo, serta mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala dalam partisipasi tersebut. Metode: Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan meliputi perangkat kelurahan, pengelola kampung batik, serta masyarakat yang terlibat langsung sebagai pembatik. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman, yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini mengacu pada teori partisipasi masyarakat menurut Uphoff et al. (1979) yang mencakup empat dimensi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pemanfaatan hasil. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat masih terpusat pada tahap pelaksanaan, seperti keterlibatan dalam produksi batik. Partisipasi dalam tahap perencanaan dan evaluasi masih rendah. Hambatan yang ditemukan meliputi kurangnya kesadaran masyarakat, terbatasnya pelatihan lanjutan, dan minimnya akses promosi. Kesimpulan: Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan Kampung Tematik Batik Rejomulyo belum menyeluruh di semua dimensi. Upaya untuk meningkatkan partisipasi dilakukan melalui pelatihan, kolaborasi dengan instansi terkait, dan pemberdayaan masyarakat guna memperkuat keterlibatan dalam pengelolaan yang berkelanjutan. Kata kunci: Batik, Kampung Tematik, Partisipasi Masyarakat, Pemberdayaan.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP
Date Deposited: 24 Jun 2025 06:59
Last Modified: 24 Jun 2025 06:59
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/24984

Actions (login required)

View Item View Item