KALABO, MISBAHUL MUNIR LAHA and Faisal, Muhammad (2025) PEMBERDAYAAN PETERNAK AYAM PETELUR DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI TELUR DI KABUPATEN BIAK NUMMFOR PROVINSI PAPUA. Diploma thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
|
Text
Repository_Misbahul Munir L. Kalabo_32.1069.pdf Download (735kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem: This study was conducted because the researcher observed a problem related to the demand for eggs in Biak Numfor Regency, which has not been fully met by local egg-laying chicken farms. This is due to the increasing demand for eggs every day, while the egg production from local farmers has not kept pace with this increase in demand. Some of the underlying reasons include fluctuations in chicken feed prices, poor farm locations, limited capital, inadequate sanitation systems, and the presence of unscrupulous farmers competing unfairly in the market. Objective: This study aims to analyse and describe the empowerment of layer chicken farmers in increasing egg production in Biak Numfor Regency, Papua Province. Method: Using a descriptive qualitative method, this study involves interviews, observations, and documentation, which are then processed through data reduction, data presentation, and conclusion drawing techniques. In analysing the empowerment programmes implemented, the researcher utilised Suharto's (2010) 5P empowerment theory, which includes Possibility, Strengthening, Protection, Support, and Maintenance. The study involved six respondents: the Head of the Agriculture and Food Security Department of Biak Numfor Regency, the Head of the Livestock and Animal Health Division of the Agriculture and Food Security Department of Biak Numfor Regency, the Head of the Infrastructure and Extension Division of the Agriculture and Food Security Department of Biak Numfor Regency, the Head of the Food Availability and Distribution Division of the Agriculture and Food Security Department of Biak Numfor Regency, the Chairman of the Poultry Farmers Association, and a layer chicken farmer who owns a model farm, selected through purposive sampling. The reason for selecting these informants was that they possessed in-depth, relevant, and contextual information regarding the empowerment of layer chicken farmers in Biak Numfor Regency. Findings: Based on the results of the study, it was found that the empowerment programme for layer chicken farmers had a significant impact on increasing egg production in Biak Numfor Regency. This programme has encouraged the creation of a supportive business climate, improved the technical capacity of farmers, and provided assistance in terms of farming facilities and infrastructure. However, in its implementation, it still faces several challenges, such as a lack of attention to coop sanitation, the presence of large-scale farmers who create unhealthy market competition, and fluctuations in feed prices that hinder farming productivity. Supporting factors in the poultry farmer empowerment programme include good government attention and support, as well as high motivation from local farmers. Meanwhile, hindering factors include limited market access and the difficult location of farms, which makes it challenging to provide training and extension services to farmers. This study recommends the need for more systematic policies and sustained support to enhance farmers' self-reliance. Conclusion: Empowering layer chicken farmers has significantly contributed to increasing local egg production in Biak Numfor Regency. This is evident through various infrastructure, facilities, and training provided to farmers, as well as regulations protecting farmers' interests. Therefore, it is hoped that training and strengthening of farmers' associations can be sustained to enhance the competitiveness of local products and achieve egg self-sufficiency in Biak Numfor Regency. Keywords: Empowerment, Layer Chicken Farmers, Empowerment of Layer Chicken Farmers, Egg Self-Sufficiency ABSTRAK Permasalahan: Penelitian ini dilakukan dikarenakan peneliti melihat adanya permasalahan terkait kebutuhan telur di Kabupaten Biak Numfor yang belum sepenuhnya terpenuhi dari hasil peternakan ayam petelur lokal. Hal ini dikarenakan kebutuhan telur yang kian meningkat setiap harinya serta hasil produksi telur yang dihasilkan peternak lokal belum berbanding lurus dengan peningkatan permintaan tersebut. Adapun beberapa alasan yang melatarbelakanginya adalah masih adanya fluktuasi harga pakan ayam, lokasi peternakan yang kurang baik, keterbatasan modal, sistem sanitasi yang kurang memadai serta masih terdapat oknum peternak yang bersaing tidak ehat di pasaran. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan terkait pemberdayaan peternak ayam petelur dalam meningkatkan produksi telur di Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua. Metode: Dengan metode kualitatif deskriptif, penelitian ini melibatkan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi yang kemudian diolah melalui teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Selanjutnya dalam menganalisis program pemberdayaan yang dilakukan, peneliti menggunakan teori pemberdayaan 5P oleh Suharto (2010) yakni Pemungkinan, Penguatan, Perlindungan, Penyokongan, dan Pemeliharaan. Penelitian menggunakan 6 orang responden yaitu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Biak Numfor, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Biak Numfor, Kepala Bidang Prasarana dan Penyuluhan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Biak Numfor, Kepala Bidang Ketersediaan Pangan dan Distribusi Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Biak Numfor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Biak Numfor, Ketua Asosiasi Peternak Unggas, serta peternak ayam petelur pemilik kandang percontohan yang dipilih melalui metode purposive sampling. Adapun alasan pemilihan informan dikarenakan para informan memiliki informasi yang mendalam, relevan, dan kontekstual terkait pemberdayaan peternak ayam petelur di Kabupaten Biak Numfor. Hasil/Temuan: Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa program pemberdayaan peternak ayam petelur telah memberikan dampak signifikan dalam peningkatan produksi telur di Kabupaten Biak Numfor. Program ini mendorong terciptanya iklim usaha yang mendukung, meningkatkan kapasitas teknis peternak, dan memberikan bantuan sarana serta prasarana peternakan. Namun dalam pelaksanaannya, masih menghadapi beberapa tantangan seperti kurangnya perhatian terhadap sanitasi kendang, adanya oknum-oknum peternak besar yang menciptakan persaingan pasar yang tidak sehat serta fluktuasi harga pakan yang menghambat produktivitas hasil peternakan. Faktor pendukung dalam program pemberdayaan peternak ayam petelur meliputi perhatian dan dukungan pemerintah yang baik serta motivasi tinggi dari peternak lokal, sedangkan faktor penghambat yang terjadi meliputi keterbatasan akses pasar dan lokasi peternakan yang sulit dijangkau dalam pemberian pelatihan dan penyuluhan kepada peternak. Penelitian ini merekomendasikan perlunya kebijakan yang lebih sistematis dan dukungan berkelanjutan untuk meningkatkan kemandirian peternak. Kesimpulan: Pemberdayaan peternak ayam petelur telah sangat membantu dalam peningkatan produksi telur lokal di Kabupaten Biak Numfor. Hal ini dapat dilihat melalui berbagai bantuan sarana, prasarana dan pelatihan kepada para peternak serta terdapat juga regulasi yang melindungi kepentingan peternak. Maka dari itu, diharapkan pelatihan dan penguatan asosiasi peternak dapat berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan daya saing produk lokal, dan menciptakan swasembada telur di Kabupaten Biak Numfor. Kata Kunci: Pemberdayaan, Peternak Ayam Petelur, Pemberdayaan Peternak Ayam Petelur, Swasembada Telur
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Campus > IPDN Kampus Jatinangor |
Depositing User: | Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP |
Date Deposited: | 15 Jul 2025 07:02 |
Last Modified: | 15 Jul 2025 07:02 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/24345 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |