COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENANGANAN STUNTING DI KABUPATEN MALAKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Maromon, Yansen Alther and Hutasoit, Imelda (2025) COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM PENANGANAN STUNTING DI KABUPATEN MALAKA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Other thesis, IPDN.

[img] Text
NEW 2025 ANGKATAN XXXII-RINGKASAN SKRIPSI PRAJA ( Yansen Alther Maromon_32.0677_Collaborative Governance Dalam Penanganan Stunting Di Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur )_102238_012317.pdf

Download (493kB)

Abstract

ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): Stunting is a chronic nutritional problem that requires a collaborative cross-sector approach. In Malaka Regency, East Nusa Tenggara Province, stunting remains a significant health issue despite various initiatives, indicating gaps in stakeholder coordination and implementation strategies. Purpose: This research aims to analyze the implementation of Collaborative Governance in stunting management in Malaka Regency, East Nusa Tenggara Province using Ansell and Gash's (2008) theory. Method: The research employs a descriptive qualitative method with data collection techniques through in-depth interviews and observation of stakeholder interactions and program implementation. Result: The research findings indicate that collaboration among stakeholders in stunting management is not yet optimal. The initial conditions dimension reveals limitations in stakeholder equality and active participation. Facilitative leadership has been attempted through routine meetings but is not entirely effective. The institutional design shows various regulations from central to local levels, but lacks specific Standard Operating Procedures (SOPs) for programs. The collaboration process has demonstrated some achievements through programs such as Supplementary Feeding (PMT), risk family assistance, and local food-based Infant and Child Feeding Education (PMBA). However, cross-sector coordination remains weak, with a tendency for each institution to work separately. Conclusion: Collaborative governance in stunting management in Malaka Regency requires significant improvement. The research suggests the need for comprehensive SOP development, improved stakeholder coordination, and optimization of each stakeholder's role in accelerating stunting reduction efforts in Malaka Regency. Keywords: Collaborative Governance; Stunting; Stakeholders; Cross-Sector Coordination ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Stunting merupakan permasalahan gizi kronis yang membutuhkan pendekatan kolaboratif lintas sektor. Di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, stunting masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan meskipun berbagai inisiatif telah dilakukan, menunjukkan adanya kesenjangan dalam koordinasi pemangku kepentingan dan strategi implementasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis implementasi Collaborative Governance dalam penanganan stunting di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur menggunakan teori Ansell and Gash (2008). Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam dan observasi terhadap interaksi pemangku kepentingan dan implementasi program. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam penanganan stunting belum optimal. Dimensi kondisi awal menunjukkan keterbatasan kesetaraan dan partisipasi aktif antar stakeholder. Kepemimpinan fasilitatif telah diupayakan melalui pertemuan rutin, namun belum sepenuhnya efektif. Desain kelembagaan memperlihatkan adanya berbagai peraturan dari tingkat pusat hingga daerah, tetapi kurangnya Standar Operasional Prosedur (SOP) spesifik untuk program. Proses kolaborasi telah menunjukkan beberapa capaian melalui program-program seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT), pendampingan keluarga berisiko, dan pendidikan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) berbasis pangan lokal. Namun, koordinasi lintas sektor masih lemah dengan kecenderungan masing-masing lembaga bekerja secara terpisah. Kesimpulan: Collaborative governance dalam penanganan stunting di Kabupaten Malaka memerlukan perbaikan signifikan. Penelitian menyarankan perlunya penyusunan SOP yang komprehensif, peningkatan koordinasi antar stakeholder, serta optimalisasi peran setiap pemangku kepentingan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Malaka. Kata kunci: Collaborative Governance; Stunting; Pemangku Kepentingan; Koordinasi Lintas Sektor

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Depositing User: Studi Kependudukan dan Catatan Sipil FPM
Date Deposited: 09 Jun 2025 23:19
Last Modified: 09 Jun 2025 23:19
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/24105

Actions (login required)

View Item View Item