Ramadhani, Nur Hikmah and Bakri, M.Si, Dra.Hj. Riani (2025) OPTIMALISASI PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT DI DESA SITI AMBIA KECAMATAN SINGKIL KABUPATEN ACEH SINGKIL. Diploma thesis, INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI.
|
Text
REPOSITORY NUR HIKMAH RAMADHANI.pdf Download (537kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): Not been optimally utilized by the community regarding the potential of yard land in improving household food security in Siti Ambia Village, Singkil District, Aceh Singkil Regency. Purpose: This study aims to analyze how to optimize the use of yard land in Siti Ambia Village to increase community income. Method: This study employs a descriptive qualitative approach, considered the most appropriate to understand the complex and contextual social phenomena related to yard land utilization by the Siti Ambia community. The qualitative method allows for an in-depth exploration of community experiences, perceptions, and strategies in managing yard land—insights that cannot be captured through quantitative methods. This approach also provides flexibility in field data collection, enabling researchers to grasp real social dynamics. Data sources consist of primary data (obtained through observation, interviews, and documentation) and secondary data (collected from government regulations, local agricultural reports, and statistical data from the Central Bureau of Statistics). Observations were conducted both participatively and non-participatively, while interviews were semi-structured with open-ended questions, allowing informants to share their views and experiences freely. Informants were selected purposively and included local agricultural officers, agricultural extension agents, farmers, and community members with relevant knowledge. Data analysis followed Miles and Huberman’s interactive model, involving data reduction, data display, and conclusion drawing and verification. Result: The study shows that the use of yard land in Siti Ambia has begun among some residents, particularly for growing vegetables such as long beans, cucumbers, and water spinach. However, overall optimization remains low. This is due to limitations in infrastructure, lack of technical training, and low awareness of the economic potential of yard utilization. Support from the government through the Home Food Garden Program (P2L), provision of production facilities, agricultural extension services, and CSR contributions from the private sector serve as key enablers in improving community productivity and income. Nevertheless, sustainable optimization requires integrated strategies and active community involvement. Conclusion: Optimizing yard land utilization has been proven to enhance both income and food security when implemented systematically and supported by various stakeholders. Recommended strategies include improving community capacity through training and extension, strengthening farmer group institutions, applying simple agricultural technologies, and managing resources efficiently. Integrating these efforts into food security and stunting reduction policies is vital to fostering sustainable local economic development. Keywords: Optimization, Yard Land, Community Income ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Belum dimanfaatkannya secara optimal oleh masyarakat terkait potensi lahan pekarangan dalam meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga di Desa Siti Ambia, Kecamatan Singkil, Kabupaten Aceh Singkil. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengoptimalan pemanfaatan lahan pekarangan di Desa Siti Ambia untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan ini dipilih karena dianggap paling tepat untuk menggambarkan dan memahami fenomena sosial yang kompleks dan kontekstual, khususnya terkait dengan pemanfaatan lahan pekarangan oleh masyarakat Desa Siti Ambia dalam upaya meningkatkan pendapatan mereka. Pendekatan kualitatif memungkinkan peneliti untuk menggali secara mendalam pengalaman, persepsi, dan strategi masyarakat dalam mengelola pekarangan rumah, yang tidak dapat dijelaskan secara kuantitatif. Selain itu, pendekatan ini juga memberikan fleksibilitas bagi peneliti dalam proses pengumpulan data di lapangan, sehingga lebih mampu menangkap dinamika sosial yang terjadi secara alami. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari informan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Observasi dilakukan baik secara partisipatif maupun non-partisipatif, dengan tujuan memahami secara langsung aktivitas masyarakat dalam memanfaatkan pekarangan. Wawancara dilakukan secara semi-terstruktur, menggunakan pedoman pertanyaan terbuka yang memungkinkan informan menyampaikan pandangan dan pengalamannya secara bebas dan mendalam. Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari dokumen resmi seperti peraturan daerah, laporan dinas pertanian, dan statistik dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data sekunder meliputi literatur ilmiah, jurnal, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan sebagai bahan pendukung dalam analisis. Informan dalam penelitian ini dipilih secara purposive sampling, yaitu berdasarkan pertimbangan tertentu dan relevansi informan terhadap isu yang diteliti. Informan terdiri dari pejabat Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan Kabupaten Aceh Singkil, penyuluh pertanian, petani lokal yang memanfaatkan lahan pekarangan, serta masyarakat umum yang tinggal di Desa Siti Ambia. Masing-masing informan dipilih karena memiliki informasi yang relevan dan pengalaman langsung terkait pemanfaatan lahan pekarangan di desa tersebut. Teknik analisis data yang digunakan adalah model interaktif dari Miles dan Huberman, yang mencakup tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan serta verifikasi. Hasil/Temuan: Penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan pekarangan di Desa Siti Ambia telah mulai dilakukan oleh sebagian masyarakat, terutama untuk menanam sayuran seperti kacang panjang, ketimun, dan kangkung. Namun, tingkat optimalisasi masih rendah secara keseluruhan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan sarana prasarana, kurangnya pelatihan teknis, serta rendahnya kesadaran terhadap potensi ekonomi pekarangan. Dukungan dari pemerintah melalui program Pekarangan Pangan Lestari (P2L), bantuan sarana produksi, pendampingan penyuluh pertanian, serta kontribusi CSR dari sektor swasta menjadi faktor pendukung dalam mendorong peningkatan produktivitas dan pendapatan masyarakat. Meskipun demikian, optimalisasi yang berkelanjutan memerlukan strategi terpadu dan partisipasi aktif masyarakat. Kesimpulan: Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan terbukti dapat meningkatkan pendapatan dan ketahanan pangan masyarakat jika dilaksanakan secara sistematis dan didukung oleh berbagai pihak. Strategi yang direkomendasikan mencakup peningkatan kapasitas masyarakat melalui pelatihan dan penyuluhan, penguatan kelembagaan kelompok tani, pemanfaatan teknologi pertanian sederhana, serta pengelolaan sumber daya yang efisien. Integrasi program ini ke dalam kebijakan ketahanan pangan dan penanggulangan stunting menjadi langkah penting untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di tingkat desa. Kata Kunci: Optimalisasi, Lahan Pekarangan, Pendapatan Masyarakat
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) J Political Science > JS Local government Municipal government Q Science > Q Science (General) Q Science > QK Botany |
Divisions: | Faculty of Politics and Government > Community Economic and Rural Development |
Depositing User: | Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 05:45 |
Last Modified: | 10 Jul 2025 05:45 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/23226 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |