Wisnantara, I Made Maesa and Aser, M.Si, Drs. Florianus (2025) COLLABORATIVE GOVERNANCE DALAM UPAYA PENURUNAN PREVALENSI STUNTING DI KOTA KOTAMOBAGU PROVINSI SULAWESI UTARA. Other thesis, IPDN.
|
Text
I Made Maesa Wisnantara_32.0823_Collaborative Governance Dalam Upaya Penurunan Prevalensi Stunting di Kota Kotamobagu.pdf Download (454kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): Stunting is a serious public health issue with long-term impacts on human resource quality. Kotamobagu City, as a region committed to accelerating stunting reduction, has shown a positive trend in recent years. However, challenges remain, such as limited community engagement, inaccurate Posyandu data, and the suboptimal role of health cadres. This complexity requires not only a structured but also an adaptive cross-sectoral collaborative approach that fits local dynamics. Purpose: This study aims to analyze the process of Collaborative Governance in stunting management in Kotamobagu City using the theoretical framework by Ansell and Gash (2008), which emphasizes the overall dynamics of actor interaction—from starting conditions, institutional design, facilitative leadership, to the collaborative process and outcomes. Method: A qualitative research approach with a case study design was employed. The study involved key actors including local government, business stakeholders, local communities, and non-governmental organizations. Data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and document analysis, and then analyzed thematically to uncover patterns of collaboration. Result: The The research method used is descriptive qualitative, with data collected through in-depth interviews, documentation, and literature review. Informants included local government officials, academics, religious leaders, and community organizations such as the PKK Conclusion: The study concludes that the collaboration built so far is progressing in the right direction but needs to be strengthened through better grassroots coordination, data validity, and sustained collaborative evaluation. Keywords: Collaborative Governance, stunting reduction, collaboration process, multi-stakeholder actors, public health policy. ABSTRAK Pernyataan Masalah/Latar Belakang (GAP): Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dengan dampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia. Kota Kotamobagu, sebagai wilayah yang berkomitmen dalam percepatan penurunan stunting, telah menunjukkan tren positif dalam beberapa tahun terakhir. Namun, masih terdapat berbagai tantangan, seperti keterlibatan masyarakat yang terbatas, data Posyandu yang kurang a kurat, serta peran kader kesehatan yang belum optimal. Kompleksitas ini memerlukan pendekatan kolaboratif lintas sektor yang tidak hanya terstruktur tetapi juga adaptif terhadap dinamika lokal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses Collaborative Governance dalam penanganan stunting di Kota Kotamobagu dengan menggunakan kerangka teori dari Ansell dan Gash (2008), yang menekankan pada dinamika interaksi antar aktor—mulai dari kondisi awal, desain institusional, kepemimpinan fasilitatif, hingga proses dan hasil kolaboratif. Metode: Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain studi kasus. Penelitian melibatkan aktor-aktor kunci seperti pemerintah daerah, pemangku kepentingan bisnis, komunitas lokal, dan organisasi non-pemerintah. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan analisis dokumen, kemudian dianalisis secara tematik untuk menemukan pola-pola kolaborasi. Hasil:Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam, dokumentasi, dan tinjauan literatur. Informan terdiri dari pejabat pemerintah daerah, akademisi, tokoh agama, dan organisasi masyarakat seperti PKK. Kesimpulan:Studi ini menyimpulkan bahwa kolaborasi yang telah terbangun sejauh ini berjalan ke arah yang tepat, namun perlu diperkuat melalui koordinasi akar rumput yang lebih baik, validitas data yang ditingkatkan, serta evaluasi kolaboratif yang berkelanjutan. Kata Kunci: Collaborative Governance, penurunan stunting, proses kolaborasi, aktor multi-pemangku kepentingan, kebijakan kesehatan masyarakat.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Goverment Management > Demography and Civil Registration Studies |
Depositing User: | Studi Kependudukan dan Catatan Sipil FPM |
Date Deposited: | 15 Jul 2025 00:00 |
Last Modified: | 15 Jul 2025 00:00 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/23096 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |