Kurniawan, Muhammad Irfan and Supriatna, Dadang (2025) Pengawasan Terhadap Warung Kopi dan Karaoke Oleh Satuan Polisi Pamong Praja di Kabupaten Tulungagung Provinsi Jawa Timur. Diploma thesis, IPDN.
|
Text
32.0544_Muhammad Irfan Kurniawan_Repository.pdf Download (544kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan keberagaman budaya, salah satunya budaya minum kopi di kalangan masyarakat. Fenomena ini yang mendorong perkembangan warung kopi dan tempat hiburan di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Tulungagung. Namun, di balik perkembangan tersebut, muncul berbagai penyimpangan seperti adanya praktik prostitusi terselubung, peredaran minuman beralkohol ilegal, pekerja dibawah umur, serta gangguan ketenteraman masyarakat. Keberadaan warung kopi dan karaoke sering kali tidak sesuai dengan peraturan daerah yang berlaku, baik dari aspek perizinan maupun operasional. Oleh karena itu, peran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menjadi sangat penting dalam upaya pencegahan pelanggaran perda dengan melakukan pengawasan untuk menciptakan ketenteraman dan ketertiban di masyarakat. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan pengawasan yang dilakukan oleh Satpol PP Kabupaten Tulungagung. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan menganalisis pengawasan menurut Robbins & Coulter (2005), yang mengkaji pengawasan dengan 4 dimensi yaitu menetapkan standar, pengukuran, membandingkan, melakukan tindakan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil/Temuan: Temuan yang diperoleh penulis dalam penelitian ini yaitu pengawasan yang dilakukan sudah memberikan dampak yang baik terhadap penurunan pelanggaran perda, akan tetapi ada faktor penghambat dalam pelaksanaannya yaitu rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat, ketentuan pidana dan perbaikan perda, serta pelaporan yang masih menggunakan sistem manual. Kesimpulan: Pengawasan yang dilakukan oleh Satpol PP Kabupaten Tulungagung belum optimal tetapi sudah dapat memberikan dampak yang baik yang terlihat dari berkurangnya jumlah pelanggaran peraturan daerah. Hal ini harus dapat di optimalkan dengan menguatkan regulasi, memberikan edukasi, dan digitalisasi terhadap pelaksanaan kegiatan. Kata kunci: Pengawasan, Warung Kopi, Karaoke, Penegakan Peraturan Daerah ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): Indonesia is known as a country rich in cultural diversity, one of which is the coffee-drinking culture among its people. This phenomenon has driven the growth of coffee shops and entertainment venues in various regions, including Tulungagung Regency. However, behind this development, various deviations have emerged such as clandestine prostitution practices, the circulation of illegal alcoholic beverages, underage workers, and disturbances to public order. The existence of coffee shops and karaoke establishments often does not comply with the applicable regional regulations, both in terms of licensing and operational aspects. Therefore, the role of the Civil Service Police Unit (Satpol PP) becomes very important in efforts to prevent violations of local regulations by conducting supervision to create public order and peace. Purpose: This study aims to know describe the supervision conducted by the Civil Service Police Unit of Tulungagung Regency. Method: This study uses a descriptive qualitative method by analyzing supervision based on Robbins & Coulter (2005), which examines supervision through four dimensions: setting standards, measurement, comparison, and taking action. Data collection techniques include interviews, observation, and documentation. Result: The findings obtained by the author in this study indicate that the supervision carried out has had a positive impact on reducing violations of local regulations. However, there are inhibiting factors in its implementation, namely low public awareness and participation, criminal provisions and the need for amendments to regional regulations, as well as the use of manual reporting systems. Conclusion: The supervision carried out by the Satpol PP of Tulungagung Regency has not yet been fully optimal but has already had a positive impact, as evidenced by the decrease in the number of regional regulation violations. This should be further optimized by strengthening regulations, providing education, and digitalizing supervision activities. Keywords: Supervision, Coffee Shops, Karaoke, Enforcement of Regional Regulations
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JS Local government Municipal government |
Divisions: | Faculty of Politics and Government > Governance Policing Practice |
Depositing User: | Praktik Perpolisian Tata Pamong FPM |
Date Deposited: | 14 Jul 2025 00:56 |
Last Modified: | 14 Jul 2025 00:56 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/20957 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |