KOMUNIKASI PERSUASIF SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENGATASI PELANGGARAN KAWASAN TANPA ROKOK DI KABUPATEN TAKALAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

KARMAN, HAMRULLAH (2025) KOMUNIKASI PERSUASIF SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM MENGATASI PELANGGARAN KAWASAN TANPA ROKOK DI KABUPATEN TAKALAR PROVINSI SULAWESI SELATAN. Other thesis, INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI.

[img]
Preview
Text
32.0889-H5-HAMRULLAH KARMAN- REPOSITORY (1).pdf

Download (233kB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): A report from WHO revealed that tobacco use causes more than 8 million deaths each year, with 7 million of them coming from active smokers, while 1.2 million others are passive smokers. The implementation of Smoke-Free Areas (KTR) in Indonesia is one of the policies that aims to protect the community from the negative impacts of cigarettes, which are not only risky for active smokers but also passive smokers. Although it has been regulated in Law Number 36 of 2009, the implementation of the KTR policy still faces many obstacles, especially in its enforcement at the regional level, such as in Takalar Regency, South Sulawesi Province. The Civil Service Police Unit (Satpol PP) has an important role in enforcing this regulation and ensuring public order and health. However, in practice, the enforcement of these regulations often encounters challenges, especially in creating awareness and understanding among the community about the importance of complying with KTR. Purpose: This study aims to analyze and describe the implementation of persuasive communication by Satpol PP in overcoming violations of KTR in Takalar Regency. Methods: By using Qualitative methods, this study will explore how persuasive communication can be used as a more effective approach to changing people's behavior, as well as how Satpol PP can play a vanguard role in organizing public order with a more humanistic approach. Result: The results of the study indicate that persuasive communication is considered capable of handling violations of KTR through communication that invites the community persuasively through the fulfillment of existing indicators, as evidenced by the data obtained showing a decrease in violations of smoke-free areas. Conclusion: However, it turns out that the lack of supporting facilities still causes violations of KTR in Takalar Regency. Therefore, it is necessary to provide supporting facilities and infrastructure for KTR so that the number of KTR violations can be further minimized Keywords: Smoke-Free Area, Persuasive Communication, Satpol PP ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang: Laporan dari WHO mengungkapkan fakta bahwa penggunaan tembakau menyebabkan lebih dari 8 juta kematian setiap tahunnya, dengan 7 juta diantaranya berasal dari perokok aktif, sementara 1,2 juta lainnya adalah perokok pasif. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Indonesia merupakan salah satu kebijakan yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari dampak buruk rokok, yang tidak hanya berisiko bagi perokok aktif tetapi juga perokok pasif. Meski sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, implementasi kebijakan KTR masih menghadapi banyak kendala, terutama dalam penegakannya di tingkat daerah, seperti di Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) memiliki peran penting dalam menegakkan peraturan ini dan memastikan ketertiban serta kesehatan masyarakat. Namun, dalam praktiknya, penegakan aturan tersebut seringkali menemui tantangan, terutama dalam menciptakan kesadaran dan pemahaman di kalangan masyarakat tentang pentingnya mematuhi KTR. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan penerapan komunikasi persuasif oleh Satpol PP dalam mengatasi pelanggaran terhadap KTR di Kabupaten Takalar. Metode: Dengan menggunakan metode Kualitatif Penelitian ini akan menggali bagaimana komunikasi persuasif dapat digunakan sebagai pendekatan yang lebih efektif untuk mengubah perilaku masyarakat, serta bagaimana Satpol PP dapat memainkan peran garda terdepan dalam penyelenggaraan ketertiban umum dengan pendekatan yang lebih humanis lagi. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komunikasi persuasif dinilai mampu menangani Pelanggaran terhadap KTR melalui Komunikasi yang mengajak secara persuasif kepada Masyarakat melalui pemenuhan indikator indikator yang ada, terbukti dari data yang didapatkan menunjukkan adanya penurunan pelanggaran terhadap kawasan tanpa rokok. Kesimpulan: Akan tetapi ternyata masih minimnya Fasilitas pendukung menyebabkan masih adanya didapati pelanggaran terhadap KTR di Kabupaten Takalar. Oleh karena itu, diperlukan pengadaan sarana dan prasarana pendukung KTR agar angka pelanggaran KTR bisa semakin diminimalisir. Kata Kunci : Kawasan Tanpa Rokok, Komunikasi Persuasif, Satpol PP

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Depositing User: Praktik Perpolisian Tata Pamong FPM
Date Deposited: 14 May 2025 01:05
Last Modified: 14 May 2025 01:05
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/20244

Actions (login required)

View Item View Item