KOMPETENSI LITERASI DIGITAL APARATUR SIPIL NEGARA (Studi di Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Kota Ambon)

Marasabessy, Afifah Arifiya and Uluputty, Irfan KOMPETENSI LITERASI DIGITAL APARATUR SIPIL NEGARA (Studi di Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Kota Ambon). KOMPETENSI LITERASI DIGITAL APARATUR SIPIL NEGARA (Studi di Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian Kota Ambon). (Unpublished)

[img]
Preview
Text
Repository_Afifah Arifiya Marasabessy.pdf

Download (771kB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Background (GAP): The digital literacy competence of civil servants (ASN) is essential for implementing an e-government system where technological proficiency is a primary requirement. ASN's digital literacy is determined using four dimensions proposed by the Ministry of Communication and Information Technology, Siberkreasi, and Deloitte in 2020: digital skills, digital ethics, digital safety, and digital culture. Objective: The objective of this study is to explore digital literacy within the Ambon City Diskominfo and determine the digital literacy competence of ASN. Method: This study employs a qualitative method with a case study approach. Subsequently, inductive content analysis is conducted to determine the digital literacy competence of ASN. Results/Findings: The overview of ASN's digital literacy shows that their competence in digital skills, digital ethics, digital safety, and digital culture is at a good level. However, there is a noted deficiency in the lack of appropriate regulations or policies to underpin the functioning of digital culture concerning the digital rights of ASN. Conclusion: Civil servants at Ambon City Diskominfo possess good digital literacy competence in the dimensions of digital skills, digital ethics, digital safety, and digital culture. Nonetheless, there is a need for clear regulations to support digital culture related to the digital rights of civil servants. Keywords: ASN, Competence, Diskominfo, Digital Literacy ABSTRAK Latar Belakang (GAP): Kompetensi literasi digital ASN dibutuhkan dalam menjalankan sistem pemerintahan yang menerapkan sistem e-government di mana kemampuan penggunaan teknologi menjadi syarat utama dalam penerapannya. Literasi digital ASN ditentukan dengan menggunakan empat dimensi yang dikemukakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Siberkreasi, dan Deloitte pada tahun 2020, yaitu kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi literasi digital di lingkup Diskominfo Kota Ambon dan menentukan kompetensi literasi digital bagi ASN. Metode: Metode kualitatif dengan studi kasus digunakan dalam penelitian ini. Selanjutnya, dilakukan konten analisis isi induktif untuk menentukan kompetensi literasi digital bagi ASN. Hasil/Temuan: Gambaran literasi digital ASN menunjukkan fakta kompetensi ASN terkait kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan 2 budaya digital sudah berada pada tahap baik. Namun, terdapat kekurangan pada belum adanya regulasi atau peraturan yang tepat untuk mendasari jalannya budaya digital terkait hak-hak digital yang dimiliki ASN. Kesimpulan: ASN di Diskominfo Kota Ambon memiliki kompetensi literasi digital yang baik dalam dimensi kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital, meskipun masih diperlukan regulasi yang jelas untuk mendukung budaya digital terkait hak-hak digital ASN. Kata Kunci: ASN, Diskominfo, Kompetensi, Literasi Digital

Item Type: Article
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LA History of education
L Education > LB Theory and practice of education
L Education > LC Special aspects of education
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Teknologi Rekayasa Informasi Pemerintahan FMP
Date Deposited: 01 Jul 2024 00:31
Last Modified: 01 Jul 2024 00:31
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/19052

Actions (login required)

View Item View Item