ANALISIS KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2021-2022

Haryu, An. Nagita Amadea and Sinurat, Marja (2024) ANALISIS KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2021-2022. Other thesis, IPDN.

[img]
Preview
Text
Repository-F4-31.0615-AN._NAGITA_AMADEA_HARYU (2).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): Regional financial independence is an important issue in regional autonomy to ensure community welfare and sustainable development, however regional dependence on transfer funds from the center is still relatively high. Purpose: The aim of this research is to analyze the level of regional financial independence, inhibiting factors and efforts made to increase regional financial independence in Palangka Raya City. Method: This research uses qualitative methods with a descriptive approach and financial theory ratio analysis (Mahmudi 2019). Data collection was carried out through semi-structured interview techniques (11 informants) and documentation. Results: The findings obtained by the author in this research are that the regional financial independence ratio of Palangka Raya City is still relatively low, with a consultative relationship pattern. The effectiveness of PAD management reaches a very effective level but the regional financial dependency ratio is very high, the degree of fiscal decentralization is low. Tax effectiveness is in the effective category. The degree of contribution of BMD is still low. The debt to income ratio increased from the previous year. Factors inhibiting regional financial independence in Palangka Raya City include the lack of local government efforts to increase public awareness of paying taxes and levies, suboptimal use of natural resources, incompetent quality of human resources and inadequate infrastructure. Efforts have been made by the Palangka Raya City government to increase regional financial independence, namely socializing taxpayers to the community, improving digital-based service systems, regional cooperation evaluation meetings in the context of strategies for optimal use of natural resources, training to increase employee competency, and increasing the budget to improve facilities and infrastructure. Conclusion: Palangka Raya City cannot yet be categorized as an independent region because dependence on central funds is still high and PAD is relatively small compared to transfer funds to finance its government system. To increase the financial independence of the City of Palangka Raya, it is recommended to diversify sources of income, optimize taxes and natural resources, increase the efficiency of financial management, and strengthen community involvement in the financial decision-making process. Keywords: Independence Analysis, Regional Finance, Regional Original Revenue ABSTRAK Permasalahan (GAP): Kemandirian keuangan daerah merupakan isu penting dalam otonomi daerah guna menjamin kesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan, namun ketergantungan daerah terhadap dana transfer dari pusat masih relatif tinggi. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat kemandirian keuangan daerah, faktor penghambat dan upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemandirian keuangan daerah Kota Palangka Raya. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan analisis rasio teori keuangan (Mahmudi 2019). Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara semi terstruktur (11 informan) dan dokumentasi. Hasil/Temuan: Temuan yang diperoleh penulis dalam penelitian ini yaitu, rasio kemandirian keuangan daerah Kota Palangka Raya masih tergolong rendah, dengan pola hubungan konsultif. Efektivitas pengelolaan PAD mencapai tingkat yang sangat efektif namun rasio ketergantungan keuangan daerahnya sangat tinggi, derajat desentralisasi fiskal kategori rendah. Efektivitas pajak masuk kategori efektif. Derajat kontribusi BMD masih rendah. Rasio hutang terhadap pendapatan mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Faktor-faktor penghambat kemandirian keuangan daerah Kota Palangka Raya yakni, kurangnya upaya pemda dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membayar pajak dan retribusi, pemanfaatan sumber daya alam yang belum optimal, kualitas sumber daya manusia yang belum kompeten dan sarana prasarana yang kurang memadai. Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Kota Palangka Raya untuk meningkatkan kemandirian keuangan daerah, yakni sosialisasi wajib pajak kepada masyarakat, peningkatan sistem pelayanan berbasis digital, rapat evaluasi kerja sama daerah dalam rangka strategi pemanfaatan SDA secara optimal, pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pegawai, serta penambahan anggaran untuk meningkatkan sarana dan prasarana. Kesimpulan: Kota Palangka Raya belum dapat dikategorikan sebagai daerah yang mandiri sebab kergantungan terhadap dana pusat masih tinggi dan PAD yang relatif kecil jika dibandingkan dengan dana transfer dalam membiayai sistem pemerintahannya. Untuk meningkatkan kemandirian keuangan Kota Palangka Raya, disarankan untuk diversifikasi sumber pendapatan, optimalisasi pajak retribusi dan SDA, peningkatan efisiensi pengelolaan keuangan, dan penguatan keterlibatan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan keuangan. Kata Kunci: Analisis Kemandirian, Keuangan Daerah, Pendapatan Asli Daerah

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > HJ Public Finance
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Keuangan Publik FMP
Date Deposited: 10 Jun 2024 03:29
Last Modified: 10 Jun 2024 03:29
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/18269

Actions (login required)

View Item View Item