KINERJA KEUANGAN KOTA BENGKULU BERDASARKAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2018-2022

Nagoya, Zakky and Budi, Margono (2024) KINERJA KEUANGAN KOTA BENGKULU BERDASARKAN ANALISA LAPORAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2018-2022. Other thesis, Institut pemerintahan dalam negeri.

[img]
Preview
Text
repository zakky nagoya.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): The contribution of original regional income to the total regional income of Bengkulu City does not reach 20%, which shows the weak contribution of original regional income to regional income. Financial performance based on the Bengkulu City regional financial analysis is expected to be a solution in increasing Bengkulu City's original regional income so that it is able to finance its government affairs independently. Purpose: This research aims to analyze financial ratios in assessing the financial performance of the Bengkulu City government during the 2018-2022 period, as well as to determine the factors inhibiting financial performance. The financial ratios analyzed include the Regional Original Income Effectiveness Ratio, Regional Independence Ratio, Degree of Decentralization Ratio, and Regional Financial Dependency Ratio. Method: The method used is descriptive qualitative using secondary data in the form of the Bengkulu City Government Budget Realization Report. Result: The results of research using the Effectiveness Ratio obtained an average result of 88.59% in the less effective category, the Regional Independence Ratio obtained an average result of 20.33%, a very low category with an instructive relationship pattern. The Degree of Decentralization Ratio obtained a result of 15.56% in the poor category. The Regional Dependency Ratio obtained a result of 76.78% in the very high category. Conclusion: It can be concluded that the financial performance of the Bengkulu City Government during the five year period cannot still be said to be good. The inhibiting factor for financial performance is that local revenue receipts are still not optimal, which is influenced by the lack of facilities and infrastructure, lack of awareness of taxpayers and levies, as well as minimal supervision through regional tax and levy regulations. Therefore, it is necessary to take corrective action to assess the financial performance of the Bengkulu City government by adding facilities and infrastructure to support regional tax and levy activities, providing outreach to taxpayers and levies, as well as improving tax and levy regulations in Bengkulu City. In this way, it is hoped that good financial performance will be realized and have a direct impact on community welfare. Keywords: Financial Ratio Analysis, Regional Original Income, Financial Performance ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Kontribusi pendapatan asli daerah terhadap total pendapatan daerah Kota Bengkulu tidak mencapai angka 20%, yang menunjukkan lemahnya kontribusi pendapatan asli daerah terhadap pendapatan daerah. Kinerja keuangan berdasarkan Analisa keungan daerah kota Bengkulu diharapkan menjadi solusi dalam meningkatkan pendapatan asli daerah Kota 1 Bengkulu sehingga mampu membiayai urusan pemerintahannya secara mandiri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio keuangan dalam menilai kinerja keuangan pemerintah Kota Bengkulu selama periode 2018-2022, serta untuk mengetahui faktor penghambat kinerja keuangan. Rasio keuangan yang dianalisis meliputi Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah, Rasio Kemandirian Daerah, Rasio Derajat Desentralisasi, dan Rasio Ketergantungan Keuangan Daerah. Metode: Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan data sekunder berupa Laporan Realisasi Anggaran Pemerintah Kota Bengkulu. Hasil/Temuan: Hasil penelitian dengan menggunakan Rasio Efektivitas memperoleh hasil rata-rata sebesar 88,59% dengan kategori kurang efektif, Rasio Kemandirian Daerah memperoleh hasil rata-rata sebesar 20,33%, kategori sangat rendah dengan pola hubungan instruktif. Rasio Derajat Desentralisasi memperoleh hasil sebesar 15,56% dengan kategori kurang. Rasio Ketergantungan Daerah memperoleh hasil sebesar 76,78% dengan kategori sangat tinggi. Kesimpulan: kinerja keuangan Pemerintah Kota Bengkulu selama kurun waktu lima tahun tersebut masih belum dapat dikatakan baik. Adapun faktor penghambat kinerja keuangan tersebut adalah masih belum optimalnya penerimaan pendapatan asli daerah yang dipengaruhi oleh faktor minimnya sarana dan prasarana, kurangnya kesadaran wajib pajak dan retribusi, serta minimnya pengawasan melalui regulasi perpajakan dan retribusi daerah. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan perbaikan untuk menilai kinerja keuangan pemerintah Kota Bengkulu melalui penambahan sarana dan prasaran penunjang kegiatan perpajakan dan retribusi daerah, pemberian sosialisasi kepada para wajib pajak dan retribusi, serta pembenahan terhadap regulasi perpajakan dan retribusi di Kota Bengkulu. Dengan demikian, diharapkan dapat terwujudnya kinerja keuangan yang baik dan berdampak secara langsung terhadap kesejahteraan masyarakat. Kata kunci: Analisis Rasio Keuangan, Pendapatan Asli Daerah, Kinerja Keuangan

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: L Education > L Education (General)
L Education > LA History of education
Depositing User: Keuangan Publik FMP
Date Deposited: 07 Jun 2024 03:28
Last Modified: 07 Jun 2024 03:28
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/18063

Actions (login required)

View Item View Item