BUDAYA KERJA TARUNA SIAGA BENCANA (TAGANA) DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR DI KOTA PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN

siahaan, ferdy and Dr. Mujahidin, S.Sos, MM, Dr. Mujahidin, S.Sos, MM (2024) BUDAYA KERJA TARUNA SIAGA BENCANA (TAGANA) DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR DI KOTA PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN. Other thesis, IPDN.

[img]
Preview
Text
BUDAYA KERJA TARUNA SIAGA BENCANA (TAGANA) DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR DI KOTA PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN.pdf

Download (366kB) | Preview

Abstract

ABSRTACT Problem statement/Background (GAP): flooding is one of the disasters that often occurs in Palembang City. The amount of damage caused to facilities and infrastructure, public facilities, gardens, rice fields and residential areas, especially in areas around river flows and estuaries. Various methods have been taken to anticipate the flood disaster itself. One of them is by mitigating the flood disaster itself. Purpose: The purpose of this study was to obtain an overview of the Tagana Work Culture in mitigating flood disasters in Palembang City, the obstacles faced and the efforts made by Tagana Serang City. Method: The method used in this study is a descriptive method with an inductive approach. Data collection techniques used are interviews and documentation. Meanwhile, the data analysis technique is data reduction, data presentation, data verification by making conclusions, and then grouping various types of qualitative data analysis. Result: The research results show that Tagana's work culture in mitigating flood disasters in Palembang City has been implemented well but has not been maximized, this is because there are still several inhibiting factors that have not been maximized in mitigating flood disasters, such as a lack of budget or funding obtained in carrying out activity programs, and lack of public awareness. So the advice that can be given is to submit data on budget needs according to the program that will be implemented, carry out intense training and supervision programs for the KSB community, especially as the rainy season approaches. Conclusion: Tagana City Palembang's work culture has been running quite well but is not yet optimal. Tagana has made various efforts such as outreach and training to the community but these have not been implemented maximally by the community so that there is no community independence in dealing with flood disasters. Keywords: Work Culture, TAGANA, Flood ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banjir yang merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Kota Palembang. Besarnya kerusakan yang ditimbulkan seperti sarana dan prasarana, fasilitas umum, kebun, sawah dan daerah permukiman khususnya pada daerah sekitar aliran dan muara sungai. Berbagai cara dilakukan untuk mengantisipasi bencana banjir itu sendiri. Salah satunya dengan cara mitigasi bencana banjir itu sendiri. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Budaya Kerja Tagana dalam mitigasi bencana banjir di Kota Palembang, kendala-kendala yang dihadapi dan upaya-upaya yang dilakukan oleh Tagana Kota Palembang. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan induktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Sedangkan untuk teknik analisis data adalah dengan reduksi data, penyajian data, verifikasi data dengan membuat kesimpulan, dan selanjutya mengelompokkan macam-macam analisis data kualitatif. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa Budaya Kerja Tagana dalam mitigasi bencana banjir di Kota Palembang sudah dilaksanakan dengan baik namun belum maksimal, hal ini dikarenakan masih ada beberapa faktor penghambat yang belum di maksimalkan dalam mitigasi bencana banjir seperti kurangnya anggaran atau pendanaan yang didapat dalam melakukan program kegiatan, serta kuranngnya kesadaran masyarakat. Sehingga saran yang dapat diberikan adalah mengajukan data kebutuhan anggaran sesuai dengan program yang akan dijalankan, melakukan program pelatihan dan pengawasan secara intens kepada masyarakat KSB terutama saat mendekati musim penghujan. Kesimpulan: Budaya Kerja Tagana Kota Palembang sudah berjalan dengan cukup baik namun belum maksimal. Tagana telah melakukan berbagai upaya seperti sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat tetapi belum maksimal diterapkan oleh masyarakat sehingga tidak munculnya kemandirian masyarakat dalam menangani bencana banjir. Kata Kunci: Budaya Kerja, TAGANA, Banjir.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Depositing User: Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik FPM
Date Deposited: 06 Jun 2024 03:29
Last Modified: 06 Jun 2024 03:29
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/17881

Actions (login required)

View Item View Item