UPAYA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DALAM MENEKAN ANGKA PERKAWINAN USIA ANAK DI KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Tanaya, Widi Darmadiatmika and Suratha, I Gede (2024) UPAYA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DALAM MENEKAN ANGKA PERKAWINAN USIA ANAK DI KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA. Other thesis, IPDN.

[img]
Preview
Text
Upaya Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Dalam Menekan Angka Perkawinan Usia Anak Di Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara.pdf

Download (379kB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Problem Statement : Child age marriage becomes a social anomaly in Indonesia. The phenomenon of marriage age of children in Kolaka Regency itself according to the data of the Central Statistics Agency in 2020 was ranked fourth in Southeast Sulawesi. The government must be more assertive in taking an action and effort in overcoming these problems, due to the many negative impacts arising from the marriage of the age of children for the country, community, and the age of marriage of the age of the child itself. Purpose : This research is to find out and analyze how the efforts of the Department of Women's Empowerment and Child Protection in suppressing the marriage rate of children in Kolaka Regency, knowing what obstacles are encountered and solutions to overcome these obstacles. Method : The research method used is a descriptive qualitative method with an inductive approach. In data collection researchers use interview, observation and documentation techniques. The theory used in this thesis is management theory according to George R. Terry in Hasibuan (2018) with the dimensions of human, money, raw materials, machinery, methods and focusing on the functions of planning, organizing, implementing, and supervising. Results : The results show that the Department of Women's Empowerment and Child Protection of Kolaka Regency has made various efforts to reduce the marriage rate of the child's age and have carried out management functions well from planning, organizing, on target implementation and in carrying out control and supervision. However, there are various obstacles in these efforts such as cultural factors in the community, low levels of education, children who are pregnant out of wedlock, a large area, lack of budget and not optimal delivery of IEC. Meanwhile, the solution to overcome these obstacles coordinates with village/kelurahan officials, improve children's education, focus on activities in one place, and socialize IEC in various discussion forums. Keywords : Government, Child Marriage, Efforts ABSTRAK Permasalahan : Perkawinan usia anak menjadi anomali sosial di Indonesia. Fenomena perkawinan usia anak di Kabupaten Kolaka sendiri menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2020 menduduki peringkat empat di Sulawesi Tenggara. Pemerintah harus lebih tegas dalam mengambil suatu tindakan dan upaya dalam mengatasi permasalahan tersebut, dikarenakan banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari pernikahan usia anak bagi negara, masyarakat, maupun pelaku pernikahan usia anak itu sendiri. Tujuan : Penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana Upaya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dalam Menekan Angka Perkawinan Usia Anak di Kabupaten Kolaka, mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dan solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Metode : Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan induktif. Dalam pengumpulan data Peneliti menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori Manajemen menurut George R. Terry dalam Hasibuan (2018) dengan dimensi manusia, uang, bahan baku, mesin, metode serta berfokus pada fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Hasil : Hasil penelitian menunjukan bahwa Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Kolaka telah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka perkawinan usia anak dan telah melaksanakan fungsi-fungsi manajemen dengan baik dari perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan yang tepat sasaran dan dalam melakukan pengendalian dan pengawasan. Namun, terdapat berbagai kendala dalam upaya tersebut seperti faktor budaya di masyarakat, rendahnya tingkat pendidikan, anak yang hamil diluar nikah, wilayah yang luas, kurangnya anggaran dan belum optimalnya penyampaian KIE. Adapun, solusi untuk mengatasi kendala tersebut berkoordinasi dengan aparat desa/kelurahan, meningkatkan pendidikan anak, memfokuskan kegiatan disalah satu tempat, dan mensosialisasikan KIE diberbagai forum diskusi. Kata Kunci : Pemerintah, Perkawinan Usia Anak, Upaya

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Studi Kependudukan dan Catatan Sipil FPM
Date Deposited: 31 May 2024 03:33
Last Modified: 31 May 2024 03:33
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/17028

Actions (login required)

View Item View Item