EVALUASI PROGRAM SEMBAKO DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS

Meilya, Rediva Nur and Rosshad, Anwar (2024) EVALUASI PROGRAM SEMBAKO DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS. Other thesis, IPDN.

[img]
Preview
Text
REDIVA NUR MEILYA_31.0476_EVALUASI PROGRAM SEMBAKO DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MISKIN DI KECAMATAN SOKARAJA KABUPATEN BANYUMAS.pdf

Download (529kB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): The author's focus in this research is on the implementation of the Basic Food Program in Sokaraja District where there is a discrepancy in the number of Integrated Social Welfare Data (DTKS) with the actual number of Beneficiary Families (KPM) who received assistance. Then there was abuse in the use of aid carried out by one of the KPMs who did not use the aid properly. Purpose: This research aims to provide an evaluation and description regarding the implementation of the Basic Food Program in improving the welfare of the poor in Sokaraja District, Banyumas Regency and provide an overview of the efforts made to optimize the implementation of the Basic Food Program. Method: This research uses a qualitative descriptive approach with data collection techniques through interviews, observation, documentation, and data triangulation. The analysis of this research uses Evaluation theory according to William Dunn which consists of 6 (six) dimensions.Result:. The findings obtained by the author in this research are that there are still obstacles in implementation, namely problems in updating data on basic food program recipients by village operators in DTKS, lack of understanding by village operators regarding poverty criteria, there are parties who take advantage of opportunities in the distribution process, and there are KPMs who abuse in utilizing aid. To overcome these obstacles, there are several efforts from the program implementers, namely deepening the KPM data for the Basic Food Program in a more concrete way, creating time limits and age ranges for recipients of the basic food program, and posting a list of names of basic food program recipients at the sub�district and village offices and installing stickers. recipients of the basic food program at the recipient's home. Conclusion: Evaluation of the implementation of the Basic Food Program in improving the welfare of the poor in Sokaraja District, Banyumas Regency, can be said to have gone well but not yet optimally, which can be seen from the dimensions of efficiency, adequacy, responsiveness and distribution, and its implementation is in accordance with the program mechanism. However, apart from that, there are still several obstacles that can be seen from the dimensions of effectiveness and accuracy. To optimize the implementation of this program, it is possible to increase the control function and add additional social assistants in the implementation and utilization of the Basic Food Program by TKSK which must be carried out periodically and on a schedule, update village population data for residents who experience population events or important events, and program implementers should can increase the frequency of implementation of Coordination Meeting (Rakor) activities for implementers of the Basic Food Program as a follow-up to discussions regarding barriers and constraints in implementing distribution that can be implemented by agencies, sub-districts and villages. Keywords: Evaluation, Policy, Basic Food Program, Community Welfare 2 ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Fokus penulis dalam penelitian ini yaitu pada pelaksanaan Program Sembako di Kecamatan Sokaraja dimana adanya ketidaksesuaian jumlah Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan jumlah realisasi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menerima bantuan. Kemudian adanya penyalahgunaan dalam pemanfaatan bantuan yang dilakukan oleh salah satu KPM yang tidak mempergunakan bantuan dengan semestinya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan evaluasi maupun mendeskripsikan terkait pelaksanaan Program Sembako dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas serta memberikan gambaran mengenai upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan pelaksanaan Program Sembako. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dokumentasi, serta triangulasi data. Analisis penelitian ini yaitu menggunakan teori Evaluasi menurut William Dunn yang terdiri dari 6 (enam) dimensi. Hasil/Temuan:. Temuan yang didapatkan penulis pada penelitian ini masih adanya kendala dalam pelaksanaan yaitu permasalahan dalam pembaruan data penerima Program Sembako oleh operator desa yang ada di DTKS, kurangnya pemahaman operator desa mengenai kriteria kemiskinan, ada pihak yang memanfaatkan kesempatan pada proses penyaluran, dan terdapat KPM yang menyalahgunakan dalam pemanfaatan bantuan. Untuk mengatasi beberapa kendala tersebut maka terdapat beberapa upaya dari pihak pelaksana program yaitu pendalaman data KPM Program Sembako yang lebih konkrit, membuat batasan waktu dan rentang usia bagi penerima program sembako, dan memasang daftar nama penerima program sembako di kantor kecamatan maupun kantor desa serta pemasangan stiker penerima program sembako di rumah penerima. Kesimpulan: Evaluasi pelaksanaan Program Sembako dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas dapat dikatakan sudah berjalan dengan baik tetapi belum optimal yang dapat dilihat dari dimensi efisiensi, kecukupan, responsivitas, dan perataan serta pelaksanaannya sudah sesuai dengan mekanisme program. Namun disamping itu masih terdapat beberapa kendala yang dapat dilihat dari dimensi efektivitas dan ketepatan. Untuk mengoptimalkan pelaksanaan program ini maka dapat dilakukan meningkatan fungsi kontrol serta penambahan pendamping sosial dalam pelaksanaan serta pemanfaatan Program Sembako oleh TKSK harus dilakukan secara berkala dan terjadwal, melakukan pembaruan data kependudukan desa bagi warga yang mengalami peristiwa kependudukan maupun peristiwa penting, dan untuk pelaksana program hendaknya dapat meningkatkan frekuensi dalam pelaksanaan kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) bagi pelaksana Program Sembako sebagai tindak lanjut pembahasan mengenai hambatan maupun kendala dalam pelaksanaan penyaluran yang dapat dilaksanakan oleh dinas, kecamatan, maupun desa. Kata Kunci : Evaluasi, Kebijakan, Program Sembako, Kesejahteraan Masyarakat

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Kebijakan Pemerintahan FPP
Date Deposited: 30 May 2024 03:02
Last Modified: 30 May 2024 03:02
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/16951

Actions (login required)

View Item View Item