PERAN DP3AP2KB DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS DI KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA SELATAN

thadeus frits, fautngiljanan (2023) PERAN DP3AP2KB DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS DI KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA SELATAN. PERAN DP3AP2KB DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KAMPUNG KELUARGA BERKUALITAS DI KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA SELATAN.

[img]
Preview
Text
Repository fixx.pdf

Download (180kB) | Preview

Abstract

BSTRACT Problem Statement/Background (GAP): Empowerment of quality family village communities is generally carried out by Regional Apparatus Organizations that have scope in the areas of population control, family planning, women's empowerment and child protection. The change in the self-sufficient village community from a disadvantaged village to a non-lagging village, one of which is an independent village, is one of the elements of rural development planning, namely the quality family village program. Therefore, efforts to empower quality family village communities are an aspect of the strategy that is still being faced by DP3AP2KB Merauke Regency. Purpose: research is to find out how the role of the Office of Women's Empowerment and Child Protection, Population Control and Family Planning, Population Control and Family Planning in Merauke Regency, South Papua Province. The Method of this research is descriptive qualitative, with Results/Findings: It was found that there was a national policy which became a benchmark for the KB village in empowering the KB village where the village had improved the quality of services with adequate health facilities so that it could be in conclusion: that in this study it was concluded that the role as a policy, there is a national policy that is used in empowering KB villages, namely improving the quality of services in health facilities. The role as a strategy is to approach services through health facilities that are easily accessible by the community. However, there was rejection of the KB village program due to a lack of understanding in conveying the message, in family planning, fees were given to participants who experienced failure from pregnancy to birth. Limited budget used for socialization. The external factor that is a problem is that the participation of the community in participating in the KB village program is still low. Even so, the government continues to strive to overcome these obstacles by directly participating in the field Keywords: Empowerment, Role of Family Planning Village, Strategy ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Pemberdayaan masyarakat kampung keluarga berkualitas pada umumnya dilakukan Organisasi Perangkat Daerah yang mempunyai ruang lingkup pada bidang pengendalian penduduk, keluarga berencana, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Perubahan masyarakat desa sembada dari suatu desa tertinggal menuju desa tidak tertinggal salah satunya yaitu desa mandiri merupakan salah satu unsur dari perencanaan pembangunan perdesaaan yaitu program kampung keluarga berkualitas. Maka dari itu, Upaya pemberdayaan masyarakat kampung keluarga berkualitas menjadi aspek strategi yang masih dihadapi DP3AP2KB Kabupaten Merauke. Tujuan : penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana peran Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana , Pengedalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan. Adapun Metode penelitian ini adalah dengan kualitatif deskriptif, dengan Hasil/Temuan : Di temukan terdapat Kebijakan nasional yang menjadi suatu tolak ukur kampung KB dalam pemberdayaan kampung KB dimana kampung tersebut telah meningkatkan mutu pelayan dengan fasilitas kesehatan yang memadai sehingga dapat di simpulkan : bahwasannya Pada penelitian ini disimpulkan bahwa peran sebagai suatu kebijakan, terdapat kebijakan Nasional yang digunakan dalam pemberdayaan kampung KB yaitu peningkatan mutu pelayanan yang ada di fasilitas Kesehatan. Peran sebagai suatu strategi melakukan pendekatan pelayanan melalui fasilitas kesehatan yang mudah dijangkau Oleh masyarakat. Akan tetapi terjadi penolakan terhadap program kampung KB yang disebabkan karena kurangnya pemahaman penyampaian pesan, dalam ber-KB diberikan biaya kepada peserta yang mengalami kegagalan dari saat kehamilan sampai dengan kelahiran. Keterbatasan anggaran yang digunakan untuk sosialisasi. Faktor eksternal yang menjadi masalah adalah kesertaan masyarakat dalam mengikuti program kampung KB masih rendah. Meskipun begitu, pemerintah terus berupaya dalam mengatasi hambatan tersebut dengan turun langsung kelapangan Kata kunci : Pemberdayaan,Peran Kampung KB,Strategi

Item Type: Article
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP
Date Deposited: 16 Aug 2023 06:49
Last Modified: 16 Aug 2023 06:49
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/16369

Actions (login required)

View Item View Item