nurrohman, fajar PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA PILKADA TAHUN 2020 DI KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR. PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA PILKADA TAHUN 2020 DI KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.
|
Text
MUHAMMAD FAJAR NURROHMAN PRIHATONO _30.0988_PERAN MEDIA SOSIAL DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH PEMULA PILKADA TAHUN 2020 DI KOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.pdf Download (321kB) | Preview |
Abstract
Problem Statement/Background (GAP): The author focuses on the problem of social media as a medium of political education for novice voters in the 2020 Pilkada in Samarinda City. Purpose: The purpose of this study is to analyze the role and determine the factors that become obstacles and efforts to overcome obstacles in the participation of novice voters in the 2020 regional head elections. Method: The research method used is descriptive qualitative research and with data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Result: From the research conducted by the author, the results obtained are that during the implementation of the 2020 regional elections in Samarinda City, the role of Social Media in increasing the participation of novice voters in the 2020 regional elections has not been running optimally, this is shown from the dimension of the role as a communication tool, namely the existence of obstacles in socialization due to the covid-19 pandemic. the two biggest challenges for organizers in the 2020 Simultaneous Regional Elections are first, organizing safe and healthy elections, second, encouraging voter interest and participation so that they are not afraid and reluctant to come to the polling station to exercise their voting rights. One way to improve personal relationships, namely by using social media. Because the media has the ability to effect knowledge (cognition) and even the emotions of the communicating parties. Conclusion: Political education owned by novice voters is still low and needs to be improved again, especially during the recovery after the Covid-19 pandemic. With the better understanding of novice voters, the better the level of quality of elections that will be held later. The role of Social Media in the 2020 Samarinda Mayoral Election includes social media as a means of conveying information, social media as a political educator for novice voters and social media as a means of campaigning. Beginner voters with the number that dominates in Indonesian citizens should not become apathetic and not participate in general elections. However, voters must be directed to become smart voters and choose based on vision and mission, in the beginner voter guidebook it is stated that the purpose of this political socialization program is due to the need for continuous political socialization. Keywords: Social Media, Voters, Regional Head Election ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Penulis berfokus pada permasalahan tentang media sosial sebagai media pendidikan politik bagi pemilih pemula dalam Pilkada Tahun 2020 di Kota Samarinda. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran serta mengetahui faktor-faktor yang menjadi penghambat serta upaya mengatasi hambatan dalam Partisipasi Pemilih Pemula pada Pemilihan Umum kepala daerah pada tahun 2020. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dan dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,, observasi, dan dokumentasi. Hasil/Temuan: Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, hasil yang diperoleh adalah selama pelaksanakan pilkada tahun 2020 Kota Samarinda Peran Media Sosial dalam meningkatkan partisipasi pemilih pemula pilkada tahun 2020 belum berjalan maksimal hal ini ditunjukan dari dimensi peran sebagai alat komunikasi yaitu adanya hambatan dalam sosialisasi karena adanya pandemi covid-19. dua tantangan terbesar bagi penyelenggara pada Pilkada Serentak Tahun 2020 pertama adalah menyelenggarakan pemilihan yang aman dan sehat, kedua, mendorong minat dan partisipasi pemilih agar tidak takut dan enggan datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya. Salah satu cara meningkatkan hubungan personal, yakni dengan cara penggunaan media sosial. Karena media memiliki kemampuan untuk memberi efek pengetahuan (kognisi) bahkan emosional dari pihak yang berkomunikasi. Kesimpulan: Pendidikan politik yang dimiliki oleh para pemilih pemula masih rendah dan perlu ditingkatkan lagi apalagi selama pemulihan pasca pandemi covid-19 ini. Dengan semakin baiknya pemahaman para pemilih pemula maka semakin baik pula tingkat kualitas Pemilu yang nanti akan diselenggarakan. Peran Media Sosial Dalam Pemilihan Walikota Samarinda Tahun 2020 diantaranya media sosial sebagai sarana dalam menyampaikan informasi, media sosial sebagai media pendidik politik bagi pemilih pemula dan media sosial sebagai sarana kampanye. Pemilih pemula dengan jumlah yang mendominasi dalam Warga Negara Indonesia jangan sampai menjadi sosok yang apatis dan tidak ikut serta dalam pemilihan umum. Namun pemilih harus diarahkan menjadi pemilih yang cerdas dan memilih berdasarkan visi dan misi, dalam buku panduan pemilih pemula disebutkan bahwa tujuan dari program sosialisasi politik ini yaitu karena kebutuhan akan diadakannya sosialisasi politik yang bersifat terus-menerus. Kata kunci: Media Sosial, Pemilih Pemula, Pilkada
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General) |
Depositing User: | Politik Indonesia Terapan |
Date Deposited: | 20 Jul 2023 07:42 |
Last Modified: | 20 Jul 2023 07:42 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/16089 |
Actions (login required)
View Item |