Aufa, Muhammad Fikri (2023) PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL BAUNTUNG BERSTANDAR NASIONAL INDONESIA PERTAMA OLEH DINAS PERDAGANGAN DI KOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Other thesis, IPDN.
|
Text
MUHAMMAD FIKRI AUFA_30.1033_PENGEMBANGAN PASAR TRADISIONAL BAUNTUNG BERSTANDAR NASIONAL INDONESIA PERTAMA OLEH DINAS PERDAGANGAN DI KOTA BANJARBARU.pdf Download (260kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): Trade in Banjarbaru City, South Kalimantan Province, is expected to improve the people's economy which can help people's welfare. Traditional markets as one of the trade sectors that have a major influence on the community's economy need to be considered in its development. The efforts of the Banjarbaru City Government to revitalize the Bauntung Traditional Market in order to face the onslaught of modern markets, aim to develop the market into an Indonesian National Standard market. Purpose: The purpose of this study is to find out and analyze how the development of the first Indonesian National Standard Bauntung Traditional Market by the Department of Trade in Banjarbaru City. Method: The research method used is a qualitative research method with a descriptive approach. Data collection techniques are carried out through interviews, observation, and documentation. The data analysis techniques used in this study are data collection, data reduction, data presentation, and conclusions. Result: The The result of this research is that the development of the Indonesian National Standard Bauntung Traditional Market in Banjarbaru City, South Kalimantan Province, has been going well. However, there are still some obstacles experienced in the process of development. This can be measured through (Danisworo's, 2002) theory which consists of 3 dimensions, namely physical intervention, economic rehabilitation, and social/institutional revitalization. Conclusion: In National Standard Market, there are inhibiting factors, namely, there is still a need for the construction of the facilities and infrastructure needed, people who do not want to be moved to a new location, and the unavailability of paths for public transportation. Banjarbaru City Government's efforts to overcome these obstacles by conducting public consultations, handling complaints, as well as evaluation and monitoring. Keywords: Traditional Market, Development, Indonesian National Standard ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Perdagangan di Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan diharapkan dapat meningkatkan perekonomian rakyat yang dapat membantu kesejahteraan masyarakat. Pasar tradisional sebagai salah satu sektor perdagangan yang berpengaruh besar terhadap perekonomian masyarakat, perlu diperhatikan dalam pengembangannya. Upaya Pemerintah Kota Banjarbaru untuk merevitalisasi Pasar Tradisional Bauntung dalam rangka menghadapi gempuran pasar-pasar modern, bertujuan untuk pengembangan pasar tersebut menjadi pasar Berstandar Nasional Indonesia. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menganalisis bagaimanakah pengembangan Pasar Tradisional Bauntung ber-Standar Nasional Indonesia pertama oleh Dinas Perdagangan di Kota Banjarbaru. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil/Temuan: Hasil dari penelitian ini adalah Pengembangan Pasar Tradisional Bauntung Berstandar Nasional Indonesia di Kota Banjarbaru Provinsi Kalimantan Selatan sudah berjalan dengan baik. Namun, masih ada beberapa kendala yang dialami dalam proses perkembangannya. Hal tersebut dapat diukur melalui teori Revitalisasi (Danisworo, 2002) yang terdiri dari 3 dimensi yaitu intervensi fisik, rehabilitasi ekonomi, dan revitalisasi sosial/institusional. Kesimpulan: Dalam rangka pengembangan Pasar Tradisional Bauntung menjadi Pasar Berstandar Nasional Indonesia terdapat faktor penghambat yaitu, masih perlu adanya pembangunan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, masyarakat yang belum mau dipindahkan ke lokasi yang baru, serta belum tersedianya jalur untuk angkutan umum. Upaya Pemerintah Kota Banjarbaru untuk mengatasi hambatan tersebut dengan melakukan konsultasi publik, penanganan pengaduan, serta evaluasi dan monitoring. Kata kunci: Pasar Tradisional, Pengembangan, Berstandar Nasional Indonesia
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Politics and Government > Community Economic and Rural Development |
Depositing User: | Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP |
Date Deposited: | 18 Jul 2023 06:58 |
Last Modified: | 18 Jul 2023 06:58 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/16019 |
Actions (login required)
View Item |