PEMBERDAYAAN PELAKU USAHA MIKRO KECIL MELALUI PROGRAM DIGITAL ENTREPRENEUR ACADEMY (DEA) OLEH DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH

nugraha, febriyana tri (2023) PEMBERDAYAAN PELAKU USAHA MIKRO KECIL MELALUI PROGRAM DIGITAL ENTREPRENEUR ACADEMY (DEA) OLEH DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BLORA PROVINSI JAWA TENGAH. Other thesis, IPDN.

[img]
Preview
Text
C6-13-FEBRIYANA TRI NUGRAHA-REPOSITORY..pdf

Download (321kB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Problems/Background (GAP): The problem of a lack of understanding of implementing business strategies in the industrial era 4.0 for MSME players has an impact on decreasing marketing, especially during the Covid-19 pandemic. Based on data from the Central Java Provincial UMKM Cooperative Service, the number of MSME players in Blora Regency is 3,473 and many are still not fully developed. This is influenced by changes in digital technology which of course have a huge impact on the business world. Based on data from the Central Java Provincial UMKM Cooperative Service, the number of MSE players in Blora Regency is 3,473 and many are still not fully developed. Method: The method used is a qualitative method. Data collection techniques were carried out by observation, in-depth interviews (indepth interview), and documentation. Selection of informants is done by using the methodpurposive sampling. Results: The results of this study indicate that Empowerment of MSE actors through the Digital Entrepreneur Academy (DEA) program by the Informatics Communications Office of Blora Regency, Central Java Province using Mardikanto's theory which describes 4 (four) points of empowerment, namely: Human Development, Business Development, Environmental Development and Institutional Development. Marketing of MSE products in general has been well implemented where MSE actors have used digital technology in marketing and promoting their products but still in a simple form so innovation and creativity are needed. This is because participants who have a low level of education and participants who are elderly have difficulty understanding the material and training conducted in implementing the DEA program. Conclusion: The advice given in this study is to increase the skills of human resources and digitalization awareness, and carry out comprehensive and sustainable socialization to micro business actors and training on digitization. Keywords: Digital Transformation; Empowerment; Micro Small Entrepreneur ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Kurangngnya pemahaman merapkan strategi bisnis di era industri 4.0 bagi pelaku usaha mikro kecil berdampak pada penurunan pemasaran khususnya di masa pandemi covid-19. Berdasarkan Data dari Dinas Koperasi UMKM Provinsi Jawa Tengah, jumlah pelaku UMKM di Kabupaten Blora sebanyak 3.473 dan masih banyak yang belum dikembangkan secara maksimal Hal tersebut dipengaruhi oleh perubahan teknologi digital yang tentunya sangat berdampak terhadap dunia usaha. Tujuan: Untuk mengetahui proses pemberdayaan pelaku usaha mikro kecil, faktor penghambat, dan upaya yang dilakukan Dinas Komunikasi dan Informatika melalui Digital Entrepreneur Academy (DEA). Metode: Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam (indepth interview), dan dokumentasi. Penentuan informan dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil/Temuan: Hasil penelitian Pemberdayaan pelaku usaha mikro kecil melaui program Digital Talent Schoalrship (DEA) Oleh Dinas Komunikasi Informatika Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah yang dianalisis menggunakan teori Mardikanto yang mendiskripsikan 4 (empat) pokok pemberdayaan yaitu: Bina Manusia, Bina Usaha, Bina Lingkungan dan Bina Kelembagaan. Hasil penelitian menunjukkan pemasaran produk usaha mikro kecil pada umumnya sudah terlaksana, yaitu pelaku usaha mikro kecil telah menggunakan teknologi digital dalam pemasaran dan promosi produknya, akan tetapi masih dalam bentuk yang sederhana sehingga perlu adanya inovasi dan kreatifitas. Hal ini dikarenakan peserta yang memiliki tingkat pendidikan rendah dan peserta yang memiliki usia lanjut mengalami kesulitan dalam memahami materi dan pelatihan yang dilakukan dalam pelaksanaan program Digital Entrepreneur Academy (DEA). Upaya yang dilakukan yaitu: melakukan sosialisasi tentang urgensi digitalisasi, melaksanakan program Digital Entrepreneur Academy (DEA), dan sosialisasi pentingnya memiliki gadget, smartphone yang mumpuni. Kesimpulan: Pemberdayaan Pelaku Usaha Mikro Kecil Melalui Program Digital Entrepreneur Academy (DEA) Oleh Dinas Komunikasi Informatika Kabupaten Blora secara garis besar sudah terlaksana dengan baik sesuai dengan teori pemberdayaan yang dikemukakan Mardikanto. Kata Kunci: Pemberdayaan, Transformasi Digital, Usaha Mikro Kecil

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
T Technology > TX Home economics
Divisions: Faculty of Politics and Government > Community Economic and Rural Development
Depositing User: Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP
Date Deposited: 13 Jul 2023 07:43
Last Modified: 13 Jul 2023 07:43
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/15777

Actions (login required)

View Item View Item