PERWAKILAN POLITIK ANGGOTA DPRK MASA JABATAN 2019-2024 DI KABUPATEN RAJA AMPAT PROVINSI PAPUA BARAT

Komboy, Junior Septinus Robert (2023) PERWAKILAN POLITIK ANGGOTA DPRK MASA JABATAN 2019-2024 DI KABUPATEN RAJA AMPAT PROVINSI PAPUA BARAT. Other thesis, IPDN.

[img]
Preview
Text
junior repository.pdf

Download (367kB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Problem/Background (GAP): Public service is an effort to carry out activities in terms of fulfilling human rights which are very necessary and must be fulfilled as a government for the community as stated in the Preamble to the 1945 Constitution. Purpose: . This study aims to identify and describe the quality of one- stop integrated services at the Central Aceh District DPMPTSP and describe the inhibiting factors and efforts made to overcome obstacles in improving the quality of one-stop integrated services at the Central Aceh District DPMPTSP. Results/Findings: . This research is a qualitative research with an inductive approach. Using a sampling technique, namely probability sampling with a snowball sampling procedure to determine informants, interviews, documentation and observation for data collection and data analysis techniques carried out through data reduction, data presentation and drawing conclusions. Based on the results of the study using 5 service quality indicators it can be concluded that it has not been said well with data explanations: 1) Tangible (Physical Form) where the existing facilities and infrastructure in the Central Aceh District DPMPTSP still need to be addressed in the sense that they are added according to what is needed by the service including equipment in the service room; 2) Reability, namely the expertise and accuracy of officers at DPMPTSP in serving the community can be said to be good; 3) Responsiveness, namely the responsiveness of Central Aceh District DPMPTSP officers in providing services has been going quite well; 4) Assurance can be said to be quite good because the officers in the Central Aceh District DPMPTSP in terms of ability can be said to be quite good at serving the community; 5) Empathy (Empathy) owned by DPMPTSP officers in Central Aceh Regency in prioritizing the interests of the community is still not going well because there are still several officers who have not been fair in providing service. Conclusion: Local government efforts to deal with these inhibiting factors are by implementing technical guidance for admins in application-based financial management, conducting socialization or outreach activities to the community regarding the benefits of paying taxes and improving the management of regional potential in Banggai Regency. Keywords: Service Quality, One Stop Service System ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Perwakilan Politik adalah penyerahan mandat dari rakyat yang diberikan kepada seseorang untuk menjadi wakil-wakil rakyat di parlemen (Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota). Indonesia sendiri perwakilan politik dipilih melalui proses pemilihan umum (Pemilu) sehingga terpilihlah perwakilan dari masyarakat. Namun ada beberapa permasalahan yang terjadi dalam perwakilan politik, permasalahan itu timbul diberbagai daerah di Indonesia terkhusus di wilayah Tanah Papua, yang mengakibatkan tidak semua masyarakat asli Papua dapat menjadi perwakilan politik didaerahnya sendiri karena adanya beberapa faktor seperti faktor ekonomi masyarakat, serta masyarakat yang belum bisa menyampaikan kepentingan Orang Asli Papua (OAP). Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah 1) Memperoleh gambaran mengenai perwakilan politik anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota (DPRK) di Kabupaten Raja Ampat 2) Memperoleh gambaran mengenai tahapan isu pengangkatan anggota DPRK Kabupaten Raja Ampat yang ditetapkan oleh Peraturan Bupati Raja Ampat. Metode: Tujuan penelitian ini adalah 1) Memperoleh gambaran mengenai perwakilan politik anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota (DPRK) di Kabupaten Raja Ampat 2) Memperoleh gambaran mengenai tahapan isu pengangkatan anggota DPRK Kabupaten Raja Ampat yang ditetapkan oleh Peraturan Bupati Raja Ampat. Hasil/Temuan: Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa A) Anggota DPRK Kabupaten Raja Ampat tidak semuanya terdiri dari Orang Asli Papua (OAP) bahkan tidak ada perwakilan masyarakat asli Raja Ampat. B) Melalui Peraturan Bupati Kabupaten Raja Ampat dijadikan solusi agar perwakilan dari masyarakan asli Raja Ampat mendapat hak dalam berpolitik terkhusus mewakili masyarakan asli Raja Ampat menjadi anggota DPRK.Kesimpulan: Perwakilan politik anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Kabupaten Raja Ampat pada masa jabatan 2019-2024 bagi masyarakat asli Raja Ampat mengalami kemunduran, itu dibuktikan di daerah pemilihan 1 (dapil 1) wilayah Raja Ampat yakni Kota Waisai tidak ada perwakilan dari masyarakat asli Kabupaten Raja Ampat, kurangnya perwakilan politik dari masyarakat asli Raja Ampat disebabkan karena kurang bersaing dalam rana politik, faktor ekonomi, serta masyarakat Kabupaten Raja Ampat yang terpinggirkan disebabkan oleh Kabupaten Raja Ampat sendiri sudah menjadi Kabupaten yang majemuk. Kata Kunci: Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota, Orang Asli Papua, Otonomi Khusus, Perwakilan Politik

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Politik Indonesia Terapan
Date Deposited: 27 Jun 2023 04:17
Last Modified: 27 Jun 2023 04:17
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/15376

Actions (login required)

View Item View Item