PAGESA, AKBAR ZUHAIR RAFSANJANI (2023) STRATEGI LEMBAGA MASYARAKAT ADAT MENJAGA STABILITAS SOSIAL – BUDAYA DI KABUPATEN FAKFAK PROVINSI PAPUA BARAT. Diploma thesis, INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI.
|
Text
REPOSITORY .pdf Download (322kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT The strategy of Indigenous Peoples' Institutions in maintaining the socio-cultural conditions of Fakfak Regency is a form of local wisdom that upholds the customs, norms and original culture of Fakfak Regency. However, this institution, which was established in 2012, has problems, such as the absence of reports regarding the activities carried out by indigenous peoples' institutions. This is due to a lack of coordination between Indigenous Peoples' Institutions as community organizations and the agency that oversees them, namely the Fakfak District Politics and National Unity Agency. The purpose of this research is to find out how the strategy of Indigenous Peoples' Institutions is in maintaining socio-cultural stability in Fakfak Regency. In order to find out these objectives, strategy theory according to Arthur Lyyke is used. According to Lyyke there are 3 (three) dimensions, namely Method, Source, and Purpose. The results of the research show that the strategy of Indigenous Peoples' Institutions in maintaining socio-cultural stability in Fakfak Regency is divided into 3 dimensions, namely the goal dimension in short-term goal indicators is not optimal due to the non-involvement of Kesbangpol in the formulation of these goals. In the second dimension, resources, namely the involvement of all parties is optimal so that understanding from various perspectives is obtained. The third dimension, the LMA's way of resolving disputes is appropriate, this is shown by summoning the reporting party and the reported party then identifies the problem by tracing related documents. Then make the appropriate decision. In order to overcome this, it is suggested that the Fakfak Regency LMA coordinate with the Fakfak Regency Kesbangpol so that there is involvement between the two organizations. This is so that Kesbangpol can participate in the goal formulation process carried out by LMA. The method used is inductive descriptive qualitative method with data collection techniques namely observation, interviews, documentation and triangulation. Keywords: Strategy, Indigenous Peoples Institutions, Socio Cultural ABSTRAK Strategi Lembaga Masyarakat Adat dalam menjaga kondisi social budaya Kabupaten Fakfak menjadi salah satu bentuk dari local wisdom yang menjunjung tinggi adat istiadat, norma, dan budaya asli dari Kabupaten Fakfak. Akan tetapi, Lembaga yang berdiri sejak tahun 2012 ini memiliki permasalahan yang terjadi seperti tidak adanya laporan mengenai kegiatan yang dilakukan Lembaga Masyarakat adat. Hal ini dikarenakan kurangnya koordinasi antara Lembaga Masyarakat Adat sebagai organisasi masyarakat dengan badan yang menaunginya yaitu Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Fakfak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi Lembaga Masyarakat Adat dalam menjaga stabilitas sosial budaya di Kabupaten Fakfak. Guna mengetahui tujuan tersebut digunakan teori strategi menurut Arthur Lyyke. Menurut Lyyke terdapat 3 (tiga) dimensi yaitu Cara, Sumber, dan Tujuan. Hasil penelitian menunjukkan strategi Lembaga Masyarakat Adat dalam menjaga stabilitas sosial budaya di Kabupaten Fakfak yang terbagi menjadi 3 dimensi yaitu pada dimensi tujuan di indikator tujuan jangka pendek belum optimal karena ketidakterlibatan dari pihak Kesbangpol pada perumusan tujuan tersebut. Pada dimensi kedua, sumber daya, yaitu keterlibatan semua pihak sudah optimal sehingga pemahaman dari berbagai perspektif didapatkan. Dimensi ketiga, cara LMA dalam penyelesaian sengketa sudah sesuai ini ditunjukkan dengan memanggil pihak melapor dan terlapor selanjutnya diidentifikasi permasalahannya dengan menelusuri dokumen yang terkait. Lalu diputuskan keputusan yang sesuai. Guna mengatasi hal tersebut, disarankan agar LMA Kabupaten Fakfak melakukan koordinasi dengan Kesbangpol Kabupaten Fakfak sehingga terjadi keterlibatan antara kedua organisasi tersebut. Hal ini supaya Kesbangpol dapat ikut dalam proses perumusan tujuan yang dilakukan LMA. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif induktif dengan teknik pengumpulan data yakni observasi, wawancara, dokumentasi dan triangulasi. Kata kunci : Strategi, Lembaga Masyarakat Adat, Sosial Budaya
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Faculty of Politics and Government > Applied Indonesian Politics |
Depositing User: | Politik Indonesia Terapan |
Date Deposited: | 26 Jun 2023 01:42 |
Last Modified: | 26 Jun 2023 01:42 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/15264 |
Actions (login required)
View Item |