Simanjuntak, Amanda Abigael (2023) DEMOKRASI DIGITAL: ANALISIS LAYANAN JAKARTA KINI (JAKI) DI PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA. Diploma thesis, INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI.
|
Text
REPOSITORY_AMANDA ABIGAEL_A3_03 (1).pdf Download (560kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): As technology continues to flourish, government officials are also expected to adapt to the recent changes that has impacted society. The government of Special Capital Region of Jakarta made an attempt to keep up with the evolution by releasing Jakarta Kini (JAKI), a super-app made to assist the citizens of Jakarta on it’s day to day life. As a result, the applications had opened up numerous other possibilities to be used in the future, especially in the area of digital democracy. Purpose: This research was made to find out and analyze the feasibility of the Jakarta application as a digital democracy media in The Special Capital Region of Jakarta, as well as to find out factors that hinders the Jakarta Kini application as one of the channels for digital democracy, and to find out efforts to optimize Jakarta Kini services to support the digital democracy process in The Special Capital Region of Jakarta. Method: This research method is descriptive qualitative method. Data collection techniques through interviews, observation and documentation. Data analysis techniques are carried out by data reduction, data presentation and conclusion drawing. The interview process was carried out with informants selected through purposive sampling technique so that the information obtained was obtained from trusted informants and understood the problems that occurred. Result: Based on the results of the research that has been done, the Jakarta Kini application is feasible to become a digital democracy media but the lack of initiative from the local government is the biggest inhibiting factor. Conclusion: The services that’s provided in the Jakarta Kini application is feasible to be developed further into an outlet of digital democracy. The inhibiting factors that stall Jakarta Kini’s improvement into the digital democracy stage is the fact that there are digital gaps and accessibility gaps for minority groups in The Special Region of Jakarta. Yet, the biggest inhibiting factor isthe lack of initiation from the government itself. The government of Special Capital Region of Jakarta has realized their shortcomings and will continue to provide the best of services with the citizen’s needs in mind. Keywords: Digital Democracy, Jakarta Kini Application, Jakarta Smart City. 2 ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Seiring dengan perkembangan teknologi yang terus berkembang, pemerintah juga dituntut untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di masyarakat. Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta berusaha mengikuti perkembangan tersebut dengan merilis Jakarta Kini (JAKI), sebuah aplikasi super yang dibuat untuk membantu warga Jakarta dalam kehidupan sehari-hari. Hasilnya, aplikasi ini telah membuka berbagai kemungkinan lain untuk digunakan di masa depan, terutama di bidang demokrasi digital. Tujuan: Penelitian ini dibuat untuk mengetahui dan menganalisis kelayakan aplikasi Jakarta Kini sebagai media demokrasi digital di DKI Jakarta, serta mengetahui faktor-faktor yang menghambat aplikasi Jakarta Kini sebagai salah satu kanal demokrasi digital, dan untuk mengetahui upaya optimalisasi layanan Jakarta Kini untuk mendukung proses demokrasi digital di DKI Jakarta. Metode: Metode penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Proses wawancara dilakukan dengan informan yang dipilih melalui teknik purposive sampling sehingga informasi yang diperoleh diperoleh dari informan yang terpercaya dan memahami permasalahan yang terjadi. Hasil/Temuan: Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, aplikasi Jakarta Kini sudah layak untuk menjadi media demokrasi digital namun kurangnya inisiatif dari pemerintah daerah menjadi faktor penghambat terbesar. Kesimpulan: Layanan yang disediakan dalam aplikasi Jakarta Kini layak untuk dikembangkan lebih lanjut menjadi media demokrasi digital. Faktor penghambat yang menghambat perkembangan Jakarta Kini ke tahap demokrasi digital adalah adanya kesenjangan digital dan kesenjangan aksesibilitas bagi kelompok minoritas di DKI Jakarta. Namun, faktor penghambat terbesar adalah kurangnya inisiasi dari pemerintah sendiri. Pemerintah DKI Jakarta telah menyadari kekurangan mereka dan akan terus memberikan layanan terbaik dengan mempertimbangkan kebutuhan warga. Kata kunci: Demokrasi Digital, Aplikasi Jakarta Kini, Jakarta Smart City.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Faculty of Politics and Government > Applied Indonesian Politics |
Depositing User: | Politik Indonesia Terapan |
Date Deposited: | 14 Jun 2023 07:27 |
Last Modified: | 14 Jun 2023 07:27 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/14702 |
Actions (login required)
View Item |