Abdiutama, Made Mertha (2023) PEMBERDAYAAN PETANI SALAK MELALUI INDUSTRI KREATIF AGROWISATA DI DESA SIBETAN KECAMATAN BEBANDEM KABUPATEN KARANGASEM PROVINSI BALI OLEH DINAS PERTANIAN, PANGAN DAN PERIKANAN. Other thesis, IPDN.
|
Text
RINGKASAN SKRIPSI ABDI. 30.1059.pdf Download (296kB) | Preview |
Abstract
ABSTRAK Salak menjadi salah satu komoditas unggulan (basis) bagi Kabupaten Karangasem, khususnya di Desa Sibetan. Namun, pada saat waktu panen raya tiba di desa ini, harga salak selalu turun drastis yang menyebabkan petani salak mengalami kerugian sehingga diperlukan upaya dalam pemberdayaan secara terpadu mulai dari proses panen, pengolahan, hingga pemasaran produk salak. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui, menganalisis dan mendeskripsikan pemberdayaan petani salak melalui industri kreatif agrowisata secara terpadu yang dilakukan oleh Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem, faktor penghambat serta upaya untuk mengatasi dan mengoptimalkannya. Penulisan ini menggunakan desain penulisan kualitatif dengan metode deskriptif dan pendekatan induktif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam penulisan ini informan ditentukan melalui teknik purposive dan snowball sampling. Teknik analisis data pada penulisan ini menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penulisan yang dianalisis oleh penulis menggunakan teori Totok Mardikanto dengan empat dimensi diantaranya bina manusia, bina usaha, bina lingkungan, dan bina kelembagaan. Pemberdayaan petani salak melalui industri kreatif agrowisata oleh Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem telah dilaksanakan namun belum berjalan dengan maksimal karena terdapat beberapa hambatan meliputi kendala dalam pemasaran, kurangnya kualitas sumber daya manusia serta kurangnya di bidang permodalan. Untuk mengatasi hambatan tersebut, disarankan untuk mengoptimalkan program agrowisata terpadu melalui peningkatan kualitas sumber daya aparatur dari Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Karangasem, khususnya bagi para penyuluh pertanian yang memberikan materi pemberdayaan secara langsung kepada petani salak dengan bekerja sama dengan pemerintah desa dan memanfaatkan teknologi informasi serta mengoptimalkan pelaksanaan kebijaka pemerintah daerah Peraturan Gubernur Bali Nomor 99 Tahun 2018 dengan menambah fasilitasi ikon patung salak terbesar di Desa Sibetan. Kata kunci: Pemberdayaan, petani salak, agrowisata, pertanian ABSTRACT Salak is one of the main commodities (base) for Karangasem Regency, especially in Sibetan Village. However, when the time for the main harvest arrives in this village, the price of salak always drops drastically which causes the salak farmers to suffer losses, so efforts are needed in integrated empowerment starting from the harvesting, processing, to marketing of salak products. The purpose of this study is to identify, analyze and describe the empowerment of salak farmers through an integrated agro-tourism creative industry carried out by the Agriculture, Food and Fisheries Service of Karangasem Regency, the inhibiting factors and efforts to overcome and optimize them. This study used a qualitative research design with descriptive methods and an inductive approach. Data collection techniques are carried out by observation, interviews, and documentation. In this study the informants were determined through purposive and snowball sampling techniques. Data analysis techniques in this study used data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of the research were analyzed by the authors using Totok Mardikanto's theory with four dimensions including human development, business development, environmental development, and institutional development. The empowerment of salak farmers through the agro-tourism creative industry by the Agriculture, Food and Fisheries Service of Karangasem Regency has been carried out but has not run optimally because there are several obstacles including obstacles in marketing, lack of quality human resources and lack of capital. To overcome these obstacles, it is recommended to optimize the integrated agro-tourism program by increasing the quality of apparatus resources from the Department of Agriculture, Food and Fisheries of Karangasem Regency, especially for agricultural extension workers who provide empowerment materials directly to salak farmers by collaborating with the village government and utilizing information technology as well as optimizing the implementation of local government policies Bali Governor Regulation Number 99 of 2018 by adding the facilitation of the largest salak statue icon in Sibetan Village. Keywords: Empowerment, salak farmers, agrotourism, agriculture
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Politics and Government > Community Economic and Rural Development |
Depositing User: | Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP |
Date Deposited: | 12 Jun 2023 06:30 |
Last Modified: | 12 Jun 2023 06:30 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/14431 |
Actions (login required)
View Item |