ANALISIS KEMISKINAN DI KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA PROVINSI MALUKU

Taluku, Virli Triadinda and Sutiyo, Sutiyo (2025) ANALISIS KEMISKINAN DI KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA PROVINSI MALUKU. Diploma thesis, IPDN.

Text VIRLI T TALUKU.pdf Download (462kB)

Abstract

ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): The problem addressed in this study is the high poverty rate in Southwest Maluku Regency, which reached 28.78% in 2023, making it the highest in Maluku Province. Despite the government's implementation of various poverty alleviation programs, the poverty rate has shown inconsistent fluctuations, recorded at 29.43% in 2019, 29.15% in 2020, 29.55% in 2021, and 27.64% in 2022. This instability highlights the need for a deeper understanding of the underlying causes of poverty in this region. Purpose: This study aims to identify the dominant characteristics of poverty in Southwest Maluku Regency along with its causal factors. Method: This study uses a descriptive qualitative method with an inductive approach, using data collection techniques in the form of interviews, observations, and documentation. The informants in this study numbered 17 people, consisting of regional apparatus and the community. Result: The findings indicate that the dominant characteristic of poverty is structural poverty, which is reflected in three key indicators: (1) social injustice through uneven program distribution (food assistance realization only 93% of the target), (2) economic class gaps between civil servants (Rp 2.5 million/month) and fishermen/farmers (Rp 500,000-1 million/month), and (3) limited infrastructure access (less than 40% of roads in good condition, with 10 sub-districts lacking electricity access). Main Causal Factors: Two mutually reinforcing dimensions contribute to this situation: (1) poverty itself (low income of Rp 50,000-100,000/day, limited productive assets) and (2) geographical isolation (48 islands scattered across 17 sub-districts, with transportation available only 1-2 times per week, and goods prices 20-30% higher). Other Characteristics: Natural and cultural poverty are not dominant, nor are factors of physical weakness, vulnerability, and powerlessness. Conclusion: The dominant characteristic of poverty in Southwest Maluku Regency is structural poverty. The main causes of this structural poverty are the long-standing condition of poverty itself and geographical isolation. Recommended mitigation efforts include the development of an integrated island-based transportation system, the development of island-cluster-based value chains, strengthening the integrated public service system, developing local institutional capacity, and diversifying the economy based on local potential. Keywords: Structural Poverty, Poverty Trap, Southwest Maluku Regency, Archipelago Region. ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah tingginya tingkat kemiskinan di Kabupaten Maluku Barat Daya, yang mencapai 28,78% pada tahun 2023, menjadikannya yang tertinggi di Provinsi Maluku, di mana meskipun pemerintah telah melaksanakan berbagai program penanggulangan kemiskinan, angka kemiskinan menunjukkan fluktuasi yang tidak konsisten dari 29,43% pada 2019, 29,15% pada 2020, 29,55% pada 2021, dan 27,64% pada 2022, sehingga ketidakstabilan ini menunjukkan perlunya pemahaman yang lebih mendalam tentang penyebab mendasar kemiskinan di daerah ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik kemiskinan yang dominan di Kabupaten Maluku Barat Daya beserta faktor-faktor penyebabnya. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan induktif, menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 17 orang, terdiri dari perangkat daerah dan masyarakat. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik kemiskinan yang dominan adalah kemiskinan struktural, yang ditandai dengan tiga indikator utama: (1) ketidakadilan sosial berupa distribusi program yang tidak merata (realisasi bantuan pangan hanya 93% dari target), (2) kesenjangan kelas ekonomi antara PNS (Rp 2,5 juta/bulan) dengan nelayan/petani (Rp 500 ribu-1 juta/bulan), dan (3) keterbatasan akses infrastruktur (kurang dari 40% jalan dalam kondisi baik, 10 kecamatan tanpa akses listrik). Faktor Penyebab Utama: Dua dimensi saling menguatkan yaitu (1) kemiskinan itu sendiri (pendapatan rendah Rp 50.000-100.000/hari, keterbatasan aset produktif) dan (2) isolasi geografis (48 pulau tersebar di 17 kecamatan, transportasi 1-2 kali/minggu, harga barang 20-30% lebih mahal). Karakteristik Lainnya: Kemiskinan natural dan kultural tidak dominan, begitu pula faktor kelemahan fisik, kerentanan, dan ketidakberdayaan. Kesimpulan: Karakteristik kemiskinan yang dominan di Kabupaten Maluku Barat Daya adalah kemiskinan yang bersifat struktural. Faktor penyebab utama dari kemiskinan struktural di Kabupaten Maluku Barat Daya adalah kondisi kemiskinan itu sendiri yang sudah berlangsung lama dan kondisi isolasi geografis. Rekomendasi upaya penanggulangan mencakup pengembangan sistem transportasi terintegrasi berbasis kepulauan, pengembangan rantai nilai berbasis klaster pulau, penguatan sistem pelayanan publik terpadu, pengembangan kapasitas kelembagaan lokal, dan diversifikasi ekonomi berbasis potensi lokal. Kata kunci: Kemiskinan Struktural, Perangkap Kemiskinan, Kabupaten Maluku Barat Daya, Wilayah Kepulauan.

Item Type:	Thesis (Diploma)
Subjects:	H Social Sciences > HC Economic History and Conditions H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races
Divisions:	Faculty of Goverment Management > Demography and Civil Registration Studies
Depositing User:	Studi Kependudukan dan Catatan Sipil FPM
Date Deposited:	16 Jul 2025 01:04
Last Modified:	16 Jul 2025 01:04
URI:	http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/23329

Actions (login required)

View Item