Farhan, A. Muhammad Fayi and Primastuti, Anindita (2025) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA PALU TAHUN 2021-2023. Other thesis, IPDN.
|
Text
32.0841_A. Fayi.pdf Download (237kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): Problem Statement/Background (GAP): Regional financial performance is a key indicator in evaluating the success of regional autonomy implementation. However, during the 2021–2023 fiscal years, the financial performance of the Palu City Government still demonstrated a high fiscal dependency on central government transfers, with an average fiscal decentralization ratio of only 23.6%. Although the effectiveness of local revenue (PAD) was categorized as very effective (107.13%), its contribution to total regional revenue remained insignificant. This indicates that Palu City’s fiscal independence has not been fully achieved. This study aims to address the literature gap regarding comprehensive financial performance analysis, especially in developing regions like Palu City.Purpose: This study aims to analyze the financial performance of the Palu City Government in the fiscal years 2021–2023. Method: This research uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques including in-depth interviews, observation, and documentation. The analysis of regional financial performance is based on four main financial ratios proposed by Mahmudi (2019). Results: The findings indicate that the financial performance of Palu City is still relatively low in supporting regional autonomy. This is due to suboptimal utilization of local revenue potential, limited human resources in financial management, and low public awareness regarding tax and levy payments. Although PAD realization exceeded its target, the revenue structure is still heavily dominated by transfer funds. The Palu City Government has made several efforts, such as employee training, public service reform, and strengthening of local-owned enterprises (BUMD) to improve local income. Conclusion: he city of Palu's financial performance is considered low, requiring fiscal capacity strengthening through optimizing local potential and improving regional financial management efficiency. A comprehensive and sustainable approach is key to enhancing regional fiscal independence. Keywords: Financial Performance, Local Revenue (PAD), Fiscal Decentralization ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Kinerja keuangan pemerintah daerah merupakan salah satu indikator utama dalam menilai keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah. Namun, Pemerintah Kota Palu selama tahun anggaran 2021–2023 masih menunjukkan ketergantungan fiskal yang tinggi terhadap dana transfer pusat, dengan rasio derajat desentralisasi fiskal yang rendah, yaitu hanya sebesar 23,6%. Meskipun efektivitas Pendapatan Asli Daerah (PAD) tergolong sangat efektif (107,13%), kontribusinya terhadap total pendapatan daerah masih belum signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kemandirian fiskal Kota Palu belum optimal. Penelitian ini dilakukan untuk mengisi kesenjangan literatur terkait analisis kinerja keuangan daerah yang komprehensif, khususnya di wilayah berkembang seperti Kota Palu. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja keuangan Pemerintah Daerah Kota Palu tahun 2021-2023. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis kinerja keuangan dilakukan melalui empat rasio keuangan daerah menurut Mahmudi (2019). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan Kota Palu masih tergolong rendah dalam mendukung otonomi daerah. Hal ini disebabkan oleh belum optimalnya penggalian potensi PAD, rendahnya kualitas sumber daya manusia di bidang pengelolaan keuangan, dan kurangnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi. Meskipun capaian PAD telah melebihi target, dominasi dana transfer dalam struktur pendapatan masih sangat tinggi. Pemerintah Kota Palu telah melakukan berbagai upaya seperti pelatihan pegawai, reformasi pelayanan publik, serta strategi penguatan BUMD untuk meningkatkan pendapatan. Kesimpulan: Kinerja keuangan di kota palu masih tergolong rendah, maka dari itu diperlukan penguatan kapasitas fiskal melalui optimalisasi potensi lokal dan peningkatan efisiensi pengelolaan keuangan daerah. Pendekatan yang menyeluruh dan berkelanjutan menjadi kunci dalam meningkatkan kemandirian fiskal daerah. Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Pendapatan Asli Daerah, Desentralisasi Fiskal
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | L Education > LG Individual institutions (Asia. Africa) |
Divisions: | Faculty of Goverment Management > Public Finance |
Depositing User: | Keuangan Publik FMP |
Date Deposited: | 27 May 2025 01:32 |
Last Modified: | 27 May 2025 01:32 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/22861 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |