Mahendra, Dendi Akbar and Abdurohim, Abdurohim (2025) PERAN KAMPUNG TEMATIK SENI BUDAYA DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT LOKAL DI KELURAHAN GISIKDRONO KECAMATAN SEMARANG BARAT KOTA SEMARANG. Diploma thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
|
Text
32.0424_Dendi Akbar Mahendra_Repository.pdf Download (395kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem Statement: High unemployment and low income levels occur in Semarang City, especially in Gisikdrono Village, requiring effective solutions. The local government of Gisikdrono Village has taken steps by utilizing the role of the Thematic Cultural Arts Village in empowering the local community. The research problems are: how is the implementation of the role of the thematic cultural arts village in community empowerment, what are the obstacles faced in its implementation, and what efforts has the government made to address these obstacles. Purpose: This study aims to identify and analyze the role of the Thematic Cultural Arts Village in improving community welfare and reducing poverty in Gisikdrono Village, Semarang Barat District, Semarang City, as well as the government’s efforts in overcoming obstacles through the Thematic Cultural Arts Village program. Method: The research uses a qualitative approach. Data were collected through interviews, observations, and documentation involving various informants, including community leaders, artists, and local government officials. Data analysis techniques include data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The theoretical framework applied in this study is the Role Theory proposed by Ife and Tesoriero. Result: The study found that the Thematic Cultural Arts Village functions as a significant empowerment platform, playing roles in facilitating, educating, representing, and technically implementing cultural arts activities. Although the program successfully increases community participation and creates new economic opportunities, challenges remain, such as limited community awareness, budget constraints, and inadequate infrastructure. The Semarang City Government has taken steps to overcome these obstacles through socialization, training, and promotional support.Conclusion: The Thematic Cultural Arts Village in Gisikdrono Village plays an important role in community empowerment through facilitation, education, representation, and implementation of cultural arts activities. The program enhances community participation and opens new economic opportunities, despite facing challenges such as low awareness, limited budgets, and inadequate infrastructure. The Semarang City Government has conducted socialization, training, and promotion to address these challenges, thus continuous synergy between the government and community is essential for the program’s sustainability. Keywords: Thematic Village, Cultural Arts, Community Empowerment, Poverty, Gisikdrono Village. ABSTRAK Permasalahan: Banyaknya pegangguran dan tingkat pendapatan yang rendah terjadi di Kota Semarang khususnya pada Kelurahan Gisikdono diperlukan adanya solusi untuk mengatasinya. Langkah yang dilakukan pihak Kelurahan Gisikdrono yaitu dengan Peran Kampung Tematik Seni Budaya dalam Pemberdayaan Masyarakat Lokal. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan peran kampung tematik seni budaya dalam pemberdayaan masyarakat lokal, apa saja hambatan dalam pelaksanaannya, dan upaya yang dilakukan pemerintah untuk menangani hambatan peran kampung tematik seni budaya dalam pemberdayaan masyarakat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis peran kampung tematik seni budaya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kemiskinan di wilayah Kelurahan Gisikdrono serta upaya pemerintah dalam menangani hambatan melalui program Kampung Tematik Seni Budaya di Kelurahan Gisikdrono Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang. Metode: Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi, yang melibatkan berbagai informan, termasuk tokoh masyarakat, seniman, dan pemerintah setempat. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan pada penelitian ini yaitu teori Peran yang dikemukakan Ife dan Tesoriero. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kampung Tematik Seni Budaya berfungsi sebagai platform pemberdayaan yang signifikan, dengan peran dalam memfasilitasi, mengedukasi, merepresentasikan, dan teknis melaksanakan kegiatan seni budaya. Meskipun program ini berhasil meningkatkan partisipasi masyarakat dan menciptakan peluang ekonomi baru, masih terdapat tantangan seperti kurangnya kesadaran masyarakat, keterbatasan anggaran, dan sarana prasarana yang tidak memadai. Pemerintah Kota Semarang telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi hambatan ini melalui sosialisasi, pelatihan, dan dukungan promosi. Kesimpulan: Kampung Tematik Seni Budaya di Kelurahan Gisikdrono berperan penting dalam pemberdayaan masyarakat melalui fasilitasi, edukasi, representasi, dan pelaksanaan kegiatan seni budaya. Program ini meningkatkan partisipasi masyarakat dan membuka peluang ekonomi baru, meski masih menghadapi kendala seperti kurangnya kesadaran, keterbatasan anggaran, dan sarana prasarana yang kurang memadai. Pemerintah Kota Semarang telah melakukan sosialisasi, pelatihan, dan promosi untuk mengatasi hambatan tersebut, sehingga sinergi berkelanjutan antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk keberlanjutan program. Kata kunci: Kampung Tematik, Seni Budaya, Pemberdayaan Masyarakat, Kemiskinan, Kelurahan Gisikdrono.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform |
Depositing User: | Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP |
Date Deposited: | 26 May 2025 07:16 |
Last Modified: | 26 May 2025 07:16 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/22616 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |