ANALISIS RASIO KEUANGAN DAERAH DALAM PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2019-2023

Tanjung, Jossy Fareza and Huseno, Tun (2025) ANALISIS RASIO KEUANGAN DAERAH DALAM PENILAIAN KINERJA KEUANGAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2019-2023. Other thesis, IPDN.

Text 32.0076_Jossy Fareza.pdf Download (184kB)

Abstract

ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): Fiscal independence is one of the key pillars in the success of regional autonomy. However, in reality, many local governments, including Asahan Regency, still experience a high level of dependency on transfer funds from the central government. The Locally Generated Revenue (PAD) has not yet been able to optimally support regional financing. Purpose: To assess the financial performance of the Asahan Regency Government. Method: This study uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques including interviews, observation, and documentation. The analysis refers to the theory of regional financial ratios by Mahmudi (2019). Result: The results show that the PAD effectiveness ratio falls into the less effective category (average 83.66%), the independence ratio is very low (average 11.18%), the degree of decentralization is very poor (average 9.10%), and the dependency ratio is very high (average 82.24%). The main inhibiting factors are inadequate planning, limited infrastructure, and reliance on unstable economic sectors. However, there are supporting potentials in the form of vast territory, fertile land, and promising agricultural and plantation sectors. Conclusion: The financial performance of the Asahan Regency Government remains suboptimal, with a high dependency on central government funds. Strategies to increase PAD are needed through policy innovation, optimal use of regional assets, and strengthening of efficient and transparent financial management. Keywords: Financial Performance, Regional Financial Ratios, PAD ABSTRAK Rumusan Masalah/Latar Belakang (GAP): Kemandirian fiskal merupakan salah satu pilar penting dalam keberhasilan otonomi daerah. Namun, realitas menunjukkan bahwa banyak pemerintah daerah, termasuk Kabupaten Asahan, masih mengalami ketergantungan yang tinggi terhadap dana transfer dari pemerintah pusat. Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dihasilkan belum mampu menopang pembiayaan daerah secara optimal. Tujuan: Untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Asahan. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis dilakukan dengan merujuk pada teori rasio keuangan daerah dari Mahmudi (2019). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio efektivitas PAD berada pada kategori kurang efektif (rata-rata 83,66%), rasio kemandirian sangat rendah (rata-rata 11,18%), derajat desentralisasi sangat kurang (rata-rata 9,10%), dan rasio ketergantungan sangat tinggi (rata-rata 82,24%). Faktor penghambat utama adalah perencanaan yang kurang matang, minimnya infrastruktur, serta ketergantungan pada sektor ekonomi yang tidak stabil. Namun, terdapat potensi pendukung berupa luas wilayah, kesuburan tanah, dan potensi sektor pertanian dan perkebunan. Kesimpulan: Kinerja keuangan Pemerintah Kabupaten Asahan masih belum optimal, dengan ketergantungan yang tinggi terhadap dana pusat. Diperlukan strategi peningkatan PAD melalui inovasi kebijakan, pemanfaatan aset daerah, serta penguatan pengelolaan keuangan secara efisien dan transparan. Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan Daerah, PAD

Item Type:	Thesis (Other)
Subjects:	L Education > LG Individual institutions (Asia. Africa)
Divisions:	Faculty of Goverment Management > Public Finance
Depositing User:	Keuangan Publik FMP
Date Deposited:	15 May 2025 03:05
Last Modified:	15 May 2025 03:05
URI:	http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/20579

Actions (login required)

View Item