PERANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENERTIBAN PENYAKIT MASYARAKAT DI KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU

Manurung, Novita Roma Uli and Effendy, Khasan (2024) PERANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENERTIBAN PENYAKIT MASYARAKAT DI KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU. Other thesis, IPDN.

[img] Text
PERANAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DALAM PENERTIBAN PENYAKIT MASYARAKAT DI KABUPATEN PELALAWAN PROVINSI RIAU.pdf

Download (489kB)

Abstract

ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): Social problems, one of which is a disease of society, which is defined as a form of action or action that violates norms, values, and rules that have been agreed upon in an order of community life. There are many cases of community diseases in the form of immoral acts or activities that lead to the occurrence of immoral acts in Pelalawan Regency which have implications for the disruption of community activities and activities that have the potential to disturb comfort, peace and public order in the community. Purpose: The purpose of this study is to know, describe, and analyze the role of the Civil Service Police Unit in regulating community diseases in Pelalawan Regency. Method: The method used in this study is a qualitative descriptive research method using an inductive approach by providing an overview of facts and data that occur in the field through data collection techniques, namely documentation studies, observations and interviews. Results: Based on research conducted by the author, the results showed that the performance achievement was 82% in which the role and function of Satpol PP Pelalawan Regency increased from year to year, but it was not optimal because there were still several obstacles and obstacles encountered. The inhibiting factors in controlling community diseases are due to limited apparatus resources, limited facilities and infrastructure, not all officers of the Pelalawan Regency Civil Service Police Unit understand their main duties and functions, there is no deterrent effect for community disease actors, and lack of coordination in providing guidance to community disease actors. Conclusion: Satpol PP Pelalawan Regency has carried out its role well in regulating community diseases. However, there are several things that hinder the role of Satpol PP Pelalawan Regency in controlling community diseases, so it is recommended to add Satpol PP members, improve and add supporting facilities and infrastructure, provide technical guidance and training, law enforcement, improve coordination and cooperation with related parties or agencies in providing guidance to community disease actors. Keywords: Community Disease, Satpol PP, Role, Pelalawan Regency, Control ABSTRAK Permasalahan (GAP): Masalah sosial yang salah satunya adalah penyakit masyarakat yaitu diartikan sebagai bentuk dari tindakan atau perbuatan yang melanggar norma, nilai, dan aturan yang telah disepakati pada suatu tatanan kehidupan masyarakat. Banyaknya kasus penyakit masyarakat berupa perbuatan maksiat atau kegiatan yang mengarah kepada terjadinya perbuatan asusila di Kabupaten Pelalawan yang berimplikasi pada terganggunya aktivitas dan kegiatan masyarakat yang berpotensi mengganggu kenyamanan, ketentraman dan ketertiban umum dalam masyarakat. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui, mendeskeripsikan, dan menganalisis peranan Satuan Polisi Pamong Praja dalam penertiban penyakit masyarakat di Kabupaten Pelalawan. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan induktif dengan memberikan gambaran fakta serta data yang terjadi di lapangan melalui teknik pengumpulan data yaitu studi dokumentasi, observasi dan wawancara. Hasil/Temuan: Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, hasil penelitian menunjukkan bahwa capaian kinerja sebesar 82% yang mana peran dan fungsi Satpol PP Kabupaten Pelalawan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, namun belum optimal karena masih terdapat beberapa kendala dan hambatan yang ditemui. Adapun faktor penghambat dalam melakukan penertiban penyakit masyarakat tersebut adalah karena keterbatasan sumber daya aparatur, keterbatasan sarana dan prasarana, tidak semua aparat Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pelalawan memahami tugas pokok dan fungsinya, tidak ada efek jera bagi pelaku penyakit masyarakat, dan kurangnya koordinasi dalam pemberian pembinaan kepada pelaku penyakit masyarakat. Kesimpulan: Satpol PP Kabupaten Pelalawan telah melaksanakan perannya dengan baik dalam melakukan penertiban penyakit masyarakat. Akan tetapi, terdapat beberapa hal yang menghambat peranan Satpol PP Kabupaten Pelalawan dalam melakukan penertiban penyakit masyarakat tersebut, sehingga disarankan untuk penambahan anggota Satpol PP, perbaikan dan penambahan sarana dan prasarana pendukung, pemberian bimbingan teknis dan Pelatihan, penegakan hukum, meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan pihak atau dinas terkait dalam memberikan pembinaan kepada para pelaku penyakit masyarakat. Kata Kunci: Penyakit Masyarakat, Satpol PP, Peranan, Kabupaten Pelalawan, Penertiban

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: Faculty of Politics and Government > Governance Policing Practice
Depositing User: Praktik Perpolisian Tata Pamong FPM
Date Deposited: 05 Jun 2024 04:03
Last Modified: 05 Jun 2024 04:03
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/17705

Actions (login required)

View Item View Item