ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH

Lengkong, Ghea Triane (2023) ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Other thesis, IPDN.

[img] Text
RINGKASAN SKRIPSI GHEA TRIANE LENGKONG_30.1241_ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BANGGAI PROVINSI SULAWESI TENGAH.pdf

Download (198kB)

Abstract

ABSTRACT Problem/Background (GAP): The granting of rights to the regions in the form of the Regional Autonomy policy opens opportunities for the regions to improve the quality of their respective regions, but in reality the regions still find it difficult to be free from dependence on transfer income. The comparison between Regional Original Income and Transfer Income also gives a fairly unequal picture. Purpose: This study aims to find out how to analyze the financial performance of the local government in Banggai Regency, then what are the factors that hinder the financial performance of the local government and the government's efforts to improve the financial performance of Banggai Regency. Method: Ratio analysis is used as a measurement of financial performance with a qualitative descriptive method in research that uses an inductive approach. The ratio analysis theory used is according to Mahmudi which consists of the ratio of fiscal decentralization, regional independence, effectiveness and efficiency of regional spending. Results/Findings: The results obtained from the implementation of this research are that in the implementation of regional financial performance in the implementation of regional financial performance there are indicators that are still lacking, namely the ratio of fiscal decentralization and the ratio of regional independence, while the ratio of the effectiveness of Regional Own Revenue and the efficiency of regional expenditure of Banggai Regency has shown satisfactory results. Conclusion: In the implementation of regional financial performance analysis, there are several inhibiting factors that become obstacles in the implementation of regional financial management so that the local government of Banggai Regency also makes efforts to follow up on the inhibiting factors in financial performance in Banggai Regency. The inhibiting factors faced by local governments are the lack of expertise and quantity of human resources, namely in managing regional finances, people who are less obedient in paying taxes and the lack of utilization and development of regional potential in Banggai Regency. The regional government's efforts to deal with these inhibiting factors are by carrying out technical guidance for admins in application-based financial management, conducting socialization or outreach activities to the community regarding the benefits of paying taxes and increasing the management of regional potential in Banggai Regency. Keywords: Financial Performance, Ratio Analysis, Regional Finance ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Pemberian hak kepada daerah dalam bentuk kebijakan Otonomi Daerah membuka kesempatan untuk daerah dalam meningkatkan kualitas daerah masing-masing, namun dalam realitanya daerah masih kesulitan untuk bisa terlepas dari ketergantungan kepada pendapatan transfer. Perbandingan antara Pendapatan Asli Daerah dengan Pendapatan transfer juga memberi gambaran yang cukup timpang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana analisis kinerja keuangan pemerintah daerah di Kabupaten Banggai, kemudian apa saja faktor yang menghambat kinerja keuangan pemerintah daerah serta upaya pemerintah dalam meningkatkan kinerja keuangan Kabupaten Banggai. Metode: Analisis rasio digunakan sebagai pengukuran kinerja keuangan dengan metode deskriptif kualitatif dalam penelitian yang menggunakan pendekatan induktif. Teori analisis rasio yang digunakan ialah menurut Mahmudi yang terdiri dari rasio desentralisasi fiskal, kemandirian daerah, efektivitas dan efisiensi belanja daerah. Hasil/Temuan: Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini yakni daerah Kabupaten Banggai dalam pelaksanaan kinerja keuangan daerah terdapat indikator yang masih kurang yakni pada rasio desentralisasi fiskal dan rasio kemandirian daerah, sedangkan rasio efektivitas Pendapatan Asli Daerah dan efisiensi belanja daerah Kabupaten Banggai sudah menunjukkan hasil yang memuaskan. Kesimpulan: Pelaksanaan analisis kinerja keuangan daerah terdapat beberapa faktor penghambat yang menjadi kendala dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah sehingga pemerintah daerah Kabupaten Banggai juga melakukan upaya dalam menindaklanjuti faktor penghambat dalam kinerja keuangan di Kabupaten Banggai. Faktor penghambat yang dihadapi pemerintah daerah adalah kurangnya keahlian dan kuantitas sumber daya manusia yakni pada pengelolaan keuangan daerah, masyarakat yang kurang patuh membayar pajak dan kurangnya pemanfaatan serta pengembangan potensi daerah di Kabupaten Banggai. Adapun upaya pemerintah daerah dalam menghadapi faktor penghambat tersebut yakni dengan melaksanakan bimbingan teknis bagi admin dalam pengelolaan keuangan berbasis aplikasi, melakukan kegiatan sosialisasi atau penyuluhan kepada masyarakat terkait manfaat membayar pajak dan meningkatkan kembali pengelolaan potensi daerah yang ada di Kabupaten Banggai. Kata Kunci: Kinerja Keuangan, Analisis Rasio, Keuangan Daerah

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > HJ Public Finance
Divisions: Faculty of Goverment Management > Public Finance
Depositing User: Keuangan Publik FMP
Date Deposited: 21 Jun 2023 06:09
Last Modified: 21 Jun 2023 06:09
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/15091

Actions (login required)

View Item View Item