Pratiwi, Nadya (2022) IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA PENGELOLAAN DAN PENGUSAHAAN SARANG BURUNG WALET DI KECAMATAN BAAMANG KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. Diploma thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
|
Text
RINGKASAN SKRIPSI NADYA PRATIWI.pdf Download (195kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem/Background (GAP): The author focuses on the problem that there are still many swallow nest farmers who are not recorded and there are still many swallow nest breeders who do not pay attention to the regional regulations that have been issued by the local government for business permits for the management and exploitation of swallow nests so that they do not follow the licensing flow so they don't have official permission. Purpose: The purpose of this study is to describe and analyze the implementation of Regional Regulation Number 10 of 2004 concerning Swallow's Nest Management and Concession Business Permits in Baamang District, East Kotawaringin Regency, Central Kalimantan Province along with the inhibiting factors and the impacts. Methods: This study uses the method descriptive qualitative research with an inductive approach with a theoretical perspective of policy implementation according to Van Metter and Van Horn. Data collection techniques were carried out through observation, interviews and documentation. In collecting qualitative data, the authors conducted in-depth interviews with 6 informants. Results: The findings obtained by the authors in this study are that the people of Baamang District are still carrying out the process of managing swiftlet nests not according to the rules because they do not have a permit, swallow nest cultivation activities have a negative impact, one of which is disturbing the health of the surrounding environment due to the rapid cultivation of swiftlet nests in the environment. large scale that causes dirt and communication between organizations and implementing activists is considered not optimal because many people admit that they do not know the regulation. Conclusion: The implementation of Regional Regulation Number 10 of 2004 concerning Business Licenses for Management and Concession of Swallow's Nests in Baamang District, East Kotawaringin Regency, Central Kalimantan Province based on van Metter and van Horn theory factors has been going well. The inhibiting factors include the level of public awareness in the Baamang District area is still low and communication between the organization and implementing activists is considered not optimal because many people admit that they do not know the regulation. The positive impact is compensation for the community and providing additional employment opportunities, while the negative impact is noise that disturbs the community and swallow droppings which can cause environmental health problems. Keywords: implementation, Policy, Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2004, Swallow's Nest Management ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Penulis berfokus pada permasalahan masih banyak pembudi daya sarang burung walet yang tidak terdata dan masih banyak pembudi daya sarang burung walet tidak memperhatikan peraturan daerah yang telah diterbitkan pemerintah daerah untuk izin usaha pengelolaan dan pengusahaan sarang burung walet sehingga tidak mengikuti alur perizinan sehingga belum memiliki izin resmi. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis Implementasi Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Izin Usaha Pengelolaan Dan Pengusahaan Sarang Burung Walet di Kecamatan Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah beserta dengan faktor penghambat serta dampak yang ditimbulkan Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan induktif dengan perspektif teori implementasi kebijakan menurut Van Metter dan Van Horn. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam melakukan pengumpulan data kualitatif, penulis melakukan wawancara secara mendalam terhadap 6 orang informan. Hasil/Temuan: Temuan yang diperoleh penulis dalam penelitian ini yaitu masyarakat Kecamatan Baamang masih melaksanakan proses pengelolaan sarang burung walet tidak sesuai aturan karena belum memiliki izin, kegiatan budi daya sarang burung walet mempunyai dampak negatif salah satunya mengganggu kesehatan lingkungan di sekitar akibat pesatnya budi daya sarang bulut walet dalam skala besar yang menimbulkan kotoran serta komunikasi antar organisasi dengan aktifis pelaksana dinilai belum maksimal karena banyak masyarakat mengakui belum mengetahui peraturan tersebut. Kesimpulan: Implementasi Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Izin Usaha Pengelolaan Dan Pengusahaan Sarang Burung Walet di Kecamatan Baamang Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah berdasarkan faktor-faktor teori van Metter dan van Horn sudah berjalan dengan baik. Adapun faktor penghambatnya antara lain tingkat kesadaran masyarakat yang ada pada wilayah Kecamatan Baamang masih rendah dan komunikasi antara organisasi dengan aktifis pelaksana dinilai belum maksimal karena banyak masyarakat mengakui belum mengetahui peraturan tersebut. Adapun dampak positifnya adalah adanya kompensasi terhadap masyarakat dan memberikan tambahan lapangan kerja, sedangkan dampak negatifnya adalah kebisingan suara yang mengganggu masyarakat dan kotoran walet yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan lingkungan. Kata Kunci:, Implementasi, Kebijakan, Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2004, Pengelolaan Sarang Burung Walet
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Politics and Government > Public Policy Studies |
Depositing User: | Kebijakan Publik FPP |
Date Deposited: | 21 Jun 2022 04:44 |
Last Modified: | 21 Jun 2022 04:44 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/9720 |
Actions (login required)
View Item |