NAUFAL, FAVIAN YAFI' (2022) PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DALAM UPAYA REHABILITASI DAN RERKONSTRUKSI PASCA BENCANA TANAH LONGSOR DI KOTA MALANG PROVINSI JAWA TIMUR. Diploma thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
|
Text
Jurnal Skripsi Favian fix.pdf Download (313kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): The high potential for landslides in Malang is seen from the occurrence of landslides every year. The landslide disaster in Malang City occurred due to high rainfall, construction of houses without environmental insight, lack of water absorption, and the lifestyle of people who dispose of waste in an inappropriate manner. The landslide disaster caused casualties, psychological trauma and damage to facilities and infrastructure Purpose: The purpose of this study was to obtain an overview of the role of the Regional Disaster Management Agency in rehabilitation and reconstruction efforts after the landslide disaster in Malang City, the inhibiting factors faced and the efforts made by the Malang City Disaster Management Agency in post-disaster rehabilitation and reconstruction efforts. landslide in Malang City. Method: This study uses a descriptive method with an inductive approach. The data collection technique used is triangulation, namely interviews, observation and documentation. Meanwhile, the data analysis technique is data reduction, data presentation and further data verification by making conclusions. Result: The findings obtained by the authors in this study are that the role of the Regional Disaster Management Agency in rehabilitation and reconstruction efforts after the landslide disaster in Malang City has not been optimal, indicated by not all facilities damaged by landslides being rehabilitated or reconstructed due to several obstacles such as lack of budget availability, lack of staff at the Malang City Disaster Management Agency, and lack of public awareness in dealing with disasters. Conclusion: The Malang City Regional Disaster Management Agency has not been optimal in implementing the role of rehabilitation and reconstruction in Malang City, this can be seen from several constraining factors, namely the lack of budget and number of employees, as well as the lack of public awareness. BPBD Malang City has also made efforts to overcome the inhibiting factors, namely by increasing apparatus resources, opening assistance and cooperation, and establishing disaster-resilient urban villages. Keywords: Role; Rehabilitation; Reconstruction; Landslide ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Tingginya potensi bencana tanah longsor di Kota Malang dilihat dari terjadinya bencana tanah longsor setiap tahunnya. Bencana tanah longsor di Kota Malang terjadi dikarenakan curah hujan yang tinggi, pembangunan rumah tanpa adanya wawasan lingkungan, kurangnya resapan air, serta pola hidup masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Bencana tanah longsor tersebut menyebabkan korban jiwa, trauma psikilogis serta rusaknya sarana dan prasana. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai Peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tanah longsor di Kota Malang, faktor penghambat yang dihadapi dan upaya-upaya yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Kota Malang dalam upaya reahabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tanah longsor di Kota Malang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan induktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah triangulasi yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk teknik analisis data adalah dengan reduksi data, penyajian data dan selanjutnya verifikasi data dengan membuat kesimpulan. Hasil/Temuan: Temuan yang diperoleh penulis dalam penelitian ini yaitu peran Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana tanah longsor di Kota Malang belum optimal, ditunjukkan dengan tidak seluruh fasilitas yang rusak akibat tanah longsor di lakukan rehabilitasi maupun rekonstruksi yang disebabkan oleh beberapa kendala seperti kurangnya ketersediaan anggaran, kurangnya jumlah pegawai yang ada pada Badan Penanggulangan Bencana Kota Malang, serta kurangnya kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana. Kesimpulan: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Malang belum optimal dalam pelaksanaan peran rehabilitasi dan rekonstruksi di Kota Malang, hal tersebut dapat dilihat dari beberapa faktor kendala yaitu kurangnya anggaran dan jumlah pegawai, serta kurangnya kesadaran masyarakat. BPBD Kota Malang juga telah melakukan upaya untuk mengatasi faktor penghambat yaitu dengan melakukan peningkatan sumber daya aparatur, membukan bantuan dan kerja sama, serta melakukan pembentukan kelurahan tangguh bencana. Kata kunci: Peran; Rehabilitasi; Rekonstruksi; Tanah Longsor
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | A General Works > AS Academies and learned societies (General) |
Divisions: | Campus > IPDN Kampus Jatinangor |
Depositing User: | Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik FPM |
Date Deposited: | 15 Jun 2022 06:20 |
Last Modified: | 15 Jun 2022 06:20 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/9136 |
Actions (login required)
View Item |