Strategi Komunikasi Persuasif Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Penertiban Pedagang Kaki Lima Di Kota Semarang

Cahya, Paradita (2022) Strategi Komunikasi Persuasif Satuan Polisi Pamong Praja Dalam Penertiban Pedagang Kaki Lima Di Kota Semarang. Diploma thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

[img]
Preview
Text
ringkasan skripsi Paradita Cahya.pdf

Download (368kB) | Preview

Abstract

Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Keberadaan Pedagang Kaki Lima di Kota Semarang merupakan sebuah fenomena yang mudah dijumpai. Kehadiran PKL dapat menunjang kegiatan formal di lokasi tersebut. Namun apabila tidak diimbangi dengan keteraturan dan ketertiban, keberadaan PKL dapat merugikan pihak lain. Satuan Polisi Pamong Praja bertugas dalam melaksanakan penertiban harus didukung oleh kemampuan berkomunikasi secara persuasif untuk menghindari terjadinya konflik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan Penertiban Pedagang Kaki Lima di Kota Semarang, mengetahui apa saja yang menjadi hambatan dan upaya dalam penertiban Pedagang Kaki Lima, serta mengetahui strategi komunikasi persuasif Satuan Polisi Pamong Praja dalam Penertiban Pedagang Kaki Lima di Kota Semarang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan induktif. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun analisis data dilakukan dengan cara reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil/Temuan: Hasil penelitian terhadap Pelaksanaan Penertiban Pedagang Kaki Lima di Kota Semarang yaitu Satuan polisi Pamong Praja Kota Semarang lebih sering terjun langsung ke lapangan untuk melakukan penertiban secara langsung daripada penertiban secara tidak langsung. Terkait kendala atau hambatan yang dirasakan juga dapat diatasi melalui dibentuknya Tim Woro-Woro. Strategi Komunikasi Persuasif Satuan Polisi Pamong Praja dalam Penertiban Pedagang Kaki Lima di Kota Semarang terdapat faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi. Kesimpulan: Penertiban PKL oleh Satuan Polisi Pamong Praja memiliki kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman (Threat). Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi di lapangan, kelebihan dan peluang yang dimiliki lebih banyak daripada adanya ancaman dan hambatan. Sehingga melalui analis SWOT dapat digunakan Satuan Polisi Pamong Praja dalam menyusun strategi dalam melaksanakan penertiban PKL secara persuasif di Kota Semarang. Kata kunci: Penertiban; Satuan Polisi Pamong Praja; Pedagang Kaki Lima; Persuasif

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: A General Works > AS Academies and learned societies (General)
H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Faculty of Politics and Government > Governance Policing Practice
Depositing User: Praktik Perpolisian Tata Pamong FPM
Date Deposited: 15 Jun 2022 05:53
Last Modified: 15 Jun 2022 05:53
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/9063

Actions (login required)

View Item View Item