Birokrasi, Akuntabilitas dan Kinerja

Imbaruddin, Prof. Amir , MDA, Ph. D. (2016) Birokrasi, Akuntabilitas dan Kinerja. -, 1 (-). DE LA MACCA, Makassar. ISBN 978-602-263-101-9

This is the latest version of this item.

[img]
Preview
Text
BIROKRASI AKUNTABILITAS KINERJA.pdf

Download (10MB) | Preview
[img]
Preview
Text
Hasil Peer Review Buku Birokrasi Akuntabilitas Kinerja (Sebuah Refleksi).pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

“Hati-hati. Jangan menjadi doktor pohon pisang. Sekali berbuah, sudah itu mati” Peringatan dari Prof. Ikrar Nusa Bakti, Ph. D., Guru Besar Riset di Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), pada pertemuan Alumni Australia di Jakarta kurang lebih sepuluh tahun yang lalu selalu menghantui saya. Sampai hari ini. Peringatan itu didasarkan pada kenyataan bahwa banyak di antara alumni Australia yang ketika menulis desertasi doktornya sangat serius - sampai berdarahdarah - tetapi setelah itu tidak pernah lagi menghasilkan karya tulis. Sepertinya, desertasi doktor telah menguras habis potensi intelektual mereka sehingga desertasi menjadi produk akhir dan karya tulis akademik terakhir yang dihasilkan. Dan, peringatan tersebut nyaris menjadi kenyataan pada diri saya. Setelah menyelesaikan desertasi doktor pada tahun 2003 silam, sepertinya kemampuan dan semangat menulis saya menjadi sirna. Sesekali, saya hanya bisa menghasilkan artikelartikel ringan di surat kabar lokal atau makalah-makalah pendek kebutuhan seminar. Menulis buku yang lebih “serius” layaknya desertasi belum bisa saya wujudkan. Sebenarnya, di data komputer jinjing saya ada file folder dengan nama “Book Project” yang berisi naskah buku untuk sedikitnya tiga judul. Namun demikian, kesibukan pekerjaan sebagai birokrat dan dosen sepertinya menyita seluruh waktu saya sehingga naskah buku yang ada belum satu pun yang dapat saya selesaikan. Satudua- kali saya masih membuka dan mengedit naskah-naskah tersebut tetapi lebih banyak waktu di mana saya melupakan naskah-naskah tersebut. Sejujurnya, manajemen waktu saya kurang bagus. Takut peringatan Pak Ikrar menjadi kenyataan dan terinspirasi oleh beberapa buku yang berisi kumpulan artikelartikel pendek para penulisnya, saya mencoba menghimpun kembali semua artikel yang pernah saya tulis. Ada yang ketemu tetapi beberapa di antaranya sudah sulit dilacak keberadaannya. Dari sekian artikel yang saya temukan kembali, saya mengelompokkan ke dalam tiga tema besar (walaupun beberapa terkesan dipaksakan): birokrasi, akuntabilitas, dan kinerja. Tiga kelompok artikel ini juga yang menjadi judul buku ini. Bagian pertama, Birokrasi, terdapat sepuluh artikel yang dibuka dari tulisan saya di Harian Kompas yang mengkritisi lambannya respon dari perwakilan kita di Canberra terhadap penggeledahan warga negara Indonesia di Australia yang dilakukan oleh aparat keamanan. Penggeledahan yang dilakukan dengan alasan yang sering mengada-ada dan dipublikasi secara luas oleh media cetak dan elektronik ini membuat warga Indonesia di Australia merasa ketakutan. Ketika tulisan ini dimuat, pihak KBRI memberi klarifikasi dan menganggap tulisan saya melakukan passing judgment yang selayaknya tidak dilakukan oleh seorang calon intelektual. Tulisan lain pada bagian pertama antara lain tentang penggunaan fasilitas negara secara tidak bertanggung jawab oleh para birokrat daerah, pensiun dini yang sekarang isunya mulai menghangat lagi, dan dua artikel berbahasa Inggris. Bagian kedua, Akuntabilitas dan Korupsi, terdiri dari delapan artikel dimulai dengan pentingnya peran akuntabilitas bagi kinerja organisasi pemerintah, disusul dengan tulisan mengenai akuntabilitas moral penyelenggara negara dan akuntabilitas politik anggota parlemen. Isu akuntabilitas sangat penting dan masih relevan sampai saat ini dalam konteks penyelenggara negara kita. Banyak kita jumpai penyelenggara negara yang berdalih sepanjang tidak melanggar aturan walaupun dari aspek akuntabilitas moral dan etika perilaku tersebut sangat tidak layak bagi seorang penyelenggara negara. Bagian ini diakhiri dengan artikel berbahasa Inggris yang menjelaskan pendapat saya menyangkut korupsi di Indonesia, penyebab, dan bagaimana menyembuhkannya. Bagian ketiga, Kinerja, terdiri dari delapan artikel secara umum berisi pandangan saya tentang perlunya kinerja organisasi sektor publik dinilai tidak hanya dengan ukuran-ukuran objektif berbasis kuantitas seperti efisiensi dan efektifitas tetapi juga dengan ukuran-ukura subjektif berbasis kualitas. Dua artikel terakhir pada bagian ini menyoroti kinerja lembaga legislatif kita yang sepertinya masih relevan dengan kondisi saat ini. Tulisan-tulisan yang selama ini berserakan di manamana akhirnya dapat terkumpul menjadi sebuah buku berkat kerja keras dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu saya ingin mengucapkan terima kasih kepada saudara Fakrullah yang dengan tekun menata ulang serakan artikel yang ada. Saya juga berterima kasih kepada teman saya, Dr. Idris Patarai, yang sudah bersedia menjadi editor buku ini. Penghargaan yang tinggi saya berikan kepada Penerbit De La Macca yang sudah bersedia menerbitkan buku ini walaupun mungkin dalam perhitungan laba-rugi, buku ini bahkan tidak akan sampai break-even-point. Kepada Bapak Ikrar Nusa Bakti yang pasti tidak pernah tahu telah menghantui saya selama puluhan tahun dan semua pihak yang sudah membantu, yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu, saya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan. Semoga ide, gagasan, dan pemikiran saya dalam berbagai artikel dan isu bisa menjadi bahan diskusi bagi kita semua. Amin.

Item Type: Book
Subjects: J Political Science > JS Local government Municipal government
Divisions: Campus > IPDN Kampus Sulawesi Selatan
Depositing User: Dr Idris Patarai
Date Deposited: 25 Jul 2021 06:51
Last Modified: 25 Jul 2021 06:51
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/6045

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item