Alfitrah, Faruq and Fauzi, Fadhli Zul (2025) PENUNJUKAN WALI NAGARI PERSIAPAN DALAM PROSES PEMEKARAN WILAYAH NAGARI KOTO TANGAH KECAMATAN TILATANG KAMANG KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT. Other thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
![]() |
Text
Repositoy PU.Faruq Alfitrah 32.0121 fix.pdf Download (417kB) |
Abstract
ABSTRACT Problem/Background(GAP): This study discusses the appointment process and the implementation of duties of the Acting Wali Nagari (Village Head) in the context of the administrative division of Nagari Koto Tangah, Tilatang Kamang Subdistrict, Agam Regency, West Sumatra Province. The expansion of nagari areas is a local government strategy to improve the efficiency of public services, ensure equitable development, and strengthen governance at the local level. Purpose: This study aims to determine the process of appointing preparatory village heads in Koto Tangah Village. Methode: This research employs a qualitative approach with a case study method, using data collection techniques such as in-depth interviews, field observation, and documentation. The analytical framework is based on the Principal-Agent Theory by Damon Coletta (2013), which examines the institutional relationship between the principal (mandate giver) and the agent (task executor). Result/Findings: The findings indicate that the appointment of the Acting Wali Nagari is carried out by the Regent through administrative procedures and based on certain evaluation criteria. The Acting Wali Nagari bears significant responsibilities in preparing institutional structures, administrative readiness, and social frameworks as the foundation for the establishment of a new nagari. In practice, several challenges were identified, including limited resources, weak coordination, and low community participation. This study recommends strengthening institutional support and incentive mechanisms to optimize the role of the Acting Wali Nagari in supporting the success of the regional expansion process. Conclusion: This study concludes that the appointment and role of the Acting Wali Nagari are strategically important in accelerating the process of village expansion. However, its success still faces challenges such as limited resources, weak coordination, and suboptimal community participation.It is recommended that local governments strengthen institutional support and incentive mechanisms, as well as enhance community involvement in each stage of the village expansion process to ensure more effective and sustainable outcomes. Keywords: Regional expansion, Acting Wali Nagari, Koto Tangah, local autonomy, Principal- Agent Theory, village governance. ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang: Penelitian ini membahas proses penunjukan dan pelaksanaan tugas Wali Nagari Persiapan dalam rangka pemekaran wilayah Nagari Koto Tangah, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Pemekaran wilayah nagari merupakan strategi pemerintah daerah untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik, pemerataan pembangunan, serta memperkuat tata kelola pemerintahan di tingkat lokal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penunjukan wali nagari persiapan di Nagari Koto Tangah. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Teori yang digunakan sebagai pisau analisis adalah Principal-Agent Theory oleh Damon Coletta (2013), yang menyoroti relasi antara pemberi amanah (principal) dan pelaksana tugas (agent) dalam konteks kelembagaan. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses penunjukan Wali Nagari Persiapan dilakukan oleh Bupati melalui mekanisme administratif dan evaluasi kriteria tertentu. Wali Nagari Persiapan memiliki tanggung jawab besar dalam menyiapkan struktur kelembagaan, administrasi, dan sosial kemasyarakatan sebagai fondasi berdirinya nagari baru. Dalam pelaksanaannya, ditemukan berbagai tantangan seperti keterbatasan sumber daya, kurangnya koordinasi, serta hambatan partisipasi masyarakat. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penguatan dukungan kelembagaan dan mekanisme insentif agar peran Wali Nagari Persiapan dapat berjalan optimal dalam mendukung suksesnya pemekaran wilayah. Kesimpulan: penelitian ini menyimpulkan bahwa penunjukan dan peran Wali Nagari Persiapan sangat strategis dalam mempercepat proses pemekaran wilayah nagari. Namun, keberhasilannya masih menghadapi tantangan berupa keterbatasan sumber daya, kurangnya koordinasi, serta partisipasi masyarakat yang belum optimal .Disarankan agar pemerintah daerah memperkuat dukungan kelembagaan dan mekanisme insentif, serta meningkatkan pelibatan masyarakat dalam setiap tahapan pemekaran nagari untuk memastikan proses berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Faculty of Politics and Government > Applied Indonesian Politics |
Depositing User: | Politik Indonesia Terapan |
Date Deposited: | 24 Jun 2025 07:59 |
Last Modified: | 24 Jun 2025 07:59 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/25009 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |