Masrinanda, Noor Sandy and Pujayanti, Luh Putu Vera Astri (2025) PENGUATAN KAPASITAS SATUAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT DALAM MENJAGA KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM DI KECAMATAN PELAIHARI KABUPATEN TANAH LAUT. Diploma thesis, INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI.
![]() |
Text
SANDI ...pdf Download (422kB) |
Abstract
ABSTRACT (Problem Statement/Background (GAP): The performance of the Community Protection Unit (Satlinmas) in Pelaihari, Tanah Laut is critically hindered by various challenges, including inadequate funding, limited human resources, and a lack of proper facilities and equipment. These deficiencies are exacerbated by a significant gap in community awareness and involvement in supporting public order and tranquility. As a result, Satlinmas struggles to fulfill its duties effectively, which compromises the safety and stability of the community. This situation highlights an urgent need for a robust policy framework and strategic initiatives to enhance the capacity of Satlinmas, enabling it to better address public security threats and contribute to maintaining law and order. Purpose: This study aims to analyze the implementation of capacity building for the Satlinmas in Pelaihari and its role in maintaining public order and tranquility (Trantibum) in the area. Method: This research employs a descriptive qualitative approach, utilizing case study methods. Data were collected through interviews, observations, and document analysis, with a focus on key informants from various local government units and Satlinmas personnel. The analysis is grounded in Merilee S. Grindle’s capacity building theory, which examines three dimensions: human resource development, organizational strengthening, and institutional reform. Result: The findings reveal that the capacity building efforts for Satlinmas in Pelaihari have not been fully effective. Key obstacles include insufficient funding, limited training opportunities, and a lack of essential equipment for Satlinmas members. Additionally, there is low public awareness of the Satlinmas’ role in maintaining order. However, local authorities have initiated several steps to address these challenges, including periodic training sessions, the establishment of local regulations, and improved coordination between agencies. Conclusion: While the Satlinmas in Pelaihari has contributed to maintaining public order, its effectiveness is constrained by various challenges, including limited resources, inadequate training, and poor public awareness of its role. A more structured approach to capacity building is essential for the unit to function optimally and to contribute significantly to public safety in the community. Keywords: Capacity Building, Community Protection Unit (Satlinmas), Local Government, Public Order, Pelaihari, Tanah Laut, Trantibum . ABSTRAK Permasalahan (GAP) Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Kinerja Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di Pelaihari, Tanah Laut sangat terbatas akibat berbagai tantangan, termasuk anggaran yang tidak memadai, keterbatasan sumber daya manusia, serta kurangnya fasilitas dan peralatan yang memadai. Masalah ini semakin diperburuk oleh rendahnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam mendukung ketentraman dan ketertiban umum. Akibatnya, Satlinmas kesulitan menjalankan tugasnya secara efektif, yang berpotensi mengancam stabilitas dan keselamatan masyarakat. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak akan kebijakan yang lebih kuat dan inisiatif strategis untuk meningkatkan kapasitas Satlinmas, guna lebih efektif menangani ancaman keamanan dan mendukung penegakan hukum di tingkat desa. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan penguatan kapasitas Satlinmas di Pelaihari dan perannya dalam menjaga ketentraman dan ketertiban umum (Trantibum) di daerah tersebut. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen, dengan fokus pada informan kunci dari berbagai unit pemerintah daerah dan anggota Satlinmas. Analisis didasarkan pada teori penguatan kapasitas Merilee S. Grindle, yang mencakup tiga dimensi: pengembangan sumber daya manusia, penguatan organisasi, dan reformasi kelembagaan. Hasil/Temuan: Temuan penelitian menunjukkan bahwa upaya penguatan kapasitas Satlinmas di Pelaihari belum sepenuhnya efektif. Hambatan utama termasuk anggaran yang terbatas, kesempatan pelatihan yang minim, dan kurangnya peralatan yang memadai untuk anggota Satlinmas. Selain itu, kesadaran masyarakat terhadap peran Satlinmas dalam menjaga ketertiban masih rendah. Namun, pihak berwenang setempat telah melakukan beberapa langkah untuk mengatasi tantangan ini, termasuk pelatihan berkala, penyusunan peraturan daerah, dan peningkatan koordinasi antar lembaga. Kesimpulan: Meskipun Satlinmas di Pelaihari telah berkontribusi dalam menjaga ketentraman dan ketertiban umum, efektivitasnya masih terkendala oleh berbagai tantangan, termasuk keterbatasan sumber daya, pelatihan yang tidak memadai, dan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap perannya. Kata kunci: Ketentraman dan Ketertiban Umum, Pemerintah Daerah, Pelaihari, Satlinmas, Tanah Laut
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Politics and Government > Governance Policing Practice |
Depositing User: | Praktik Perpolisian Tata Pamong FPM |
Date Deposited: | 14 Jul 2025 23:38 |
Last Modified: | 14 Jul 2025 23:38 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/24695 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |