Korompis, Imanuel Anugerah and Kartika, Dwi Indah (2025) DAMPAK PROGRAM BANTUAN PANGAN NON TUNAI DALAM MEWUJUDKAN KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT DI KELURAHAN RANOTANA WERU KECAMATAN WANEA KOTA MANADO PROVINSI SULAWESI UTARA. Diploma thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
![]() |
Text
31.0889_Imanuel Anugerah Korompis_Repository.pdf Download (554kB) |
Abstract
ABSTRACT Problem Statement: The Non-Cash Food Assistance Program (BPNT) is a government policy aimed at reducing the expenditure burden of poor households through non-cash food assistance. However, its implementation in Ranotana Weru Sub-district, Wanea District, Manado City, still faces several challenges, such as inaccurate targeting, delayed distribution, and limited socialization to beneficiary households. Purpose: This study aims to evaluate the implementation of the BPNT program and analyze its social and economic impacts on the Beneficiary Families (KPM). Method: This study employs a qualitative approach with a post-positivist paradigm to explore the implementation and impact of the BPNT (Non-Cash Food Assistance) program on social welfare in Ranotana Weru Sub-district. The conceptual framework is based on Midgley’s Social Welfare Theory and the Van Meter and Van Horn policy implementation model. Data were collected through in-depth interviews, field observations, and document analysis, using triangulation techniques to ensure validity. A total of 28 informants were involved, including the Head of the Manado City Social Service, the Head of the Community Empowerment Division, the Wanea Sub-district Head, the Ranotana Weru Village Head, the BPNT City Coordinator, three BPNT agent kiosk distributors, and 20 beneficiary community members. The key informant was the Head of the Manado City Social Service, chosen for their strategic role in formulating policy, managing, and supervising the implementation of the BPNT program at the city level. Informants were selected purposively to gain comprehensive insights from policy makers to program beneficiaries. Result: The results showed that the implementation of BPNT in Ranotana Weru has not fully met the standards of accurate targeting, timely distribution, and quality delivery. Social impacts observed include improved food availability and enhanced relationships between the community and local government. Economic impacts include increased household spending efficiency and higher income for local agents. Conclusion: the BPNT program provides real benefits to the community, but improvements are needed in coordination, recipient data accuracy, and distribution efficiency. Local governments are expected to enhance monitoring mechanisms and provide continuous training to all implementing actors to ensure that the program’s goals are optimally achieved. Keywords: BPNT, program implementation, social impact, economic impact, Ranotana Weru. ABSTRAK Permasalahan: Program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) merupakan salah satu bentuk kebijakan pemerintah pusat yang bertujuan untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin melalui bantuan pangan. Namun, pelaksanaan program ini di Kelurahan Ranotana Weru, Kecamatan Wanea, Kota Manado, masih menghadapi berbagai tantangan, seperti ketidaktepatan sasaran, keterlambatan distribusi, serta kurangnya sosialisasi kepada masyarakat penerima. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan program BPNT serta menganalisis dampak sosial dan ekonomi yang ditimbulkan terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma postpositivistik untuk memahami implementasi dan dampak program BPNT terhadap kesejahteraan sosial masyarakat di Kelurahan Ranotana Weru. Kerangka konseptual yang digunakan adalah Teori Kesejahteraan Sosial Midgley serta model implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan dokumentasi, dengan teknik triangulasi untuk menjamin validitas. Informan dalam penelitian ini berjumlah 28 orang, terdiri dari Kepala Dinas Sosial Kota Manado, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Camat Wanea, Lurah Ranotana Weru, Koordinator BPNT Kota Manado, tiga agen kios penyalur BPNT, dan 20 masyarakat penerima manfaat. Kepala Dinas Sosial dipilih sebagai informan kunci karena perannya yang strategis dalam merumuskan kebijakan, mengelola, dan mengawasi pelaksanaan BPNT di tingkat kota. Pemilihan informan dilakukan secara purposif untuk memperoleh pandangan yang komprehensif dari pihak pengambil kebijakan hingga penerima manfaat. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program BPNT di Kelurahan Ranotana Weru belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan prinsip tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat kualitas. Selain itu, dampak sosial yang dirasakan antara lain peningkatan ketersediaan pangan dan hubungan sosial antara masyarakat dan pemerintah. Dampak ekonomi yang timbul mencakup meningkatnya efisiensi pengeluaran rumah tangga dan bertambahnya pendapatan agen lokal. Kesimpulan: Program BPNT memberi manfaat nyata bagi masyarakat, namun pelaksanaannya perlu perbaikan terutama dalam aspek koordinasi, akurasi data penerima, dan efektivitas distribusi. Pemerintah daerah diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengawasan dan memberikan pelatihan berkelanjutan kepada seluruh pelaksana program agar tujuan program dapat tercapai secara optimal. Kata kunci: BPNT, pelaksanaan program, dampak sosial, dampak ekonomi, Kelurahan Ranotana Weru.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Campus > IPDN Kampus Jatinangor |
Depositing User: | Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 05:35 |
Last Modified: | 10 Jul 2025 05:35 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/24197 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |