Adhiyaksa, Noveandro Dwi and Faisal, Muhammad (2025) PENGARUH PAJAK DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI MELALUI BELANJA MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI KOTA SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2019-2023. Other thesis, IPDN.
|
Text
Ringkasan Skripsi_Noveandro Dwi Adhiyaksa_32.0460.pdf Download (386kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem Statment/Background (GAP) The Covid-19 pandemic caused a sharp decline in both local tax revenues and capital expenditures in Semarang City during 2020–2021, exposing the fragility of regional funding. Although local tax receipts have generally trended upward, the capacity of capital spending to stimulate economic growth appears misaligned, suggesting an underutilization of fiscal tools. Purpose: This study aims to analyze the effect of local taxes on economic growth with capital expenditure as an intervening variable (mediation) in Semarang City, Central Java Province, in the 2019-2023 period. Method: This research uses a quantitative approach with simple linear regression analysis method and Sobel test to test the mediating role. The data used is secondary data obtained from the APBD financial report, the Central Statistics Agency (BPS), and related agencies, including the realization of local taxes, capital expenditures, and Gross Regional Domestic Product (GRDP). Result: The results showed that local taxes have a positive and significant influence on economic growth (R² = 0.915; p-value = 0.011). However, the relationship between local taxes and capital expenditure (R² = 0.382; p-value = 0.267), as well as the relationship between capital expenditure and economic growth (R² = 0.538; p-value = 0.158), is not significant. The Sobel test yielded a value of Z = 1.10 with a p-value = 0.135, indicating that capital expenditure does not act as an effective mediator in the relationship between local taxes and economic growth. Conclusion: Although local taxes are proven to contribute directly to economic growth, capital expenditure has not functioned optimally as an intervening variable. Therefore, it is necessary to increase the allocation of capital expenditure to productive sectors, improve the transparency of budget management, and evaluate fiscal policy to strengthen the long-term impact on regional economic development. Keywords: local taxes, capital expenditure, economic growth, intervening variable, Semarang City ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Penurunan realisasi pajak daerah dan belanja modal yang signifikan selama tahun 2020–2021 mencerminkan ketidakstabilan pendanaan daerah akibat pandemi Covid-19. Ketidaksejajaran antara tren peningkatan pajak daerah dan efektivitas belanja modal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah menunjukkan adanya celah (gap) dalam pemanfaatan belanja modal sebagai instrumen fiskal. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai peran belanja modal dalam menjembatani pengaruh pajak daerah terhadap pertumbuhan ekonomi, khususnya di Kota Semarang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pajak daerah terhadap pertumbuhan ekonomi dengan belanja modal sebagai variabel intervening (mediasi) di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, pada periode 2019–2023. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis regresi linear sederhana dan uji Sobel untuk menguji peran mediasi. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan APBD, Badan Pusat Statistik (BPS), dan instansi terkait, meliputi realisasi pajak daerah, belanja modal, dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Hasil/Temuan: menunjukkan bahwa pajak daerah memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi (R² = 0,915; p-value = 0,011). Namun, hubungan antara pajak daerah dan belanja modal (R² = 0,382; p-value = 0,267), serta hubungan antara belanja modal dan pertumbuhan ekonomi (R² = 0,538; p-value = 0,158), tidak signifikan. Uji Sobel menghasilkan nilai Z = 1,10 dengan p-value = 0,135, yang menunjukkan bahwa belanja modal tidak berperan sebagai mediator yang efektif dalam hubungan antara pajak daerah dan pertumbuhan ekonomi. Kesimpulan: Meskipun pajak daerah terbukti memberikan kontribusi langsung terhadap pertumbuhan ekonomi, belanja modal belum berfungsi optimal sebagai variabel intervening. Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan alokasi belanja modal pada sektor-sektor produktif, perbaikan transparansi pengelolaan anggaran, serta evaluasi kebijakan fiskal untuk memperkuat dampak jangka panjang terhadap pembangunan ekonomi daerah. Kata Kunci: Pajak Daerah, Belanja Modal, Pertumbuhan Ekonomi, Variabel Intervening, Kota Semarang.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Campus > IPDN Kampus Jatinangor |
Depositing User: | Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP |
Date Deposited: | 14 Jul 2025 00:41 |
Last Modified: | 14 Jul 2025 00:41 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/23926 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |