RESILIENSI MASYARAKAT DALAM MITIGASI PRA BENCANA KEBAKARAN PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK DI KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR PROVINSI DKI JAKARTA

Sharfina, Siti and Amin, M. (2025) RESILIENSI MASYARAKAT DALAM MITIGASI PRA BENCANA KEBAKARAN PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK DI KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR PROVINSI DKI JAKARTA. Diploma thesis, IPDN.

[img]
Preview
Text
32.0561_Siti Sharfina_Repository (3).pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Problem Statement/Background (GAP): Community resilience and transparency in disaster mitigation efforts are crucial for effective disaster preparedness and response. In East Jakarta, the level of community resilience in fire disaster mitigation remains a significant issue, particularly in densely populated settlements. Despite efforts by the local government and agencies such as the Fire Management Sub-Department, community participation and awareness in fire prevention and mitigation activities are still inadequate. This gap indicates that despite some positive steps, there is still a need for improvement in community engagement, resource management, and internal controls. Purpose: This study aims to evaluate the level of community resilience in East Jakarta in mitigating fire risks in densely populated areas. Method: he study employed a qualitative descriptive approach, using data collected from interviews, observations, and document analysis. Participants included staff from the Fire Management Sub-Department of East Jakarta, local government officials, fire volunteers, and community members. The analysis was based on Carl Folke's (2006) theory of resilience, assessing the community's response to fire risks through three dimensions: knowledge of risk, self-organization capabilities, and adaptation strategies. Result: The study found that the resilience of the community in East Jakarta, particularly in fire mitigation efforts, was moderate. Key challenges include limited public awareness, low participation in mitigation programs, and a lack of technical skills in using preventive measures. However, initiatives such as community-based fire volunteer programs (REDKAR) and educational campaigns have contributed positively, though the effectiveness of these programs is still limited by digital literacy issues. Conclusion: For East Jakarta to improve its community resilience in fire disaster mitigation, it is essential to increase socialization efforts, invest in infrastructure, and foster greater public participation. Strengthening digital literacy and improving internal control systems will also be critical in enhancing the transparency and accountability of disaster mitigation activities. Keywords: Community Resilience, East Jakarta, Fire Disaster Mitigation, Public Participation, Transparency, ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Resiliensi masyarakat dan transparansi dalam upaya mitigasi bencana sangat penting untuk kesiapsiagaan dan respons yang efektif terhadap bencana. Di Jakarta Timur, tingkat resiliensi masyarakat dalam mitigasi risiko kebakaran, terutama di permukiman padat penduduk, masih menjadi isu signifikan. Meskipun telah ada upaya dari pemerintah daerah dan instansi terkait seperti Dinas Penanggulangan Kebakaran, 2 partisipasi dan kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan dan mitigasi kebakaran masih belum memadai. Kekurangan ini menunjukkan bahwa meskipun sudah ada langkah-langkah positif, masih perlu peningkatan dalam keterlibatan masyarakat, pengelolaan sumber daya, dan sistem pengendalian internal. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat resiliensi masyarakat di Jakarta Timur dalam mitigasi risiko kebakaran di permukiman padat penduduk. Metode: Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan dalam penelitian ini, dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Peserta penelitian melibatkan staf dari Dinas Penanggulangan Kebakaran Jakarta Timur, pejabat pemerintah daerah, relawan kebakaran (REDKAR), dan masyarakat. Analisis didasarkan pada teori resiliensi Carl Folke (2006), yang menilai respons masyarakat terhadap risiko kebakaran melalui tiga dimensi: pengetahuan tentang risiko, kemampuan mengorganisasi diri, dan strategi adaptasi. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat resiliensi masyarakat di Jakarta Timur, khususnya dalam mitigasi kebakaran, tergolong sedang. Tantangan utama yang ditemukan meliputi rendahnya kesadaran masyarakat, partisipasi yang minim dalam program mitigasi, dan kurangnya keterampilan teknis dalam menggunakan langkah-langkah pencegahan. Namun, inisiatif seperti program relawan kebakaran berbasis masyarakat (REDKAR) dan kampanye edukasi telah memberikan kontribusi positif, meskipun efektivitasnya terbatas oleh masalah literasi digital. Kesimpulan: Untuk meningkatkan resiliensi masyarakat di Jakarta Timur dalam mitigasi kebakaran, penting untuk memperkuat upaya sosialisasi, berinvestasi dalam infrastruktur, dan mendorong partisipasi masyarakat yang lebih besar. Penguatan literasi digital dan perbaikan sistem pengendalian internal juga sangat penting untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam kegiatan mitigasi bencana. Kata kunci:, Mitigasi Kebakaran, Partisipasi Masyarakat, Resiliensi Masyarakat ,Transparansi

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik FPM
Date Deposited: 28 May 2025 07:46
Last Modified: 28 May 2025 07:46
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/23571

Actions (login required)

View Item View Item