IMPLEMENTASI PROGRAM SHELTER WARGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN PADA ANAK DI KOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

Mutiara, Mutiara and Tarigan, Meliasta Hapri (2025) IMPLEMENTASI PROGRAM SHELTER WARGA DALAM UPAYA PENCEGAHAN KEKERASAN PADA ANAK DI KOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN. Diploma thesis, INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI.

[img]
Preview
Text
REPOSITORY MUTIARA.pdf

Download (261kB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): This research is motivated by the increasing cases of violence against children in Makassar City, which demand more effective prevention efforts. One of the programs initiated by the Makassar City Government is the Shelter Warga program, a community-based approach that encourages public participation in providing early protection and informal mediation for child victims of violence. Purpose: This study aims to examine how the Shelter Warga program is implemented by the Office of Women’s Empowerment and Child Protection (DP3A) of Makassar City, as well as to identify supporting and inhibiting factors in its implementation by using Dye's (2017) implementation theory. Method: This research employs a descriptive qualitative approach to explore and describe in depth the implementation of the Shelter Warga program in preventing violence against children. This approach was chosen because it captures social realities from the perspectives of those directly involved. The study was conducted in Makassar City, focusing on areas where the Shelter Warga program has been actively implemented, during January 2025. Informants were selected using purposive sampling based on their involvement and understanding of the program. Informants included representatives from DP3A, program implementers, and community members directly involved in the program. Data were collected through in-depth interviews, observation, and documentation. Interviews were used to explore the implementation process and challenges, while observation was conducted to directly observe field conditions, and documentation served as supporting evidence. The data were analyzed descriptively and qualitatively by reducing, presenting, and drawing conclusions based on emerging themes. This approach is expected to provide a comprehensive picture of both the success and the challenges of the Shelter Warga program as a form of community-level child protection. Result: The research findings reveal that the implementation of the Shelter Warga program has been relatively effective, as indicated by a decrease in the number of violence cases each year. However, the program still faces limitations in terms of funding and infrastructure. Supporting factors include collaboration among government agencies and community involvement. Inhibiting factors involve limited human resources, insufficient funding, and the unwillingness of victims to speak openly. It is recommended that the Makassar City Government, particularly the DP3A, increase budget allocations and improve infrastructure to support the Shelter Warga program. Additionally, strengthening human resource capacity and raising community awareness are essential to encourage victims to be more open. Continued inter-agency collaboration, along with regular monitoring and evaluation, is also necessary to ensure the program operates more optimally. Conclusion: The Shelter Warga program in Makassar City is considered effective in preventing violence against children, as shown by the reduction in cases and multi-stakeholder involvement. However, the program still encounters challenges such as limited funding, human resources, facilities, and low victim participation. Strengthening support systems and communication strategies is essential to enhance program effectiveness in the future. Keywords: Public Program, Citizen Shelter, Child Protection, Child Abuse, Makassar City ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak di Kota Makassar yang menuntut perlunya upaya pencegahan yang lebih efektif. Salah satu program yang diinisiasi oleh pemerintah Kota Makassar adalah program Shelter Warga, yaitu pendekatan berbasis komunitas yang mendorong partisipasi masyarakat dalam memberikan perlindungan awal dan mediasi informal bagi anak korban kekerasan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana program Shelter Warga diimplementasikan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Makassar, serta mengidentifikasi faktor penghambat dan pendukung dalam pelaksanaannya, dengan menggunakan teori implementasi Dye (2017), Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memahami dan menggambarkan secara mendalam implementasi Program Shelter Warga dalam pencegahan kekerasan terhadap anak. Pendekatan ini dipilih karena mampu menangkap realitas sosial secara utuh dari perspektif para pelaku dan pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan program. Lokasi penelitian berada di Kota Makassar, dengan fokus pada wilayah yang telah menerapkan program Shelter Warga secara aktif. Penelitian dilaksanakan selama Bulan Januari 2025. Informan dipilih melalui teknik purposive sampling, yaitu berdasarkan keterlibatan dan pemahaman mereka terhadap program. Informan terdiri atas perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), pelaksana Shelter Warga, serta masyarakat yang terlibat langsung dalam program. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Wawancara digunakan untuk menggali informasi tentang pelaksanaan program dan tantangan yang dihadapi, sedangkan observasi dilakukan untuk melihat kondisi di lapangan secara langsung. Dokumentasi mendukung data dengan bukti administratif dan visual. Data dianalisis secara deskriptif-kualitatif, dengan mereduksi, menyajikan, dan menarik kesimpulan berdasarkan tema-tema yang muncul. Dengan pendekatan ini, diharapkan penelitian dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai keberhasilan maupun hambatan implementasi program Shelter Warga sebagai bentuk perlindungan terhadap anak di tingkat masyarakat. Hasil/Temuan: Hasil penelitian ini mengemukakan bahwa implementasi program Shelter Warga ini berjalan secara optimal ditandai dengan berkurangnya angka kasus kekerasan dari tahun ke tahun, namun dari segi anggaran dan juga sarana prasarana masih belum optimal, untuk faktor pendukungnya meliputi kerjasama antara SKPD serta peran masyarakat sebagai perantara, selain itu untuk faktor penghambatnya meliputi terbatasnya SDM, anggaran yang kurang memadai, dan juga banyak korban yang tidak mau terbuka.Beberapa hal yang dapat disarankan kepada Pemerintah Kota Makassar, khususnya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, meningkatkan alokasi anggaran serta memperbaiki sarana dan prasarana pendukung program Shelter Warga. Selain itu, perlu dilakukan penguatan kapasitas SDM dan peningkatan kesadaran masyarakat agar korban lebih terbuka. Kolaborasi antar instansi juga perlu terus ditingkatkan, disertai dengan monitoring dan shelter rutin untuk memastikan program berjalan lebih optimal ke depannya. Kesimpulan: Program Shelter Warga di Kota Makassar cukup efektif dalam mencegah kekerasan terhadap anak, ditunjukkan dengan penurunan kasus dan keterlibatan berbagai pihak. Namun, pelaksanaan program masih menghadapi kendala seperti keterbatasan anggaran, SDM, sarana prasarana, serta rendahnya partisipasi korban. Perlu upaya penguatan dukungan dan strategi komunikasi agar program berjalan lebih optimal. Kata Kunci: Program Publik, Shelter Warga, Perlindungan Anak, Kekerasan Anak, Kota Makassar

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HM Sociology
J Political Science > JA Political science (General)
J Political Science > JS Local government Municipal government
Divisions: Faculty of Politics and Government > Public Policy Studies
Depositing User: Kebijakan Pemerintahan FPP
Date Deposited: 28 May 2025 06:23
Last Modified: 28 May 2025 06:23
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/23520

Actions (login required)

View Item View Item