Gabrill, Rico Muhammad and Ridwan, Ridwan (2025) EFEKTIVITAS BANTUAN ALSINTAN DALAM MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI JAGUNG DI KABUPATEN BELU PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Diploma thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
|
Text
Repository_32.0670_C2_Rico Muhammad Gabrill (1).pdf Download (624kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): This study is motivated by the low level of effectiveness in the utilization of agricultural machinery and equipment (alsintan) assistance by farmer groups in Belu Regency. This condition is evident in the many farmer groups that are still unable to manage, maintain, and optimally utilize the alsintan assistance provided. Purpose: The purpose of this study is to assess the effectiveness of alsintan assistance in increasing corn production in Belu Regency through the empowerment of farmer groups. Method: This study employs a qualitative approach with a phenomenological design. Data were collected through in-depth interviews with 14 informants, consisting of agricultural office officials, agricultural extension workers, and farmers, as well as through observation and documentation. Data analysis was conducted using the Miles and Huberman model. The research refers to Duncan’s organizational effectiveness theory, which includes three key indicators: goal achievement, integration, and adaptation. Result: The findings indicate that the alsintan assistance program has improved productivity and work efficiency among corn farmers in Belu. Goal achievement is evident in the increased harvest yields and time efficiency. In terms of integration, there is considerable synergy between farmers, extension workers, and government officials, although challenges remain in less active farmer groups. Adaptation has also progressed, particularly in response to climate change and enterprise diversification, although maintenance issues and infrastructure limitations remain obstacles. Conclusion: Alsintan assistance in Belu Regency has proven effective in boosting productivity and empowering farmer groups, especially when accompanied by technical training and institutional strengthening. However, to ensure sustainability, infrastructure support, technical services, and cross-sector program integration are essential. Keywords: Effectiveness; Agricultural Machinery Assistance; Farmer Group Empowerment; Belu Regency ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat efektivitas pemanfaatan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) oleh kelompok tani di Kabupaten Belu. Kondisi ini tercermin dari masih banyaknya kelompok tani yang belum mampu mengelola, merawat, dan memanfaatkan bantuan alsintan secara optimal. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas bantuan alsintan dalam meningkatkan hasil produksi jagung di Kabupaten Belu melalui pendekatan pemberdayaan kelompok tani. Metode: Penelitian ini menggunakan 1 pendekatan kualitatif dengan desain fenomenologi. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam terhadap 14 informan yang terdiri dari pejabat dinas pertanian, penyuluh pertanian, dan petani, serta observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Penelitian mengacu pada teori efektivitas organisasi oleh Duncan, dengan tiga indikator utama: pencapaian tujuan, integrasi, dan adaptasi. Hasil/Temuan: Temuan menunjukkan bahwa program bantuan alsintan telah meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja petani jagung di Belu. Pencapaian tujuan program terlihat pada peningkatan hasil panen dan efisiensi waktu kerja. Dari sisi integrasi, sinergi antara petani, penyuluh, dan pemerintah berjalan cukup baik, meskipun masih ditemukan tantangan pada kelompok tani yang kurang aktif. Aspek adaptasi juga berkembang, terutama dalam menghadapi perubahan iklim dan diversifikasi usaha, namun kendala pemeliharaan dan infrastruktur masih menjadi hambatan. Kesimpulan: Bantuan alsintan di Kabupaten Belu telah menunjukkan efektivitas dalam meningkatkan produktivitas dan memberdayakan kelompok tani, terutama jika diikuti oleh pelatihan teknis dan penguatan kelembagaan. Namun, untuk menjamin keberlanjutan, diperlukan dukungan infrastruktur, layanan teknis, serta integrasi program lintas sektor. Kata Kunci: Efektivitas; Bantuan Alsintan; Pemberdayaan Kelompok Tani; Kabupaten Belu.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions: | Campus > IPDN Kampus Jatinangor |
Depositing User: | Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP |
Date Deposited: | 28 May 2025 03:31 |
Last Modified: | 28 May 2025 03:31 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/23327 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |