EFEKTIVITAS PROGRAM RELOKASI PASAR DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR BAUNTUNG KOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Wibowo, Noviana Madani Wibowo and Sutikno, Achmad Nur (2025) EFEKTIVITAS PROGRAM RELOKASI PASAR DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN PEDAGANG DI PASAR BAUNTUNG KOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Diploma thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

[img]
Preview
Text
32.0767_Noviana Madani Wibowo...pdf

Download (310kB) | Preview

Abstract

ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Pasar Bauntung merupakan salah satu pusat perdagangan di Kota Banjarbaru yang memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun, kondisi pasar yang lama tidak memadai dan strategis membuat Pemerintah Kota Banjarbaru mengambil suatu kebijakan yaitu Program Relokasi Pasar untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan dan mensejahterakan pedagang di pasar tersebut. Pasar Bauntung baru memiliki keadaan yang lebih baik mulai dari bangunan yang luas, fasilitas yang memadai hingga kualitas pelayanan yang semakin membaik, namun terdapat beberapa permasalahan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pedagang di Pasar Bauntung yaitu lokasi yang kurang strategis membuat kurangnya minat pembeli untuk berbelanja di pasar tersebut didukung dengan belum tersedianya jalur angkutan umum yang melewati pasar tersebut dan dalam proses relokasi dari pasar lama ke pasar baru terdapat hambatan seperti sikap pedagang yang menolak untuk dipindahkan dengan berbagai alasan seperti, sudah merasa nyaman berjualan di pasar lama dan kekhawatiran kehilangan pelanggan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas relokasi pasar dan faktor penghambat dalam meningkatkan pendapatan pedagang di Pasar Bauntung Kota Banjarbaru setelah dilakukannya relokasi. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pendekatan ini dipilih karena mampu menggambarkan dan memahami secara mendalam fenomena sosial yang terjadi, khususnya dampak relokasi pasar terhadap pendapatan pedagang. Penelitian dilakukan di Pasar Bauntung Baru dengan teknik purposive sampling. Informan utama terdiri dari 10 informan, yang terdiri dari pedagang yang mengalami relokasi secara langsung, serta informan pelengkap meliputi pihak pengelola pasar, Dinas Perdagangan Kota Banjarbaru, dan beberapa pengunjung pasar. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi. Data dianalisis secara tematik melalui proses pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa program relokasi Pasar Bauntung di Kota Banjarbaru belum terlaksana secara efektif dalam meningkatkan pendapatan pedagang. Meskipun pasar baru telah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai, tata letak yang tertata rapi, dan pelayanan yang lebih baik, kenyataannya pendapatan pedagang justru mengalami penurunan sejak relokasi dilakukan. Berdasarkan lima dimensi efektivitas menurut Sutrisno, ditemukan bahwa sebagian besar pedagang belum sepenuhnya memahami tujuan dan manfaat program relokasi, penempatan pedagang belum seluruhnya tepat sasaran, serta proses pelaksanaan program belum berjalan sesuai waktu dan harapan yang ditentukan. Tujuan dari relokasi, yaitu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan pedagang, belum tercapai secara optimal. Perubahan yang terjadi lebih dominan pada aspek fisik bangunan dan sarana prasarana, namun belum memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi para pedagang. Faktor penghambat utama dalam pelaksanaan program ini antara lain adalah lokasi pasar yang kurang strategis, akses transportasi umum yang belum tersedia, serta penolakan dari sebagian pedagang yang merasa lebih nyaman berjualan di pasar lama dan khawatir kehilangan pelanggan tetap. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, program relokasi Pasar Bauntung Kota Banjarbaru belum terlaksana secara efektif dalam meningkatkan pendapatan pedagang. Dari sepuluh indikator efektivitas yang digunakan, enam indikator dinyatakan tercapai, sementara empat lainnya, termasuk pendapatan dan peningkatan penjualan belum tercapai. Faktor utama penghambat efektivitas program adalah penurunan jumlah pembeli yang disebabkan oleh lokasi pasar yang kurang strategis dan minimnya akses angkutan umum, sehingga berdampak langsung terhadap penurunan pendapatan pedagang. Kata Kunci : Pasar Tradisional, Efektivitas, Pendapatan Pedagang ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): Bauntung Market is one of the main trading centers in Banjarbaru City that plays an important role in improving community welfare. However, the condition of the old market was inadequate and not strategically located, prompting the Banjarbaru City Government to implement the Market Relocation Program to improve efficiency, comfort, and the welfare of traders. Although the new Bauntung Market offers better facilities, a more spacious building, and improved service quality, several issues have emerged in efforts to enhance trader welfare. These include a less strategic location that reduces customer interest, the lack of public transportation access, and resistance from traders reluctant to move due to their comfort in the old market and fear of losing customers. Purpose: This study aims to assess the effectiveness of the market relocation and to analyze the inhibiting factors affecting traders' income at Bauntung Market after the relocation. Method: This research employs a qualitative approach with descriptive analysis. Data collection techniques include observation, interviews, and documentation. The data analysis follows four stages: data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Result: The results show that the market relocation program in Bauntung Market has not been effectively implemented in increasing traders' income. Although the new market provides improved facilities, organized layouts, and better services, traders have experienced a decline in income since the relocation. Based on Sutrisno’s five dimensions of effectiveness, it was found that most traders have not fully understood the purpose and benefits of the program, placement of traders was not fully appropriate, and the implementation process did not follow the planned schedule. The intended goal of improving income and welfare has not been optimally achieved. Changes mainly occurred in the physical aspect of the market, but have not had a significant economic impact. The main inhibiting factors include the market's less strategic location, limited public transportation access, and resistance from traders who were already comfortable in the old market and feared losing their loyal customers.Conclusion: The study concludes that the Bauntung Market relocation program has not been effective in increasing traders' income. Out of ten effectiveness indicators used, six were achieved, while the other four—including income and sales increase—were not. The key barrier to program effectiveness is the decline in buyer numbers due to the market's poor location and lack of transportation access, which has directly impacted traders' income. Keywords: Traditional Market, Effectiveness, Merchant Income

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Depositing User: Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP
Date Deposited: 27 May 2025 07:44
Last Modified: 27 May 2025 07:44
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/23181

Actions (login required)

View Item View Item