Kemal, Muhammad and Marlina, S.Pd, M.Si, Lina (2025) STRATEGI OPTIMALISASI CAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL DALAM BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DI KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. Other thesis, Instititut Pemerintahan Dalam Negeri.
|
Text
repository_Kemal.pdf Download (350kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT (Problem Statement/Background (GAP): The management of Minimum Service Standards (SPM) in the public works and spatial planning sector in Hulu Sungai Tengah Regency faces significant challenges. These include the underachievement of SPM targets, issues in coordination across departments, and limited public awareness regarding the importance of infrastructure services like clean water and sanitation. Data from the e-SPM application shows that the SPM achievement for public works in 2023 was only 66.54%, far from the 100% target. This highlights inefficiencies that limit the district’s capacity to improve public services and overall fiscal health. Purpose: This study aims to analyze the strategies employed by the Department of Public Works and Spatial Planning in Hulu Sungai Tengah Regency to optimize the achievement of Minimum Service Standards (SPM) in the public works and spatial planning sectors. Method: The research employs a descriptive qualitative approach. Data collection was carried out through interviews, document reviews, and field observations with key informants from the Department of Public Works and Spatial Planning and other relevant stakeholders. The analysis is guided by Richard Rumelt’s strategic management framework, which includes diagnosis, guiding policy, and coherent actions.. Result: The study found that although efforts to optimize SPM achievement have been made, several significant obstacles remain. These include inadequate asset utilization, limited public awareness, poor inter-agency coordination, and insufficient human resources. However, there are promising efforts such as the implementation of targeted socialization programs, the formation of coordination forums, and the enhancement of employee capacity through training. These initiatives indicate a step forward toward improving SPM achievement in the region. Conclusion: The management of Minimum Service Standards in the public works and spatial planning sector in Hulu Sungai Tengah remains suboptimal, with several challenges hindering the full achievement of SPM targets. However, strategic initiatives such as improved coordination and capacity building show potential for future improvements in service delivery and overall public sector efficiency. Keywords: Fiscal Efficiency, Hulu Sungai Tengah, Local Revenue (PAD), Minimum Service Standards (SPM), Public Works, Spatial Planning, Strategy. ABSTRAK Permasalahan (GAP) Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Pengelolaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di sektor pekerjaan umum dan penataan ruang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah menghadapi tantangan besar. Isu utama meliputi pencapaian SPM yang belum optimal, masalah koordinasi antarinstansi, dan kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya layanan infrastruktur seperti air bersih dan sanitasi. Data dari aplikasi e-SPM menunjukkan bahwa capaian SPM untuk pekerjaan umum pada tahun 2023 hanya mencapai 66,54%, jauh dari target 100%. Hal ini menunjukkan inefisiensi yang membatasi kemampuan daerah untuk meningkatkan pelayanan publik dan kesehatan fiskal secara keseluruhan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang diterapkan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Hulu Sungai Tengah dalam mengoptimalkan capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) di sektor pekerjaan umum dan penataan ruang. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, kajian dokumen, dan observasi lapangan dengan informan kunci dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta pemangku kepentingan terkait. Analisis data dilakukan berdasarkan kerangka manajemen strategi dari Richard Rumelt yang mencakup diagnosis, kebijakan penuntun, dan tindakan koheren. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun telah dilakukan berbagai upaya untuk mengoptimalkan pencapaian SPM, masih ada beberapa hambatan signifikan. Hambatan utama meliputi pemahaman masyarakat yang terbatas, kurangnya koordinasi antarinstansi, keterbatasan sumber daya manusia, dan pemanfaatan aset yang belum optimal. Namun, inisiatif seperti sosialisasi kepada masyarakat, pembentukan forum koordinasi, dan peningkatan kapasitas pegawai melalui pelatihan menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang menjanjikan. Kesimpulan: Pengelolaan Standar Pelayanan Minimal di sektor pekerjaan umum dan penataan ruang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah masih belum optimal, dengan tantangan-tantangan besar yang menghambat pencapaian target SPM secara penuh. Namun, inisiatif strategis yang sedang dijalankan menunjukkan potensi untuk perbaikan di masa depan dalam pelayanan publik dan efisiensi sektor pemerintahan. Kata kunci: Hulu Sungai Tengah, Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Pemerintahan Daerah, Standar Pelayanan Minimal, Strategi.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Goverment Management > Local Government Administration |
Depositing User: | Administrasi Pemerintahan Daerah FMP |
Date Deposited: | 27 May 2025 07:41 |
Last Modified: | 27 May 2025 07:41 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/23141 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |