Edma, Sandy Pardo and Rahman, Hardiyanto (2025) PERAN AKTOR POLITIK LOKAL DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU. Diploma thesis, INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI.
|
Text
32.0175_SANDY PARDO EDMA_REPOSITORY.pdf Download (704kB) | Preview |
Abstract
Problem/Background (GAP): The main problem underlying this research is how the role of local political actors in the development of road infrastructure in Rokan Hulu Regency, considering that the status of provincial roads to national roads has not been realized and there are still many roads that are badly damaged. This shows that there is no gap between the proposals of the local government and the realization of development in the field. Objective: This study aims to analyze and describe the role of local political actors in the development of road infrastructure in Rokan Hulu Regency, as well as to identify the supporting and inhibiting factors of this role. Method: This study uses a qualitative method with a descriptive approach. Data collection techniques are carried out through observation, interviews, and documentation. Informants are selected using purposive sampling and accidental sampling techniques. Data analysis is carried out through the stages of data reduction, data presentation, and drawing conclusions/verification. Results/Findings: The results of the study indicate that the role of local political actors in the development of road infrastructure has not been running optimally. Of the five dimensions of Horoepoetri & Santosa's (1993) role theory, only two dimensions function well, namely strategy (as seen from the coordination carried out 12 times) and communication tools (use of media by local political actors in conveying community aspirations). While the other three dimensions have not been running effectively, namely policy (budget priorities are not aligned), resolution (regional conflicts still exist), and therapy (there has been no measurement of community satisfaction). Supporting factors for the development path include budget support, central policies, sector collaboration, and political commitment. However, there are obstacles such as natural conditions, technical limitations, boundary conflicts, and minimal community participation. Conclusion: Local political actors have a strategic role in road development in Rokan Hulu Regency, but this role has not been carried out optimally. Structural and cultural obstacles are challenges in optimizing this role. There is a need to strengthen synergy between stakeholders, policy transparency, and community involvement in every stage of development. Suggestion: Local governments and local political actors are expected to be able to strengthen cross-sector coordination, clarify infrastructure policy priorities, and increase community participation as an effort to accelerate road infrastructure development, especially in realizing national road status. Keywords: Local Political Actors, Road Development, Infrastructure, Public Policy ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Permasalahan utama yang melatarbelakangi penelitian ini adalah bagaimana peran aktor politik lokal dalam pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Rokan Hulu, mengingat belum terealisasinya peningkatan status jalan provinsi menjadi jalan nasional dan masih banyaknya jalan yang rusak berat. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara usulan pemerintah daerah dan realisasi pembangunan di lapangan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan peran aktor politik lokal dalam pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Rokan Hulu, serta mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat dari peran tersebut. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling dan accidental sampling. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran aktor politik lokal dalam pembangunan infrastruktur jalan belum berjalan secara optimal. Dari lima dimensi teori peran Horoepoetri & Santosa (1993), hanya dua dimensi yang berfungsi baik, yaitu strategi (terlihat dari koordinasi yang dilakukan sebanyak 12 kali) dan alat komunikasi (penggunaan media oleh aktor politik lokal dalam menanggapi aspirasi masyarakat). Sedangkan tiga dimensi lainnya belum berjalan efektif, yaitu kebijakan (tidak selarasnya prioritas anggaran), penyelesaian sengketa (masih adanya konflik wilayah), dan terapi (belum ada pengukuran kepuasan masyarakat). Faktor pendukung pembangunan jalan meliputi dukungan anggaran, kebijakan pusat, kolaborasi lintas sektor, dan komitmen politik. Namun terdapat hambatan seperti kondisi alam, keterbatasan teknis, konflik batas wilayah, dan minimnya partisipasi masyarakat. Kesimpulan: Aktor politik lokal memiliki peran strategis dalam pembangunan jalan di Kabupaten Rokan Hulu, namun peran ini belum dijalankan secara maksimal. Hambatan struktural dan kultural menjadi tantangan dalam mengoptimalkan peran tersebut. Diperlukan penguatan sinergi antar pemangku kepentingan, transparansi kebijakan, serta keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan pembangunan. Saran: Pemerintah daerah dan aktor politik lokal diharapkan mampu memperkuat koordinasi lintas sektor, memperjelas prioritas kebijakan infrastruktur, serta meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai upaya akselerasi pembangunan infrastruktur jalan, terutama dalam mendorong realisasi status jalan nasional. Kata Kunci: Aktor Politik Lokal, Pembangunan Jalan, Infrastruktur, Kebijakan Publik
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Depositing User: | Politik Indonesia Terapan |
Date Deposited: | 28 May 2025 06:36 |
Last Modified: | 28 May 2025 06:36 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/23139 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |