Riadi, Ongko Purboyo Nusa Bangsa Indah and Sudrajat, Yayat (2025) IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KOTA SERANG PROVINSI BANTEN. Other thesis, INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI.
|
Text
REPOSITORY_PURBOYO ONGKO_D2.pdf Download (302kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT (Problem Statement/Background (GAP): The implementation of Information and Communication Technology (ICT) policies is a pivotal aspect of modernizing public services in Indonesia. Serang City, as the capital of Banten Province, has made strides in utilizing digital platforms to improve government services. However, despite the launch of the RAGEM (Religius, Adaptable, Great, Educate, Modern) application aimed at integrating various public services, its full potential remains underutilized. Issues such as inadequate infrastructure, limited public outreach, and insufficient human resources are among the barriers hindering its effectiveness. These gaps highlight the urgent need to improve the platform's accessibility and utilization for better public service delivery. Purpose: This study aims to evaluate the implementation of ICT policies through the RAGEM platform in Serang City. Method: A qualitative descriptive approach was used to analyze the implementation of RAGEM. Data was collected through interviews, observations, and documentation involving staff from the Dinas Komunikasi dan Informatika (Communication and Information Office) of Serang City and local users of the RAGEM platform. The analysis was framed using Hamdi's (2014) implementation theory, which includes dimensions of productivity, linearity, and efficiency. Result: The study found that while the RAGEM application has been beneficial in integrating services and improving accessibility for residents, its effectiveness is limited due to factors such as insufficient human resources, limited digital literacy among the public, and gaps in infrastructure. Despite efforts like social media campaigns and workshops, RAGEM has not yet achieved widespread usage or optimal functionality. Supporting factors include strong local government commitment and the government's initiative to improve public services through technology. Inhibiting factors include low digital literacy rates and insufficient outreach efforts to engage the wider population.. Conclusion: To improve the effectiveness of RAGEM, it is crucial to enhance socialization efforts, improve infrastructure, and increase public involvement in the process. Furthermore, addressing digital literacy issues and expanding the platform’s features will be vital in ensuring the success of the platform in delivering efficient and accessible public services in Serang City.. Keywords: Digital Literacy, E-Government, ICT Policy, Public Services, RAGEM, and Serang City.. ABSTRAK Permasalahan (GAP) Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Implementasi kebijakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan aspek penting dalam modernisasi pelayanan publik di Indonesia. Kota Serang, sebagai ibu kota Provinsi Banten, telah berupaya memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan pelayanan pemerintah. Namun, meskipun aplikasi RAGEM (Religius, Adaptable, Great, Educate, Modern) diluncurkan untuk mengintegrasikan berbagai layanan publik, potensi penuhnya masih belum dimanfaatkan. Beberapa masalah, seperti keterbatasan infrastruktur, kurangnya sosialisasi kepada publik, dan keterbatasan sumber daya manusia, menjadi hambatan dalam efektivitas platform ini. Kesenjangan ini menunjukkan perlunya peningkatan aksesibilitas dan pemanfaatan platform untuk pelayanan publik yang lebih baik. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penerapan kebijakan TIK melalui platform RAGEM di Kota Serang. Metode: Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk menganalisis penerapan RAGEM. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi yang melibatkan staf Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Serang dan pengguna aplikasi RAGEM di Kota Serang. Analisis dilakukan menggunakan teori implementasi Hamdi (2014), yang mencakup dimensi produktivitas, linearitas, dan efisiensi.. Hasil/Temuan: Penelitian menemukan bahwa meskipun aplikasi RAGEM telah memberikan manfaat dalam mengintegrasikan layanan dan memudahkan akses bagi warga, efektivitasnya terbatas oleh faktor-faktor seperti keterbatasan sumber daya manusia, rendahnya literasi digital di kalangan publik, dan kesenjangan infrastruktur. Meskipun ada upaya seperti kampanye media sosial dan pelatihan, RAGEM belum mencapai penggunaannya secara optimal. Faktor pendukung termasuk komitmen pemerintah daerah dan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik melalui teknologi. Faktor penghambat mencakup rendahnya tingkat literasi digital dan kurangnya sosialisasi kepada publik yang lebih luas.. Kesimpulan: Peningkatan efektivitas RAGEM memerlukan sosialisasi yang lebih baik mengenai platform ini, peningkatan infrastruktur, dan keterlibatan yang lebih besar dari publik dalam prosesnya. Selain itu, mengatasi masalah literasi digital dan memperluas fitur-fitur platform sangat penting untuk memastikan keberhasilan RAGEM dalam memberikan pelayanan publik yang efisien dan mudah diakses di Kota Serang. Kata kunci: E-Government, Literasi Digital, Kebijakan TIK, Kota Serang, Pelayanan Publik, dan RAGEM.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
| Divisions: | Faculty of Goverment Management > Local Government Administration |
| Depositing User: | Administrasi Pemerintahan Daerah FMP |
| Date Deposited: | 27 May 2025 01:48 |
| Last Modified: | 27 May 2025 01:48 |
| URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/22872 |
Actions (login required)
 |
View Item |
