MITIGASI BENCANA BANJIR DI DISTRIK SENTANI KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA

Situmorang, Wilson Marco Johanes and Putri, Nadya Anggara (2025) MITIGASI BENCANA BANJIR DI DISTRIK SENTANI KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA. Diploma thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.

[img]
Preview
Text
32.1090_Wilson Marco J. Situmorang_Repository.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Problem/Background (GAP): Flood disasters remain a serious threat in Sentani District, Jayapura Regency, Papua Province during periods of heavy rainfall. Purpose: This study aims to analyze how flood disaster mitigation is carried out in Sentani District. Methods: This research uses a qualitative approach with a descriptive method, where data were collected through interviews, observations, and documentation. The study focuses on two main dimensions of mitigation: structural and non-structural. Structural mitigation includes efforts such as the construction of flood-resistant infrastructure, building modifications, the development of temporary shelters, the construction of barriers like levees and canals, early warning systems, and infrastructure maintenance. Non-structural mitigation involves regulatory strengthening, community education and outreach, environmental control, and efforts to raise awareness and change community behavior in facing disasters. Results/Findings: The findings show that although mitigation efforts have been implemented by the government and relevant stakeholders, their application is still uneven and faces several challenges, such as low community participation, limited funding, weak inter-agency coordination, and the absence of strong technical regulations for flood-resistant structures. Therefore, stronger synergy between the government, community, and related institutions is needed to build preparedness and strengthen comprehensive disaster mitigation. Conclusion: Flooding is a serious threat in Sentani District, Jayapura Regency, caused by geographical factors, high rainfall, and poor environmental management. This study shows that mitigation efforts have been undertaken through structural approaches such as the construction of levees, drainage systems, and temporary shelters, as well as non-structural approaches including community education, regulatory enhancement, and public awareness campaigns. However, implementation in the field still faces various obstacles, such as low community engagement, budget constraints, poor inter-agency coordination, and a lack of technical regulations. Therefore, stronger collaboration between the government, community, and stakeholders is essential to realize effective and sustainable disaster mitigation. Keywords: Mitigation, Flood, Structural, Non-Structural ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Bencana banjir masih menjadi ancaman serius di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua pada saat curah hujan tinggi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana mitigasi bencana banjir dilakukan di Distrik Sentani. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, di mana data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti mengkaji dua dimensi utama mitigasi, yaitu mitigasi struktural dan non-struktural. Pada mitigasi struktural, dilakukan upaya seperti pembangunan konstruksi tahan banjir, modifikasi bangunan, pembangunan shelter sementara, pembangunan sistem penghalang seperti tanggul dan kanal, sistem deteksi dini, dan perawatan infrastruktur. Sedangkan pada mitigasi non-struktural, dilakukan penguatan regulasi, penyuluhan dan pendidikan masyarakat, pengendalian lingkungan, serta pembentukan kesadaran dan perubahan perilaku masyarakat dalam menghadapi bencana.. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun upaya mitigasi telah dilakukan oleh pemerintah dan stakeholder terkait, penerapannya belum merata dan masih dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti rendahnya partisipasi masyarakat, kurangnya anggaran, lemahnya koordinasi antarinstansi, dan belum adanya regulasi teknis yang kuat terkait bangunan tahan banjir. Oleh karena itu, dibutuhkan sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga terkait dalam membangun kesiapsiagaan dan memperkuat mitigasi bencana secara menyeluruh. Kesimpulan: Banjir merupakan ancaman serius di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, yang disebabkan oleh faktor geografis, curah hujan tinggi, dan lemahnya pengelolaan lingkungan. Penelitian ini menunjukkan bahwa upaya mitigasi telah dilakukan melalui pendekatan struktural seperti pembangunan tanggul, sistem drainase, dan shelter sementara, serta pendekatan non-struktural berupa edukasi masyarakat, penguatan regulasi, dan peningkatan kesadaran publik. Namun, pelaksanaan di lapangan masih menghadapi berbagai hambatan seperti rendahnya partisipasi masyarakat, keterbatasan anggaran, lemahnya koordinasi antarinstansi, dan kurangnya regulasi teknis. Oleh karena itu, perlu dibangun sinergi yang lebih kuat antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder terkait untuk mewujudkan mitigasi bencana yang efektif dan berkelanjutan. Kata Kunci: Mitigasi, Banjir, Struktural, Non-Struktural

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik FPM
Date Deposited: 15 Jul 2025 07:04
Last Modified: 15 Jul 2025 07:04
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/22546

Actions (login required)

View Item View Item