Lestari, Novita and Utama, Lalu Satria (2025) DETEKSI DAN CEGAH DINI DALAM PENCEGAHAN KONFLIK SOSIAL BERBASIS AGAMA OLEH BAKESBANGPOL KABUPATEN LOMBOK TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT. Other thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
|
Text
Repository_H5_Novita Lestari_32.0630.pdf Download (395kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem/Background (GAP): Handling religious-based social conflict is part of the state's efforts to maintain national stability, unity, and public order. In its implementation, the authority to conduct early detection and prevention is also delegated to local governments through institutional tools such as Bakesbangpol. Bakesbangpol plays an important role in detecting and preventing early religious-based social conflicts through cross-sector coordination, strengthening FKDM, and mapping conflict-prone areas, especially in East Lombok Regency which is one of the areas prone to religious-based social conflicts due to the spread of the Ahmadiyah sect (cult). Purpose: The purpose of this study was to determine early detection efforts in preventing religious-based social conflicts and the obstacles faced by the National Unity and Political Agency of East Lombok Regency. Method: The research method used is descriptive qualitative research method with inductive approach. The data sources in this study are primary and secondary data sources. The data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and data verification. Data collection techniques include interviews, observation and documentation. Result: The results showed that the implementation of early detection and prevention in preventing religious-based social conflicts by Bakesbangpol East Lombok Regency was carried out through the fulfillment of indicators in the dimensions of early warning and rapid response carried out in the implementation of early detection and prevention in the regions, but there were inhibiting factors in the object of research, namely limited intelligence capabilities, low quality of human resources, and low community awareness and participation in efforts to prevent religious-based social conflicts. Conclusion: The implementation of early detection and prevention of Bakesbangpol East Lombok Regency has not been optimal in the early warning dimension while the rapid response dimension has been implemented quite well. The effectiveness of these activities experienced obstacles such as a lack of knowledge about intelligence and for members and the absence of patrol and monitoring schedules. Researchers recommend intelligence training for members, the implementation of routine patrols, and continuous socialization to the community as a step to prevent religious-based social conflicts. Keywords: Early Detection, Prevention, Religious-Based Social Conflicts ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Penanganan konflik sosial berbasis agama merupakan bagian dari upaya negara dalam menjaga stabilitas nasional, persatuan, serta ketertiban masyarakat. Dalam pelaksanaannya, kewenangan untuk melakukan deteksi dan pencegahan dini juga dilimpahkan kepada pemerintah daerah melalui perangkat kelembagaan seperti Bakesbangpol. Bakesbangpol berperan penting dalam mendeteksi dan mencegah dini konflik sosial berbasis agama melalui koordinasi lintas sektor, pengutan FKDM, serta pemetaan wilayah rawan konflik terutama di Kabupaten Lombok Timur yang merupakan salah satu daerah yang rawan terjadi konflik sosial berbasis agama karena penyebaran aliran Ahmadiyah (aliran sesat). Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya deteksi dini dalam pencegahan konflik sosial berbasis agama serta hambatan yang dihadapi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lombok Timur. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Sumber data pada penelitian ini adalah sumber data primer dan sekunder. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan deteksi dan cegah dini dalam mencegah konflik sosial berbasis agama oleh Bakesbangpol Kabupaten Lombok Timur dilaksanakan melalui pemenuhan indikator pada dimensi peringatan dini dan respon cepat yang dilakukan dalam pelaksanaan deteksi dan cegah dini di daerah, namun terdapat faktor penghambat pada objek penelitian yaitu terbatasnya kemampuan intelijen, rendahnya kualitas SDM, dan kepedulian serta partisipasi masyarakat yang masih rendah terhadap upaya pencegahan konflik sosial berbasis agama. Kesimpulan: Pelaksanaan deteksi dan cegah dini Bakesbangpol Kabupaten Lombok Timur belum optimal pada dimensi peringatan dini sedangkan dimensi respon cepat telah dilaksanakan dengan cukup baik. Efektivitas kegiatan tersebut mengalami kendala seperti kurangnya pengetahuan tentang intelijen dan bagi anggota dan tidak adanya jadwal patroli dan pemantauan. Peneliti merekomendasikan pelatihan intelijen bagi anggota, pelaksanaan patroli rutin, serta sosialisasi berkelanjutan kepada masyarakat sebagai langkah pencegahan konflik sosial berbasis agama. Kata Kunci: Deteksi Dini, Pencegahan, Konflik Sosial Berbasis Agama
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Campus > IPDN Kampus Jatinangor |
Depositing User: | Praktik Perpolisian Tata Pamong FPM |
Date Deposited: | 27 May 2025 04:04 |
Last Modified: | 27 May 2025 04:04 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/22403 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |