Fauzan, Muhammad and Kartika, Dwi Indah (2025) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM REHABILITASI SOSIAL OLEH DINAS SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Diploma thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
|
Text
32.0328_Muhammad Fauzan_Repository.pdf Download (377kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem Statement (Kesenjangan Penelitian): The number of People with Social Welfare Problems in Batam City which is fluctuating and the increasing poverty rate in Batam City which still requires special attention from the Batam City Government, where the existence of People with Social Welfare Problems (PMKS) not only disrupts public order but also shows limited access to employment and minimal opportunities for skill improvement for vulnerable communities. Purpose: This study aims to know the Implementation of Community Empowerment through the Social Rehabilitation Program by the Batam City Social and Community Empowerment Service using the Sumodiningrat community empowerment theory approach which includes the dimensions of enabling, empowering, and protecting. Method: This study uses a descriptive qualitative approach method and the main instrument analysis is the researcher, equipped with data collection techniques through interviews with (9) informants, observation, documentation, and data triangulation. Data analysis uses Miles and Huberman through data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Result: The findings obtained by the author in this study indicate that in the enabling dimension the program has succeeded in creating a conducive climate, while in empowering the program it was found that it provided strengthening of the capacity of beneficiaries through skills training and self-confidence guidance. However, in the protecting dimension, there is a weakness in ensuring economic sustainability after rehabilitation, where the lack of monitoring and evaluation mechanisms has led to limited protection so that beneficiaries are truly economically independent. The main inhibiting factors are limited competence and quantity of human resources and limited budget allocation, while government support with CSR collaboration is a significant supporting factor. Conclusion: The Social Rehabilitation Program by the Social Service and Community Empowerment of Batam City has been running quite well in empowering Social Welfare Problem Sufferers who are included in the beneficiaries, but it is necessary to strengthen the post-rehabilitation mechanism including increasing human resource capacity, sustainable fund allocation, and an integrated monitoring system so that the economic independence of beneficiaries can be realized sustainably. Keywords: Community Empowerment; Social Rehabilitation; PMKS ABSTRAK Permasalahan (Kesenjangan Penelitian): Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kota Batam yang mengalami fluktuasi dan naiknya angka kemiskinan di Kota Batam yang masih memerlukan perhatian khusus bagi Pemerintah Kota Batam, yang mana keberadaan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) tidak hanya menganggu ketertiban umum melainkan juga menunjukkan keterbatasan akses lapngan pekerjaan dan minimnya kesempatan peningkatan keterampilan bagi masyarakat rentan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menelaah pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui Program Rehabilitasi Sosial oleh Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Kota Batam dengan menggunakan pendekatan teori pemberdayaan masyarakat Sumodiningrat yang meliputi dimensi enabling, empowering, dan Protecting. Metode: Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif deskriptif dan analisis instrumen utama adalah peneliti, dilengkapi dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara terhadap (9) informan, observasi, dokumentasi, dan triangulasi data. Analisis data menggunakan Miles dan Huberman melalui reduksi data, penyajian data, serta penarikan kesimpulan. Hasil/Temuan: Temuan yang diperoleh penulis dalam penelitian ini yaitu menunjukkan bahwa dalam dimensi enabling program berhasil menciptakan iklim yang kondusif, seangkan empowering diotemukan program tersebut memberikan penguatan kapasitas penerima manfaat melalui pelatihan keterampilan dan bimbingan kepercayaan diri. Namun pada dimensi protecting terlihat kelemahan dalam jaminan keberlanjutan ekonomi pasca rehabilitasi yang mana kurangnya mekanisme monitoring dan evaluasi sehingga menyebabkan keterbatasan perlindungan agar penerima manfaat benar-benar mandiri secara ekonomi. Faktor penghambat utama adalah keterbatasan kompetensi dan kuantitas sumber daya manusia serta alokasi anggaran yang terbatas, sementara dukungan pemerintah dengan kolaborasi CSR menjadi faktor pendukung yang signifikan. Kesimpulan: Program Rehabilitasi Sosial oleh Dinas Sosial dan pemberdayaan Masyarakat Kota Batam sudah berjalan dengan cukup baik dalam memberdayakan para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang termasuk dalam penerima manfaat, namun perlu dilakukan penguatan mekanisme pasca rehabilitasi termasuk untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, alokasi dana berkelanjutan, dan sistem monitoring yang terintegrasi agar kemandirian ekonomi penerima manfaat dapat terwujud secara berkelanjutan. Kata kunci: Pemberdayaan Masyarakat; Rehabilitasi Sosial; PMKS
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Campus > IPDN Kampus Jatinangor |
Depositing User: | Pembangunan Ekonomi dan Pemberdayaan Masyarakat FPP |
Date Deposited: | 14 Jul 2025 00:20 |
Last Modified: | 14 Jul 2025 00:20 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/22164 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |