Pijoh, Vaisa Brigita and Jalaludin, S.Pi, SH, MM, Dr. Selamat KOLABORASI BPBD DALAM REHABILITASI PASCA BENCANA TANAH LONGSOR DI KOTA TOMOHON PROVINSI SULAWESI UTARA. KOLABORASI BPBD DALAM REHABILITASI PASCA BENCANA TANAH LONGSOR DI KOTA TOMOHON PROVINSI SULAWESI UTARA. (Submitted)
|
Text
Repository_Vaisa Brigita Pijoh_32.0838.pdf Download (489kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem statement/background (GAP): Tomohon City is a landslide-prone area due to its hilly topography and heavy rainfall. Post-disaster management, particularly the rehabilitation phase, continues to face challenges including limited budget allocation, inadequate infrastructure, and the absence of implementing regulations governing stakeholder collaboration. These constraints have resulted in suboptimal rehabilitation processes. This research uses Ansell and Gash's Collaborative Governance Theory. Purpose: This study aims to know the collaboration between the Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, and Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat in the rehabilitation phase after the landslide disaster in Tomohon City. Method: This research uses a descriptive design with a qualitative approach. This research uses primary and secondary data sources. Data collection techniques using interviews, observation and documentation. Result: The findings indicate that collaboration among Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum and Perumahan Rakyat has been functioning well. However, several challenges persist, including: irregular coordination meetings, limited availability of infrastructure, absence of specific regulations governing rehabilitation collaboration, and suboptimal disaster budget allocation. Conclusion: The collaboration between BPBD, Dinas Kesehatan and Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, during the post-landslide rehabilitation phase in Tomohon City has not run smoothly due to persistent challenges. Therefore, it is necessary to enhance the frequency of coordination meetings, improve infrastructure availability, establish clear regulations, and ensure adequate budget allocation. Keywords: Landslide, Disaster, Collaboration, Rehabilitation ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Kota Tomohon merupakan wilayah rawan bencana tanah longsor akibat kondisi topografi berbukit dan curah hujan tinggi. Penanganan pasca bencana, khususnya tahap rehabilitasi, masih menghadapi kendala seperti keterbatasan anggaran, kurangnya sarana prasarana, dan belum adanya regulasi turunan yang mengatur kolaborasi antar pemangku kepentingan. Hal ini menyebabkan proses rehabilitasi belum berjalan secara optimal Penelitian ini menggunakan teori Kolaborasi dari Ansell dan Gash. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kolaborasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam rehabilitasi pascabencana tanah longsor di Kota Tomohon. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder. Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kolaborasi antar BPBD, Dinas Kesehatan, dan Dinas Pekerjaan Umum serta pihak kelurahan dan masyarakat pada bagian koordinasi sudah berjalan dengan baik, namun ada beberapa hambatan seperti rapat yang belum rutin dilaksanakan, ketersediaan sarana dan prasarana yang masih terbatas, belum adanya regulasi khusus yang mengatur tentang kolaborasi dalam proses rehabilitasi, dan pengalokasian anggaran untuk bencana belum optimal. Kesimpulan: Kolaborasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Kesehatan, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dalam fase rehabilitasi pascabencana longsor di Kota Tomohon belum berjalan lancar karena masih ada kendala. Oleh karena itu, diperlukan beberapa langkah perbaikan, yaitu: (1) meningkatkan frekuensi rapat koordinasi, (2) penambahan sarana prasarana, (3) menyusun regulasi yang jelas, dan (4) alokasi anggaran yang memadai. Kata Kunci: Tanah Longsor, Bencana, Kolaborasi, Rehabilitasi
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Goverment Management > Safety Management and Public Security |
Depositing User: | Manajemen Keamanan dan Keselamatan Publik FPM |
Date Deposited: | 15 Jul 2025 00:01 |
Last Modified: | 15 Jul 2025 00:01 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/22042 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |