Sani, Sulhatul Haeria and Nurfurkon, S.STP., M.H., Ardika (2025) MARKETING POLITIK ANGGOTA LEGISLATIF PARTAI DEMOKRAT : PEMILIHAN UMUM TAHUN 2024 PADA MEDIA SOSIAL DI KABUPATEN MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT. Other thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
|
Text
32.0986_SulhatulHaeriaSani_Repository2025new.pdf Download (401kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem/Bckground(GAP: This research is based on the fact that the Democratic Party of Majene Regency has not yet utilized social media properly, especially Instagram, for online campaigning. Although the Democrats should have the ability to control social media more organized as a major party, the approach used still focuses on the individual image of members rather than the institutional image of the party. This is evidenced by the results of the 2024–2029 elections, where the party only secured two seats, indicating the failure of an integrated digital campaign approach. Methode: This research employs a qualitative descriptive method. Purpose: to gain an in-depth understanding of social phenomena in The focus is on the political marketing of the Democratic Party in the 2024 legislative elections on social media, particularly in Majene Regency. The theory utilized refers to the political marketing indicators according to Speed et al. (2015), which include organizational, personal, and ideological dimensions. Data were collected through semi-structured interviews and documentation, then analyzed using data triangulation. Result/Findings: The results indicate that although the Democratic Party has effectively implemented political marketing, its strategy on social media, especially Instagram, remains suboptimal. Cobclusion: Among the six members of the Majene Regency Council from the Democratic Party, only a few have utilized Instagram as a political marketing tool. The majority of the public is more active on Facebook compared to Instagram. This study has limitations regarding time and distance that hindered data collection. Therefore, Suggestions: it is recommended that future research extends the duration of the study and involves a broader area to obtain more representative data. The use of communication technology such as video conferencing can help address distance-related challenges. Additionally, big data analysis from social media platforms can provide deeper insights into voter behavior and the effectiveness of political marketing. This comprehensive approach is essential for designing political marketing that are responsive to technological advancements and social dynamics. Keywords: Democracy, Political Marketing, Demokrat Party ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang: Penelitian ini didasarkan pada fakta bahwa Partai Demokrat Kabupaten Majene belum memanfaatkan media sosial dengan benar, terutama Instagram, untuk melakukan kampanye online. Meskipun Demokrat seharusnya memiliki kemampuan untuk mengontrol media sosial dengan lebih terorganisir sebagai partai besar, pendekatan yang digunakan masih berfokus pada citra individu anggota daripada citra institusional partai. Ini ditunjukkan oleh hasil pemilihan 2024–2029, di mana partai hanya memperoleh dua kursi, menunjukkan kegagalan pendekatan kampanye digital yang terintegrasi. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Tujuan: untuk memahami fenomena sosial secara mendalam yang fokusnya adalah pada pemasaran politik Partai Demokrat dalam Pemilu legislatif 2024 di media sosial, khususnya di Kabupaten Majene. Teori yang digunakan mengacu pada indikator politik pemasaran menurut Speed et al. (2015), yang mencakup dimensi organisasi, pribadi, dan ideologi. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dan dokumentasi, kemudian dianalisis dengan triangulasi data. Hasil/Temuan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Partai Demokrat telah menjalankan politik pemasaran dengan baik, penerapan di media sosial, terutama Instagram, masih kurang optimal. Kesimpulan: Dari enam anggota DPRD Kabupaten Majene yang berasal dari Partai Demokrat, hanya sedikit yang memanfaatkan Instagram sebagai sarana pemasaran politik. Sebagian besar masyarakat lebih aktif menggunakan Facebook dibandingkan Instagram. Penelitian ini memiliki batasan terkait waktu dan jarak yang mengganggu pengumpulan data. Saran: Oleh karena itu, disarankan agar penelitian selanjutnya memperpanjang durasi studi dan melibatkan wilayah yang lebih luas untuk mendapatkan data yang lebih representatif. Penggunaan teknologi komunikasi seperti video conference dapat membantu mengatasi kendala jarak. Selain itu, analisis data besar dari platform media sosial dapat memberikan wawasan lebih mendalam tentang perilaku pemilih dan efektivitas pemasaran politik. Pendekatan komprehensif ini penting untuk merancang pemasaran politik yang responsif terhadap perkembangan teknologi dan dinamika sosial. Kata Kunci : Demokrasi, Marketing Politik, Partai Demokrat
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Politics and Government > Applied Indonesian Politics |
Depositing User: | Politik Indonesia Terapan |
Date Deposited: | 15 Jul 2025 06:55 |
Last Modified: | 15 Jul 2025 06:55 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/21917 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |