Gunawan, Galih ramadhan and Sulistiyo, Heru (2025) koordinasi lintas sektor dalam menjaga ketahanan pangan di kabupaten tasikmalaya. Diploma thesis, Institut Pemerintahan Dalam Negeri.
|
Text
32.0372_Galih Ramadhan Gunawan_Repository.pdf Download (618kB) | Preview |
Abstract
ABSTRACT Problem Statement/Background (GAP): Food Security is a condition of fulfilling food needs for all people, both individually and nationally. Therefore, the availability of rice is very important because rice is the basic need of most Indonesian people, especially in Tasikmalaya Regency. Population growth is increasing, so the demand for rice is increasing, but the availability of agricultural land is decreasing due to land conversion into settlements and public facilities. Purpose: This study aims to determine and analyze how cross-sector coordination in maintaining food security, in this case the availability of rice in Tasikmalaya Regency. Method: This research uses qualitative research methods with a descriptive approach. The data collection technique used data triangulation techniques, namely interviews, observation, documentation with 19 informants with data analysis techniques according to Miles and Huberman. Result: The results of this study reveal that cross-sector coordination in maintaining food security, especially rice availability in Tasikmalaya Regency, has been running in accordance with existing mechanisms. These results were obtained through a qualitative descriptive approach that refers to Hasibuan's coordination theory, which includes vertical and horizontal dimensions. However, the main problems in vertical coordination are the different interpretations of targets between the central and local governments and the absence of key officials in the meeting forum, which causes delays in strategic decision-making. Meanwhile, the horizontal coordination dimension found obstacles in data synchronization and rice distribution between institutions. In addition, each sector has not fully aligned its vision and mission in a collaborative manner, which has an impact on not maximizing the achievement of food security goals. Conclusion: The results of this study reveal that cross-sectoral coordination in maintaining food security, especially rice availability in Tasikmalaya Regency, has been running in accordance with existing mechanisms. However, there are still problems in both the vertical and horizontal coordination dimensions. Keywords: Cross Sector Coordination, Food Security, Rice Availability. ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Ketahanan Pangan merupakan kondisi terpenuhinya kebutuhan pangan bagi semua orang, baik secara individu maupun nasional. Maka dari itu ketersediaan beras sangatlah penting karena beras merupakan kebutuhan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia khususnya di Kabupaten Tasikmalaya. Pertumbuhan penduduk semakin meningkat, maka permintaan akan beras semakin meningkat, tetapi ketersediaan lahan pertanian semakin menurun karena alihfungsi lahan menjadi pemukiman dan fasilitas umum. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana koordinasi lintas sektor dalam menjaga ketahanan pangan, dalam hal ini ketersediaan beras di Kabupaten Tasikmalaya. Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi data, yaitu wawancara, observasi, dokumentasi dengan 19 informan dengan teknik analisis data menurut Miles and Huberman. Hasil/Temuan: Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa koordinasi lintas sektor dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya ketersediaan beras di Kabupaten Tasikmalaya sudah berjalan sesuai dengan mekanisme yang ada. Hasil ini diperoleh melalui pendekatan deskriptif kualitatif yang mengacu pada teori koordinasi Hasibuan, yang mencakup dimensi vertikal dan horizontal. Akan tetapi terdapat permasalahan utama pada koordinasi vertikal adalah adanya perbedaan interpretasi target antara pemerintah pusat dan daerah serta ketidakhadiran pejabat kunci dalam forum rapat yang menyebabkan keterlambatan dalam pengambilan keputusan strategis. Sementara itu, dalam dimensi koordinasi horizontal ditemukan kendala dalam sinkronisasi data dan distribusi beras antarlembaga. Selain itu, masing-masing sektor belum sepenuhnya menyelaraskan visi dan misinya secara kolaboratif, yang berdampak pada tidak maksimalnya pencapaian tujuan ketahanan pangan. Kesimpulan: Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa koordinasi lintas sektor dalam menjaga ketahanan pangan, khususnya ketersediaan beras di Kabupaten Tasikmalaya sudah berjalan sesuai dengan mekanisme yang ada. Akan tetapi masih terdapat permasalahan baik dari dimensi koordinasi vertikal dan kordinasi horizontal. Kata kunci: Koordinasi Lintas Sektor, Ketahanan Pangan, Ketersediaan Beras
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions: | Faculty of Politics and Government > Public Policy Studies |
Depositing User: | Kebijakan Pemerintahan FPP |
Date Deposited: | 22 May 2025 02:52 |
Last Modified: | 22 May 2025 02:52 |
URI: | http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/21763 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |