PEMBINAAN ANAK JALANAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN

Putri, Livia Andini and Ismail, MGS (2025) PEMBINAAN ANAK JALANAN GELANDANGAN DAN PENGEMIS OLEH DINAS SOSIAL KOTA PALEMBANG PROVINSI SUMATERA SELATAN. Other thesis, INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI.

[img]
Preview
Text
repository_LiviaRevisi2_Pembinaan Anak Jalanan Gelandangan dan Pengemis Oleh Dinas Sosial Kota Palembang.pdf

Download (333kB) | Preview

Abstract

ABSTRACT Problem/Background (Gap): The phenomenon of street children, homeless people, and beggars (anjal-gepeng) in Palembang City is a complex social problem. Their presence in public spaces continues to increase despite the existence of development policies from the Social Service Office. This condition reflects a gap between policy formulation and its implementation in the field, which is influenced by factors such as poverty, low education levels, and a lack of adequate work skills. Purpose: This study aims to analyze the implementation of guidance for street children, vagrants, and beggars by the Social Service Office of Palembang City based on the guidance theory which includes the dimensions of effort, process, and improvement. Method: A descriptive qualitative approach was used, with data collection through in-depth interviews, direct observation, and documentation. Data were collected to provide a clearer picture of the implementation of the guidance program and the challenges faced. Results/Findings: The Social Service Office of Palembang City carries out guidance activities including socialization, skills training, social mentoring, and regular evaluation. However, field implementation remains hampered by budget limitations, a shortage of personnel, and inadequate rehabilitation facilities. Outreach data show an increase in the number of male beggars from 52 cases (2022) to 89 cases (2024), along with low active participation from the target group due to high mobility and resistance to rehabilitation programs. Conclusion: Although the guidance provided by the Social Service Office is aligned with the theoretical framework, its effectiveness is not yet optimal. Technical barriers and lack of cross-sector coordination are factors that hinder the success of the program. Strengthening institutions and engaging the community on a continuous basis is needed to support social transformation for the anjal-gepeng group. Keywords: Beggar, Guidance, Social Service, Street Children, Vagrants ABSTRAK Permasalahan/Latar Belakang (GAP): Fenomena anak jalanan, gelandangan, dan pengemis (anjal-gepeng) di Kota Palembang merupakan permasalahan sosial yang kompleks. Keberadaan mereka di ruang publik terus meningkat meskipun telah terdapat kebijakan pembinaan dari Dinas Sosial. Kondisi ini mencerminkan adanya kesenjangan antara perumusan kebijakan dan implementasinya di lapangan, yang dipengaruhi oleh faktor kemiskinan, rendahnya pendidikan, serta kurangnya keterampilan kerja yang memadai. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan pembinaan terhadap anak jalanan, gelandangan, dan pengemis oleh Dinas Sosial Kota Palembang berdasarkan teori pembinaan yang mencakup dimensi usaha, proses, dan perbaikan. Metode: Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi langsung, dan dokumentasi. Data dikumpulkan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai pelaksanaan program pembinaan dan tantangan yang dihadapi. Hasil/Temuan: Pembinaan oleh Dinas Sosial Kota Palembang meliputi sosialisasi, pelatihan keterampilan, bimbingan sosial, serta pendampingan dan evaluasi rutin. Namun, pelaksanaan di lapangan masih terkendala oleh keterbatasan anggaran, minimnya personel, dan fasilitas rehabilitasi yang kurang memadai. Data penjangkauan menunjukkan peningkatan jumlah pengemis laki-laki dari 52 kasus (2022) menjadi 89 kasus (2024), serta rendahnya partisipasi aktif sasaran pembinaan akibat mobilitas tinggi dan resistensi terhadap program rehabilitasi. Kesimpulan: Meskipun pembinaan yang dilakukan oleh Dinas Sosial sudah sesuai dengan kerangka teoritis, efektivitasnya belum maksimal. Hambatan teknis dan kurangnya koordinasi lintas sektor menjadi faktor yang mengurangi keberhasilan program. Penguatan kelembagaan dan pelibatan masyarakat secara berkelanjutan diperlukan untuk mendukung transformasi sosial bagi kelompok anjal-gepeng. Kata Kunci : Pengemis, Pembinaan, Dinas Sosial, Anak Jalanan, Gelandangan

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Campus > IPDN Kampus Jatinangor
Depositing User: Praktik Perpolisian Tata Pamong FPM
Date Deposited: 10 Jul 2025 07:15
Last Modified: 10 Jul 2025 07:15
URI: http://eprints.ipdn.ac.id/id/eprint/21695

Actions (login required)

View Item View Item